Misteri pembangunan pada piramida mesir

Adakah campur tangan peradaban dari luar bumi?

Piramida mesir


Bicara mengenai Piramid, ini hal yang misteri. “Rakyat” Mesir membangun piramid, dalam hal statistik, sudah tidak ada kecocokan sama sekali. Kalau kita hanya bicara jumlah penduduk dunia saat itu, bila dikumpulkan di Mesir untuk bangun Piramid sudah tidak cukup, apalagi mau mengerjakan yang lain.. Piramid terbesar .. Khufu.. dibangun sekitar 2700 SM, jumlah penduduk dunia saat itu sekitar 20 juta, padahal, untuk membangun piramid dengan segala penunjangnya, pekerja, wanita, anak anak, pasukan untuk penjagaan, produktivitas untuk pertahankan kemakmuran dan lainlain, diperkirakan butuh 50 juta orang, dari mana jumlah manusia itu? Apalagi menuntut kesempurnaan setiap potongan batu. Khufu terdiri dari 2.300.000 batu antara 1,5 hingga sekitar 4 ton per buah. Bila satu hari bisa ambil, ukir, angkat sekitar 10 batu, butuh hampir 700 tahun. padahal di Mesir ada sekitar 80-an piramid.

Saat saya mengitarinya, meraba batu batu yang di ukir ribuan tahun yang lalu, hati saya berdebar debar. Apalagi setelah saya masuk ke dalamnya, betul-betul sebuah proyek yang tidak masuk akal. Jangan lupa pula, pondasi piramid sendiri sudah sebuah misteri, di jaman orang belum mengerti penggunaan alat besi, bagaimana mereka mengletakkan piramid sampai bisa ribuan tahun? Bagi yang mengerti ilmu sipil, akan mengetahui kemustahilan pembangunannya. Di perkarangan piramid yang kebanyakan terletak di padang pasir itu, masih ada jutaan lempeng batu untuk perlatarannya. 

Mungkin kita belum pikirkan pula, batu batu itu diambil dari daerah sejauh 700 km dari lokasi, yang mana bila kita bayangkan bisa di “glinding”kan pakai kayu bulat besar.... itu salah. Kalau Anda sudah di Mesir, bisa dilihat sendiri, di mana ada kayu besar? pohon kurma kekuatannya lemah, bagaimana bisa tahan dilindas batu seberat itu? Lagi pula, berapa jumlah pohon ? Penduduk Mesir itu 90 % terkumpul di sebuah wilayah yang disebut tepian sungai Nil, yang hanya merupakan 4 % dari luas wilayah Mesir. Kenapa? Karena gersangnya wilayah lain.

Saya kunjungi sampai daerah yang ujung utara yaitu Port Said. Saya terbang dan melihat ke bawah di seluruh semenanjung Sinai, semua gersang, jarang ada manusia, jarang ada jalan raya, jarang ada pohon, apalagi sungai. Kalau kita balik ke kota Cairo masuk ke Museumnya, di sana terkumpul “sisa-sisa” galian (yang mana sebagian besar telah diangkut ke Eropa dan lainnya). Kita jumpai ribuan Mumi, ratusan peti mati terbuat dari batu untuk kaum petinggi, kita jumpai jutaan karya seni penduduk waktu itu.... bisa dibayangkan seberapa sisa tenaga dan waktu untuk membangun Piramid. Misteri dari Piramid bisa dengan mudah kita cari di internet. Namun, saya telah datang, melihat, menyentuh, merasakan.

Saya sampai agak bingung... jaman dahulu kala, rakyat Mesir bisa hasilkan karya yang sedemikian halus, hebat, presisi, tapi sekarang terbalik. kumuh di mana mana, bangunan gaya prancis yang arsitekturnya indah tidak terurus hingga sangat mengenaskan, lorong dan jalan yang sempit dan tidak terawat.... jadi, mohon ijin saya akan berpikir bahwa yang membangun Piramid waktu itu adalah sebuah Peradaban yang lain. Kalau diteruskan cerita ini tidak ada ujungnya, dengan satu pemahaman bahwa untuk membangun yang halus memang bisa saja, namun waktu yang tidak mengijinkan. Jadi bagi saya, Piramid memang melibatkan sangat banyak tenaga, tapi desain dan pengaturannya, pekerjaannya, dan masih banyak sekali hal hal lain, diatur oleh misteri yang belum mampu kita jawab sampai hari ini. 

Makin mendalam saya temukan makin banyak yang tidak logis. Dewa Mesir sangat banyak, utamanya ke Ka dan Ra, kebanyakan dewa berwajah binatang dan badan manusia, atau sebaliknya. Dewa-dewa di Mesir tidak ter”organize” dengan baik, sehingga dewa yang sama punya cerita/gambaran yang beda beda di setiap jaman/daerah. Jumlah dewa dewa Mesir kuno bisa dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/ Egyptian_pantheon, sebagai tambahan, dewa dewa Mesir yang paling dominan dari sebuah keluarga besar, yang punya 9 pilar dewa. Atum punya turunan, yaitu Ra, Shu, Tefnut, Geb, Nuit, Osiris, Isis, Set, Nephthys. Tapi Atum sendiri juga sering disebut adalah Ra, kacau kan? Kalau kita ke gudangnya Mumi di Cairo Museum, selain manusia, ( kita bisa berhadapan muka dgn mumi yang terbuka/sudah membatu tapi sangat detail dengan hanya dibatasi kaca), juga banyak binatang lain yang dimumikan, ada yang besar kuda, buaya, yang kecil kumbang. Kumbang adalah simbol rejeki bagi orang Mesir kuno. 

Di museum juga banyak sekali mumi tidak terurus teronggok di mana mana, ada yang membusuk, ada yang terbuka sebagian, umpama kakinya saja yang terjulur keluar. Selain sangat banyak peti mati batu, juga sangat banyak peralatan untuk proses Mumi, dan juga penyiksaan budak (mengelupas kulit seluruh tubuh dan sebagainya). Bicara mengenai Pyramid, tidaklah baru ditemukan. Kalau kita ke Mesir, boleh dikatakan di manamana (tepi sungai Nil) ada peninggalan kuno. Karena semuanya di tepi Sungai Nil, melalui sungai ini juga, barang barang dinaikkan ke kapal dan dibawa ke Eropa. 

Sungai ini sangat besar dan luas, di Cairo, kita bisa naik kapal yg dihiasi ribuan lampu warna warni di malam hari, sambil makan malam dan nikmati tari perut. The Great Pyramid sendiri sangat dekat dgn Cairo, dan itu sudah merupakan lokasi kumpulan piramid. Jadi kalau difoto dari sisi kota, serasa habis bangunan modern adalah Piramid itu. Walau sekeliling piramid itu hanyalah pasir yang luas. Piramid bukan baru ditemukan seperti Borobudur, tapi memang sudah berada di sana tanpa banyak yang diusik oleh rakyat Mesir karena banyaknya. Baru dibuka dan dihabis-habiskan dan menggemparkan masyarakat Eropa pada abad 17-18 an, terutama masuknya pasukan Napoleon bersama tim penggali, yang kemudian terbit tulisan “Description de l’ Egypte” yang terkenal itu.

Piramid itu sendiri sangat mengagumkan, dan kita bisa saja ambil batu batu pembangunan piramid yang berserakan dimana mana (sangat banyak). Saya pegang pegang dinding luarnya, melihat ke atas akan ujungnya yang sangat tinggi, menepuk nepuk batunya yang padat.... ketika masuk dalam lorong yang panjang, naik, dan beberapa bagian sangat rendah sehingga tetap saja anda akan terbentur kepala dgn batu walau sudah sangat merunduk. Kalau stamina tidak cukup baik, janganlah coba masuk. Memang sampai ujung tidak ditemukan apa apa, hanya sebuah ruang yg di sana tadinya terletak peti batu sang raja. 

Sepintas, bangunan itu sangatlah primitif. Tapi, data data pendukung menunjukkan adanya keakurasian yang luar biasa tingginya. Dua hal ini sangat bertentangan. Hal yg sangat bertentangan lain: jumlah tenaga dan volume pekerjaan; mega project dan kemakmuran saat itu; kemampuan menghitung dan teknologi saat itu, jumlah bahan tertumpuk dan jauhnya sumber raw material, dan banyak lagi yang tidak masuk akal. Di sinilah pemikiran campur tangan pihak luar patut
dipertimbangkan.

Komentar