Dinosaurus Berkaki Burung


Selama zaman Trias, bersamaan dengan munculnya dinosaurus pemakan daging dan prosauropoda, kelompok dinosaurus pemakan yang lain berkembang.  Perbedaan pada dinosaurus ini adalah susunan tulang pinggul yang memberi ruang lebih besar untuk usus yang besar yang diperlukan oleh hewan pemakan tumbuhan. Namun demikian,  mereka mampu menyeimbangkan diri dengan dengan kaki belakang.

Sebagai hasilnya, kebanyakan binatang-binatang itu adalah pemakan tumbuhan berkaki dua. Para ilmuan Victoria menyebut pemakan tumbuhan berleher panjang sebagai sauropoda (kaki kadal) karena mereka memiliki susunan tulang kaki seperti kadal. Dinosaurus berkaki dua yang berpinggul burung mereka sebut ornithopoda (kaki burung). Sampai sekarang, kita masih memakai istilah-istilah itu.

Hypsilophodon


Dari kejauhan, ornithopoda kecil agak mirip dinosaurus pemakan daging yang kecil. Namun demikian, ada beberapa perbedaan penting. Mereka mempunya tubuh yang lebih besar untuk membawa usus pencernaan tumbuhan, kepalanya berparuh dan ada kantong pipi. Lengan-lengannya juga berbeda karena mempunyai empat atau lima jari, sedangkan dinosaurus pemakan daging hanya mempunyai dua atau tiga jari. Ciri-ciri itu sudah cukup membedakan, jauh lebih sederhana daripada ciri-ciri pada dinosaurus pemakan daging.

Tengkorak Hypsilophodon


Tengkorak ornithopoda berbeda berbeda dengan  tengkorak sauropoda. Pada ornithopoda selalu ada paruh di bagian depan untuk memotong makanan. Gigi tidak hanya untuk memetik dedaunan, tetapi juga untuk mengunyah ataupun memotong  dan menggiling. 

Bagian yang rendah  di setiap sisi tengkorak itu memperlihatkan letak kantong-kantong pipi yang dipakai untuk menyimpan makanan saat diproses. Susunan itu jauh lebih rumit daripada susunan pada prosauropoda dan sauropoda.


Sumber: Dinosaurs Herbivores.
By Dougal Dixon B.SC. (HONS), M.SC
Jakarta, tahun 2013. Elek Media Komputindo

Komentar