Mengapa alien menculik manusia di planet bumi

Mengapa alien menculik manusia di planet bumi
Dari berbagai dokumen, pelapor, dan laporan-laporan penculik, kita dapat menerima apa adanya apakah kaum Grey itu. Ada banyak laporan yang dapat ditemukan sekarang ini, apabila seseorang tahu di mana harus mencari: Beberapa membuat teori bahwa kaum Grey adalah keturunan dari manusia modern dari masa yang akan datang; yang lain menyatakan bahwa kaum Grey adalah suatu kehidupan yang sama sekali berbeda tidak berhubungan dengan manusia-manusia Bumi. Dokumen ini diharapkan akan menyelesaikan berbagai macam teori, dan menyingkirkan hipotesis-hipotesis yang dianggap sangat tidak mungkin yang dikarenakan bukti dan laporanlaporan yang bertentangan.

Penculikan-penculikan dan Kloning Pertama-tama, harus diungkapkan kenyataan bahwa kaum Grey benarbenar adalah hasil kloning. Ini bukanlah sebuah teori yang baru, hanyalah suatu modifikasi dari teori-teori lain yang telah beredar selama beberapa waktu. Ada beberapa alasan mengapa mereka nampak seperti hasil kloning, apabila seseorang mempertimbangkan pola-pola tingkah laku dan penampilan-penampilan yang terlihat, seperti yang disimpulkan dari kesaksian-kesaksian korban penculikan dan laporan-laporan lain yang berkaitan. Meskipun demikian, bukti yang paling menentang adalah rencanarencana penculikan itu sendiri, dan bukan hanya laporan-laporan kedua dan ketiga dari saksi-saksi yang tidak sepenuhnya dapat diandalkan mengenai ‘tangki tangki berisi bagian-bagian tubuh manusia dan makhluk asing’ di suatu tempat di padang-padang gurun di New Mexico.

Kaum Grey menculik pria dan wanita dengan tujuan untuk memperoleh sperma, telur, dan contoh-contoh lain dari susunan genetik kita demi alasanalasan yang tidak diketahui. Ada hal yang nampak menjadi sebuah jawaban mengapa mereka berbuat demikian, apabila data yang relevan dipertimbangkan, seperti yang para pembaca akan segera lihat. Kaum Grey pastilah hasil kloning, dan bukti yang paling baik adalah dilakukannya penculikan-penculikan tersebut. Seseorang dapat menghitung dengan Prinsip Ketidakpastian Heisenburg (yang merujuk pada ilmu mekanika quantum dan ketidakpastian akan lokasi dan momentum dari sebuah electron dalam suatu orbit) bahwa susunan genetik rusak dan mulai mengalami kekacauan dalam susunan setelah beberapa generasi pengkloningan dari hasil cloning secara terus menerus, yang banyak orang yakin sedang terjadi pada kaum Grey.

Hasil pengkloningan dari hasil klon, setelah beberapa generasi, sama dengan hasil perkawinan satu keturunan yang dekat, di mana kesalahan dalam sistem kode muncul secara perlahan-lahan, seperti untuk berbicara, dan pada akhirnya, hasil cloning yang dihasilkan yang tidak mampu berfungsi, misalnya, tetap dilahirkan. Fenomena ini juga diumpamakan seperti rekaman audio atau kaset video dari rekaman lain. Untuk rekaman yang dibuat dari rekaman, kualitas secara keseluruhan menurun. Gagasan ini dapat diramalkan dari fakta bahwa rantai DNA manusia adalah sangat panjang, dan mengandung banyak data. Apabila kaum Grey memiliki kode genetik yang serupa, hipotesis ini tetap akan berlaku.

Manusia mempunyai genetik yang sangat bervariasi, dan perubahanperubahan dari satu generasi ke generasi berikutnya menambah keanekaragaman tersebut. Meskipun demikian, perubahan-perubahan yang ditimbulkan biasanya tidak melibatkan fungsi dari sistem utama tubuh. Reproduksi seksual juga merupakan suatu perlindungan dari perubahan yang sangat besar yang mempengaruhi seluruh tubuh dengan cara-cara yang drastik dari biasanya. Meskipun demikian, dengan hasil cloning, perubahan-perubahan tersebut, walaupun kecil secara individual, akan ditiru dari satu generasi ke generasi lainnya, dan sejalan dengan meningkatkan jumlah perubahan, kesempatan yang lebih besar bagi suatu perubahan yang sangat parah.

Kompleksitas yang tinggi dari molekul DNA (pada manusia) membuatnya terlalu sulit untuk mengikuti perubahan setiap bagian kode genetik, dan dengan demikian kesalahan-kesalahan akan lolos dari penyelidikan. Ada masalah lain dalam situasi ini: Walaupun nampaknya kaum dapat dengan berhasil mengawinsilangkan materi genetik mereka dengan milik manusia Bumi, pengetahuan mereka yang sebenarnya mengenai konsep perekayasaan genetik modern kelihatannya kurang. Mereka tidak mampu menggunakan kode genetik mereka (atau manusia) di luar yang diperlukan untuk pencampuran dua jenis molekul yang berlipat. Hal ini menunjukkan bahwa mereka kehilangan pengetahuan mereka dengan suatu cara, atau memang tidak pernah memilikinya.

Apapun, nampaknya kaum Grey tidak memiliki banyak kendali atas kode genetik dari hasil perkawinan silang yang diciptakan. Oleh karena itu, pengkloningan dari hasil cloning menimbulkan suatu dilema yang berat bagi spesies yang bergantung pada pengkloningan sebagai suatu metoda untuk bertahan hidup. Cara mereka berkembang biak adalah juga metoda dari kematian mereka sebagai satu spesies. Meskipun demikian, adalah mungkin, dengan teknik-teknik ilmu genetik bahwa kaum Grey nampaknya memiliki, atau menanamkan DNA hidup atau materi genetika lainnya, dimodifikasi dengan sesuai, ke dalam generasi berikut mereka sendiri, dengan begitu menciptakan hasil perkawinan silang dan lainnya yang sangat mirip dengan mereka yang sering dilaporkan oleh korban-korban penculikan.

Walaupun ada orang yang akan mengatakan bahwa apabila mereka mempunyai teknologi untuk melakukan semua itu, mengapa tidak menciptakan materi genetik yang mereka perlukan dan memperbaiki kode genetik mereka sendiri tanpa menculik manusia untuk mencapai maksud tersebut? Jawabannya sangat sederhana, dan merupakan masalah keuangan: Cara tersebut jauh lebih murah, hemat energi dan hemat waktu, untuk ‘mengumpulkan’ DNA yang diperlukan, daripada menciptakan materi genetik sendiri.

Mengapa menghabiskan energi dan waktu membangun pabrik-pabrik, menetapkan kode-kode yang murni, sekaligus mencari sebuah sumber bahan baku untuk penciptaan molekul duplikat, dan kemudian merekonstruksi sebuah molekul utuh, yang berfungsi, apabila ada sebuah planet dengan enam miliar manusia yang dapat melakukan pekerjaan itu sendiri, secara alami ? Lokasi strategis pangkalan-pangkalan rahasia dapat membuat ini jauh lebih menguntungkan secara ekonomis, tetapi bahkan sebuah kebudayaan yang memiliki kemampuan-FTL, melakukan perjalanan dari sebuah bintang yang jauh, akan menghemat waktu dan energi dibandingkan dengan usaha yang besar untuk menciptakan sebuah molekul tiruan dari nol.

Oleh karena itu, teori ini tidak akan hanya menjelaskan penculikanpenculikan dewasa ini, tetapi juga sekaligus kunjungan-kunjungan di masa yang telah lalu, berhubungan dengan asumsi bahwa penculikan-penculikan itu bertujuan untuk mengumpulkan DNA dan materi genetik lainnya untuk ditanamkan ke dalam kode genetik mereka sendiri. Alasan pengambilan keputusan ini berasal dari analisis bahwa penculikanpenculikan sedang berlangsung: Apabila kaum Grey mempunyai pengetahuan perekayasaan genetik yang modern yang mereka gunakan secara aktif untuk memperluas apa yang mereka perlihatkan, maka akan menjadi masuk akal bahwa mereka akan mampu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam kode genetik seperti yang ditampakkan mereka. Hal ini berlawanan dengan fakta bahwa penculikan-penculikan sedang berlangsung, dan hipotesis-hipotesis lainnya harus dibuat untuk menjelaskan penyimpangan dari apa yang diharapkan.

Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa kaum Grey tidak melakukan perekayasaan genetik itu sendiri, tetapi bahwa sistem tersebut benar-benar bersifat otomatis, dengan atau tanpa seorang pengawas. Dengan cara ini, perekayasaan genetik terlibat dalam menggabungkan kedua macam kode genetik akan disimpan dalam sebuah komputer dengan jenis tertentu, dan akan menciptakan sebuah embrio hasil kawin silang antara sel telur dan sperma manusia, dengan tambahan materi genetik kaum Grey yang dimodikifasi dengan sesuai supaya cocok dengan DNA manusia Bumi.

Satu metoda yang mungkin, yang akan menjelaskan pengambilan baik sperma dan sel telur, adalah skenario berikut ini: Sel telur hanya dimodifikasi sedikit sekali, untuk memastikan tidak adanya masalah ketidakcocokan dengan rangkaian kode genetik yang baru. Kemudian DNA dari sperma manusia dipindahkan, dan digantikan dengan materi genetik kaum Grey yang dimodifikasi untuk saling bereaksi dengan sesuai. Lalu sperma dibiarkan bersatu dengan sel telur, ‘menggabungkan’ dua pola gen, dan apabila kode tersebut sesuai, embrio yang dihasilkan tumbuh dan membelah diri. Pada suatu waktu tertentu, pertumbuhan embrio akan dihentikan, dengan pembekuan atau dengan cara-cara lainnya, untuk disimpan, dan ditanamkan ke dalam manusia wanita untuk perkembangan yang lebih lanjut kapanpun memungkinkan.

Skenario ini akan menghindari ‘lubang’ yang nampak dalam teori, dan akan menjelaskan mengapa kaum Grey seperti memiliki teknologi perekayasaan genetik yang maju untuk mereka gunakan, tetapi tidak mampu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam kode genetik mereka, ataupun membuat variasi kode mereka sendiri melalui cara seperti itu. Mereka telah kehilangan pengetahuan tersebut pada suatu waktu di masa yang telah lampau, atau hanya menggunakan pengetahuan yang diberikan oleh kebudayaan lain kepada mereka, tanpa mengerti apa sebetulnya yang sedang terjadi.

Penampilan Fisik :
Bukti lain berasal dari laporanlaporan korban penculikan mengenai penampilan fisik kaum Grey. Menurut korban-korban penculikan dan pelapor pemerintah tertentu, bentuk fisik kaum Grey dapat disimpulkan sebagai berikut: Tinggi rata-rata 4 kaki sampai 4 kaki 6 inci untuk ‘dokter-dokter’, atau para pemimpin penculikan, dan 3 kaki sampai 3 kaki 6 inci untuk para pekerja atau ‘lebah jantan’, dengan bentuk keseluruhan seperti manusia. Warna kulit mereka antara abu-abu terang sampai abu-abu gelap dan kelihatannya tidak memiliki pori-pori. Kepalanya berukuran proporsional dan merupakan sebuah bentuk segitiga terbalik dengan permukaan vertikal. Daerah tengkorak besar dan bundar, dan mata yang besar serta condong ke arah sisi tengkorak.

Lengan dan kaki terlihat sangat kurus, dengan sebuah leher yang sepertinya terlalu kurus untuk mendukung berat kepala. Tidak ada alat kelamin, ataupun tonjolan tulang panggul yang terlihat di balik pakaian. Laporan-laporan ini nampaknya menunjuk pada kesimpulan yang sama: Kaum Grey adalah keledai yang steril, tanpa organorgan seksual. Penggambaran tubuh kaum Grey menerangkan persamaan mereka: tubuh-tubuh yang sangat mirip, dengan hanya perubahan-perubahan sedikit dalam ukuran, dan perbedaanperbedaan model yang teramati pada kepala mereka. Meskipun demikian, bahkan tanpa organ-organ seksual sekalipun, nampaknya Grey memiliki penggolongan jenis kelamin, dan tidak netral begitu saja.

Walaupun begitu, penggolongan jenis kelamin tersebut, nampak benar-benar ditentukan oleh pikiran, dengan tubuh-tubuh yang hampir sama. Para korban penculikan melaporkan bahwa sebagian dari kaum Grey ‘terasa’ atau ‘kelihatan’ feminin, sedangkan yang lainnya sangat maskulin. Nampaknya ini menunjuk pada pembedaan kelamin, yang dihilangkan secara fisik, hanya meninggalkan pola mental untuk menunjukkan perbedaan antara pria dan perempuan dalam infrastruktrur sosial kaum Grey. Harus juga diperhatikan bahwa Grey perempuan sangat jarang terlihat, dan dilaporkan steril serta tidak mampu melahirkan keturunan.

Prianya adalah yang paling sering diamati, dan pengambilan kesimpulan yang sederhana akan memperlihatkan bahwa ada satu skenario yang mungkin: perempuan Grey jumlahnya sedikit, dan pasti diasingkan karena beberapa alasan, mungkin untuk mencegah kehilangan mereka atau tempat kumpulan genetik. Tetapi, karena kaum Grey tidak dapat berkembang biak secara alami, karena tidak adanya organ-organ seksual, metoda-metoda buatan harus dimasukkan ke dalam masyarakat mereka dalam skala yang sangat besar, apabila tidak hanya besar, untuk mencegah kematian mereka sebagai suatu spesies.

Komentar