Tahukah kalian
Dinosaurus diberi nama ilmiah yang panjang dan biasanya dalam bahasa latin atau yunani kuno. Dengan demikian, dapat dipahami oleh para ilmuan di seluruh dunia. Nama ilmiah dinosaurus terdiri dari dua bagian. Contoh, Tyrannosaurus rex. Bagian pertama adalah nama jenis dan bagian kedua adalah nama spesies. Biasanya di luar lingkuangan penelitian hanya nama jenisnya sajayang dipakai.
Namun, nama lengkapnya ternyata mengesankan banyak orang, sehingga orang-orang terus memakainya. Jika kita menyebut Triceratops, maka yang dimaksud adalah Triceratops prorsus. Sesudah menunjuk pada nama ilmiah seekor binatang, para ilmuan kemudian memendekkannyadan mengganti nama jenis dengan singkatannya. Contohnya, Tyrannosaurus rex menjadi T.rex.
Nama ilmiah itu selalu ditulis dengan huruf miring. Bagian nama jenisnyaselalu ditulis dengan huruf kapital, sedangkan bagian spesiesnya tidak. Sekalipun nama itudidasarkan pada nama orang atau tempat. Contohnya,Protoceratops andrewsii.
Nama dinosaurus dapat saja berubah. Buku-buku lama biasanya menunjuk Apatosaurus sebagai Brontosaurus. Pada akhir abad ke-19, fosil-fosil itu ditemukan oleh dua orang yang berbeda. Fosil pertama ditemukan pada tahun 1877 oleh seorang kolektor bernama Arthur Lakes. Ia mengirimkan fosil itu kepada Othniel Charles Marsh, seorang ahli palaentologi.
Othniel Charles Marsh memberi nama fosil itu Apatosurus ajax. Dua tahun kemudian. seorang kolektor bernamaWilliam Reed menemukan kerangka yang lebih baik. Ia mengirimkan kerangka itu kepada Marsh. Marsh memberi nama kerangka itu Brontosaurus excelsus. Selama hampir satu abad, kedua kerangka itu dianggap sebagai binatang yang berbeda dan Brontosaurus yang lebih terkenal.
Akhirnya, disadari bahwa kedua fosil itu ternyata sama. Ketika kebingungan seperti itu terjadi, maka yang sah adalah nama pertama yang diberikan. Dengan demikian, yang dipakai adalah Apatosaurus dan Brontosaurus yang lebih dikenal tidak lagi dipakai. Kadang-kadang, seekor dinosaurus diberi nama yang sudah diberikan oleh orang lain.
Ketika dipelajari pada tahun 1998, burung/dinosaurus, Rahonavis ostromi aslinya bernama Rahona ostromi. Nama itu harus diubah ketika didapati bahwa nama Rahona sudah diberikan untuk seekor kumbang. Mononychus diubah menjadi Mononikus juga dengan alasan yang sama. Perubahan ejaan kadang-kadang terjadi jika diperlukan.
Ini adalah fakta terbaru dari kepunahan dinosaurus
Dikutip dari: telegrap, BBC
Sumber inspirasi: Dinosaurs Herbivores.
Kini bukti baru didapatkan. Kawah di Ukraina yang usianya ribuan tahun lebih tua dari Chicxulub, menimbulkan dugaan bahwa Dinosaurus mungkin dihantam lebih dari satu meteorit. Kawah Boltysh di Ukraina pertama kali ditemukan pada tahun 2002. Meski demikian, belum dipastikan waktu kejadian jika dihubungkan dengan dampak Chicxulub.
Di Boltysh, kejutan didapatkan. Ditemukan rongga kedua dalam kawah yang diyakini terbentuk justru setelah jatuhnya meteorit Chicxulub. Ini menunjukkan bahwa dua serangan meteor terjadi terpisah ribuan tahun -- sebagai bagian dari peristiwa hujan meteor yang luas.
Para ilmuwan menentukan umur dua zona dampak ledakan meteor Boltysh dengan cara memeriksa serbuk sari dan spora fosil tumbuhan di lapisan lumpur di dalamnya. Salah satunya, pakis. Tanaman ini adalah yang kali pertama tumbuh dalam area yang hancur akibat hantaman meteor. Pakis meninggalkan lapisan spora yang jadi petunjuk penting.
Para peneliti menemukan spora pakis berada di lapisan satu meter di atas kawah Boltysh - yang menunjukkan bahwa serangan dua meteor terjadi dalam jeda ribuah tahun. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal geologi oleh tim yang dipimpin Profesor David Jolley dari Aberdeen University.
Salah satu anggota tim, Professor Simon Kelley dari Open University mengatakan para ilmuwan menginterpretasikan lapisan kedua terjadi setelah dampak Chicxulub. "Sangat mungkin di masa depan kita akan menemukan bukti lain, dampak dari hujan meteor," kata dia, seperti dimuat Telegraph, Senin 30 Agustus 2010.
Menurut Profesor Monica Grady, ahli meteorit di Open University, hujan meteor bisa diakibatkan adanya tubrukan benda langit yang terjadi dekat Bumi. Badan Antariksa AS (NASA) baru-baru ini meluncurkan program yang disebut "Spaceguard" yang bertujuan untuk memantau objek dekat Bumi sebagai sistem peringatan dini tubrukan benda langit di masa depan.
Di Boltysh, kejutan didapatkan. Ditemukan rongga kedua dalam kawah yang diyakini terbentuk justru setelah jatuhnya meteorit Chicxulub. Ini menunjukkan bahwa dua serangan meteor terjadi terpisah ribuan tahun -- sebagai bagian dari peristiwa hujan meteor yang luas.
Para ilmuwan menentukan umur dua zona dampak ledakan meteor Boltysh dengan cara memeriksa serbuk sari dan spora fosil tumbuhan di lapisan lumpur di dalamnya. Salah satunya, pakis. Tanaman ini adalah yang kali pertama tumbuh dalam area yang hancur akibat hantaman meteor. Pakis meninggalkan lapisan spora yang jadi petunjuk penting.
Para peneliti menemukan spora pakis berada di lapisan satu meter di atas kawah Boltysh - yang menunjukkan bahwa serangan dua meteor terjadi dalam jeda ribuah tahun. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal geologi oleh tim yang dipimpin Profesor David Jolley dari Aberdeen University.
Salah satu anggota tim, Professor Simon Kelley dari Open University mengatakan para ilmuwan menginterpretasikan lapisan kedua terjadi setelah dampak Chicxulub. "Sangat mungkin di masa depan kita akan menemukan bukti lain, dampak dari hujan meteor," kata dia, seperti dimuat Telegraph, Senin 30 Agustus 2010.
Menurut Profesor Monica Grady, ahli meteorit di Open University, hujan meteor bisa diakibatkan adanya tubrukan benda langit yang terjadi dekat Bumi. Badan Antariksa AS (NASA) baru-baru ini meluncurkan program yang disebut "Spaceguard" yang bertujuan untuk memantau objek dekat Bumi sebagai sistem peringatan dini tubrukan benda langit di masa depan.
Sumber inspirasi: Dinosaurs Herbivores.
By Dougal Dixon B.SC. (HONS), M.SC
Jakarta, tahun 2013. Elek Media Komputindo
Jakarta, tahun 2013. Elek Media Komputindo
nice, sangat bermanfaat
BalasHapus