Satu-satunya rintangan terbesar yang dihadapi oleh para peneliti UFO adalah masalah bukti. Banyak cerita mengenai UFO berasal dari tangan kedua yang didramatisir dan mengandung banyak kebohongan sehingga seseorang perlu menggalinya dalam-dalam untuk memisahkan fakta dari fiksi. Oleh karena itu menetapkan suatu kebenaran adalah tugas yang berat. Untuk memudahkan pekerjaan kita, kami mengusulkan bahwa setiap peneliti dibimbing oleh empat prinsip. Pertama, kita harus berpegang pada bukti nyata. Mengutip katakata Alan Hale yang skeptis,”Klaim-klaim yang luar biasa memerlukan bukti-bukti yang luar biasa pula.” UFOlogis ingin agar kita percaya bahwa ada makhluk cerdas yang hidup di planet lain, bahwa mereka dengan suatu cara berhasil mencapai Bumi dalam penjelajahan luar angkasa, dan bahwa secara berkala mereka mengunjungi kita dalam pesawat luar angkasa yang menyangkal segala hukum fisika.
Ketiga hipotesis ini sangat luar biasa benar, jika seorang ilmuwan dapat membuktikan salah satu di antaranya, maka ia akan dinobatkan sebagai ilmuwan terbesar sepanjang sejarah. Namun agar kita dapat meyakini hal itu sebagai kebenaran, harus ada bukti-bukti nyata yang ditawarkan. Misalnya, jika seseorang dapat menunjukkan pesawat luar angkasa atau makhluk luar angkasa untuk diselidiki oleh seorang ilmuwan yang kompeten, maka akhirnya akan ada bukti yang nyata. Jika seseorang dapat membuat peta bintang-bintang untuk melihat dari mana makhluk angkasa luar itu muncul, sehingga para ilmuwan dapat membandingkan planet mereka dengan planet kita, maka adalah mungkin untuk mencapai suatu kesimpulan yang kuat.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang ahli astronomi, “Saya ingin melihat makhluk angkasa luar itu dari depan dan tengah, sehingga keberadaan mereka tidak dapat diragukan lagi. Cerita-cerita mengenai ‘cahaya’ atau ‘benda-benda’ di angkasa tidak membuat saya terkesan, terutama jika laporan tersebut berasal dari orang-orang yang tidak memiliki ide mengenai fenomena yang terbentang luas dan bersifat alamiah yang dapat terlihat di angkasa jika saja seseorang punya waktu untuk melihatnya.” Kedua, jika hal itu benar, maka harus ada buktinya.
UFOlogis cepat untuk menunjukkan bahwa “beberapa ratus juga orang pada saat ini percaya bahwa UFO memang ada” dan bahwa “40 persen orang-orang Amerika percaya bahwa UFO memang benar-benar nyata”. Namun semua itu adalah omong kosong intelektual. Tidak peduli berapa banyak orang yang percaya bahwa hal itu memang benar ada yang penting adalah bahwa terdapat bukti yang tidak dapat disanggah bahwa hal itu adalah benar. Pada satu saat tertentu 90 persen penduduk Eropa percaya bahwa dunia itu datar, namun keyakinan mereka yang salah tidak mengubah fakta. Dan fakta yang menyangkut UFO sangat sedikit.
Pernahkan Anda bertanyatanya mengapa radar tidak pernah mendeteksi UFO yang memasuki atmosfer kita? Atau mengapa tidak ada seorang pun yang pernah melihatnya dengan jelas? Atau mengapa, dengan semua tembakan yang diarahkan pada mereka dari jet-jet pemburu Rusia dan Amerika, tidak ada satu pun yang pernah mengenai sasaran? Pernahkah Anda berhenti untuk merefleksikan bahwa tidak ada dua UFO yang persis sama, yang mengarah pada suatu kesimpulan bahwa makhluk angkasa luar yang katanya canggih itu tentunya membangun kendaraan yang sama fungsinya? Atau bagaimana pesawat seperti itu dapat menempuh jarak yang begitu jauh? Bahkan yang lebih penting lagi.
Dengan begitu luasnya angkasa raya, bagaimana mungkin mereka menemukan kita? Dan bagaimana makhluk dari ekosistem yan g berbeda dapat bertahan hidup di bumi? Dan demi Tuhan, jika makhluk-makhluk ini benar-benar ada dan demikian canggihnya, mengapa mereka tidak menjalin hubungan yang jelas dengan kita? Mungkinkah mereka percaya bahwa bermain petak umpet dengan pesawat terbang dan bidang-bidang desain-desain di ladang-ladang merupakan cara yang terbaik untuk berkomunikasi dengan kita? Jika teknologi mereka berada selangkah lebih maju dari kita, mereka tentunya tidak perlu merasa takut kepada kita.
Masalahnya terletak pada mereka yang percaya akan adanya UFO untuk membuktikan keyakinan mereka itu, dan bukannya pada kita untuk tidak menyetujuinya. Lebih lanjut lagi, mereka harus membuktikan kasus mereka melampaui keragu-raguan yang masuk akal, dengan menggunakan bukti secara langsung. “Anda tidak dapat membuktikannya dengan cara menghapuskan beberapa penjelasan dan kemudian berteriak,”Apa lagi yang diragukan?” Tampaknya pada beberapa orang bahwa kehidupan berevolusi di planet-planet lain, sehingga hal itu menciptakan teknologi canggih yang jauh melampaui teknologi kita, dan bahwa hidup ini telah menemukan cara untuk memindahkan dirinya dari satu sudut jagat raya ke sudut yang lainnya.
Namun sebelum kita meyakini sesuatu yang begitu mengada-ada, kita membutuhkan beberapa bukti. Ketiga, bukti itu harus merupakan bukti langsung dan relatif masih baru. Kesulitan yang sering muncul kembali dalam penulisan pasal ini adalah bahwa peneliti hampir-hampir tidak dapat berbicara dengan seseorang yang menyaksikan UFO secara langsung. Percakapan biasanya dimulai seperti ini,”Yah, sebenarnya saya tidak benar-benar melihatnya sendiri, tetapi jika Anda berbicara dengan orang ini, Anda akan memperoleh kebenaran.”Pada akhirnya pembicaraan ini membuat para peneliti menarik kesimpulan bahwa banyak cerita mengenai UFO hanyalah suatu legenda sama seperti cerita mengenai anak kecil yang diculik di toko serba ada dan ditemukan di kamar mandi, dengan pakaian dan rambut yang telah diubah. Cerita itu memang hebat, namun tidak benar.
Rak-rak di toko buku dipenuhi dengan orang-orang yang mengaku telah melihat UFO, namun orang-orang tersebut biasanya sangat sulit ditemui. Misalnya, kita telah menemukan beberapa kisah yang telah dicetak mengenai pesawat terbang komersial yang mengadakan kontak langsung dengan UFO, dan dapat mengidentifikasikan paling sedikit tiga cerita di mana seseorang mengaku bahwa pesawat jet mereka bergesekan dengan UFO ketika sedang mengudara, namun tidak ada satu pun yang dapat ditelusuri dan diverifikasi. Banyak buku menceritakan kisah mengenai orang-orang yang melihat cahaya di langit, atau orang-orang Amerika pada zaman dahulu yang melihat pesawat terbang berbentuk cerutu, namun tidak mungkin untuk menerima hal itu sebagai bukti langsung.
Interpretasi modern mengenai kejadian-kejadian historis yang membingungkan sangat tidak dapat dikualifikasikan sebagai “bukti”. Keempat, bukti itu harus masuk akal bagi seorang peneliti. Sebelum seseorang muncul dengan suatu alternatif hukum alam, maka kita harus tetap bersikeras bahwa bukti adanya UFO memang berada dalam kerangka pikir yang logis. Penjelasan bahwa “piring terbang muncul dari sebuah lubang waktu/kontinum angkasa raya” mungkin merupakan penjelasan yang masuk akal mengenai penjelajahan luar angkasa bagi seorang yang sungguhsungguh percaya, namun seorang peneliti membutuhkan bukti yang lebih logis daripada hal ini.
Sekali lagi ini adalah prinsip pisau cukur Occam: Jika dihadapkan dengan beberapa deretan penjelasan, pilihlah penjelasan yang paling sederhana yang mencakup semua fakta yang telah diketahui. Jika benar bahwa banyak orang mengaku telah melihat obyek di langit yang tidak dapat mereka jelaskan, maka benar juga bahwa orang-orang tersebut secara rutin telah membuat kesalahan dalam pengamatan. Dan ide-ide yang telah ada di dalam pikiran mereka dapat mempengaruhi observasi mereka. Misalnya, pada tanggal 22 April 1987, ketika sebuah penerbangan British Airways dari London ke Bangkok berpapasan dengan sebuah obyek terang yang memperlilhatkan seberkas cahaya, kelima saksi menggambarkannya dengan lima cara yang berbedabeda.
Beberapa orang menyebutkan bahwa cahaya itu berwarna merah, yang lainnya hijau. Beberapa orang berpikir bahwa cahaya itu berhenti untuk “mengikuti” mereka, dan yang lainnya berpikir bahwa cahaya itu hanya lewat. Beberapa orang melihat cahaya yang berkedip-kedip, yang lain berpikir bahwa cahaya itu tetap. Sebagian besar di antara mereka yakin bahwa mereka telah melihat UFO, bahkan setelah terbukti bahwa mereka menyaksikan sebuah satelit yang memasuki atmosfer bumi, seperti yang dikonfirmasikan oleh radar. Apabila menimbang bukti secara keseluruhan, penjelasan yang paling sederhana adalah bahwa sebagian besar penampakan dapat dijelaskan. Perjumpaan dengan UFO pada umumnya telah terbukti merupakan kesalahan atau bisa juga merupakan tipuan.
Komentar
Posting Komentar