Manusia pasti terlahir bebas, namun di mana-mana ia mendapati dirinya terikat. Manusia terikat oleh apa yang dipikirkan orang tuanya tentang dirinya dan apa yang orang tua harapkan untuk dilakukannya. Kita terikat oleh harapan masyarakat. Kita terikat oleh ajaran agama dan filsafat. Kita terikat oleh apa yang dipikirkan orang lain tentang kita. Pendek kata, kita terikat oleh segala sesuatu yang berarti. Kita harus membebaskan diri kita sendiri dari keterikatan. Kita harus membebaskan diri kita sendiri dari dalam. Kita harus berkembang sebagai pemikir independen. Tanpa pikiran yang independen, kita takkan bisa mengembangkan "diri" kita menjadi lebih baik. Namun, meski independen, pikiran kita tetap harus mempertimbangkan bukan hanya satu orang, tetapi juga seluruh manusia dan hewan yang hidup berdampingan dengan kita. Jadi marilah kita mulai mengembangkan dan memperluas cakrawala kita sebagai pemikir yang independen.
Poin-poin di bawah ini tidak disusun dengan urutan hirarkis. Poin-poin ini itu hanyalah pemandu untuk mengembangkan pikiran positif. Pikiran positif tak punya batas dan berlanjut tanpa akhir. Berikut ini adalah cara untuk mengembangkan pikiran positif:
1. Lakukan evaluasi diri secara konstan
Kita umumnya cenderung untuk percaya pada apa yang bukan diri kita karena hal itu memuaskan ego kita. Orang memberi pujian pada kita, dan kita memercayai mereka. Secara umum kebanyakan kita menganggap sesuatu pantas dipercayai jika hal itu sulit untuk dipercaya. Tetapi kita harus mengevaluasi diri kita secara kritis. Kita harus mengenal kualitas diri yang baik maupun buruk. Kita harus mengolah kualitas buruk dan memperbaikinya. Kita adalah diri kita, dan kita harus berjuang untuk menjadi seperti yang kita idamkan. Jadi, teruslah melakukan evaluasi diri yang jujur dan kritis. Evaluasi diri ini akan membuka jalan bagi anda menuju berpikir positif.
2. Terimalah realitas
Kebenaran selalu lebih aneh ketimbang fiksi, dan kebenaran tak dapat diingkari. Kebenaran tak berubah, dan akan tetap tinggal sebagai kebenaran. Kita harus menerima kebenaran karena kita tidak dapat menghindarinya. Menyangkal realitas mungkin melegakan untuk sesaat, namun kemudian hal itu akan menimbulkan persoalan psikologis bagi kita. Hal ini tidak baik bagi kesehatan mental kita. Jadi mengapa kita berkeliling dan bermain petak umper? Terimalah apa yang ada dan hiduplah dengannya. Benarlah komentar Harry Truman:" Saya tidak pernah memberi mereka neraka. Saya hanya menyampaikan kebenaran dan mereka anggap itu neraka." Jadi jangan biarkan kebenaran menjadi neraka bagi anda. Biarkan kebenaran menang.
3. Terimalah orang lain sebagaimana adanya
Tiap orang berbeda dalam banyak dimensi, dan penilaian kita tentang seseorang harus mempertimbangkan hal ini. Saya adalah saya, dan anda adalah anda. Tetapi bersama-sama kita membentuk masyarakat. Harus ada keharmonisan dalam perbedaan. Belajarlah menerima orang lain seperti apa adanya dan, sebagai balasannya, anda akan diterima juga.
4. Evaluasilah perilaku dalam kerangka situasional
Perilaku seseorang terutama merupakan buah dari stimulasi yang diterima dari lingkungan langsungnya. Hal ini harus kita pertimbangkan saat menilai perilaku seseorang. Banyak tindakan yang dapat dibenarkan dalam situasi tertentu. Tempatkan diri anda pada posisi orang lain dan kemudian pikirkan bagaimana anda seharusnya bertindak jika berada dalam situasi yang sama. Mungkin anda akan mampu untuk membentuk lebih banyak opini positif tentang perilaku orang lain.
5. Kembangkan keyakinan terhadap diri dan kemampuan anda
Kurangnya kepercayaan diri akan menimbulkan rasa rendah diri yang kompleks. Kita cenderung menyerah bahkan sebelum mencoba. Lakukan apa yang bisa dilakukan, dengan apa yang anda miliki, dan dari tempat di mana anda berada. Mulailah dengan apa yang mungkin dilakukan dan perlahan-lahan anda akan melakukan yang tadinya tidak mungkin. Semuanya mungkin dicapai jika anda mempunyai kemauan. Jadi, kembangkan rasa percaya diri dan yakinlah pada kemampuan anda.
6. Jangan memandang rendah orang lain
Jangan pernah menganggap diri anda sendiri lebih tinggi dibanding orang lain. Seseorang menjadi superior karena ada orang lain yang inferior. Memandang rendah orang lain akan membangkitkan rasa superioritas dalam diri anda. Pada gilirannya hal ini membuat anda merasa inferior terhadap banyak orang lain. Putih adalah putih, dan hitam adalah hitam karena memang demikianlah adanya. Jadi jangan pernah merasa superior dengan diri anda, karena itu akan membuat anda menjadi inferior terhadap banyak orang. Semakin terhormat seseorang, semakin sulit baginya untuk memandang orang lain inferior.
7. Hormati kemampuan orang lain
Cara yang benar melakukan suatu pekerjaan adalah dengan tidak memikirkan siapa yang akan mendapat pujian atas hasilnya. Kita harus mengenali dan menghormati kemampuan orang, dan semaksimal mungkin memanfaatkan potensi mereka untuk kepentingan mereka dan kita.
8. Sambut dan hargai kritik yang sehat
Mengkritik orang lain adalah hal yang amat mudah, namun menerima kritik orang terhadap kita sungguh sulit. Kritik menjadi kekuatan pemandu dan motivasi bagi kita. Kritik membantu kita untuk berkinerja lebih baik dan melangkah ke depan. Kalau hanya penghargaan yang kita terima atas hal-hal yang kita kerjakan, berarti kita sedang berjalan di tempat.
9. Jangan suka memfitnah
Jangan menikam orang lain dari belakang. Ini kebiasaan para pengecut. Jadilah orang yang pemberani dan ungkapkan perasaan anda di hadapan orang yang bersangkutan. Hal ini akan membuat anda dan juga orang itu merasa lebih baik.
10. Hargai fisik anda
"Kecantikan terletak pada mata yang memandang" dan "kecantikan adalah kebahagiaan abadi" adalah dua pepatah yang sangat terkenal tetapi terlalu sering disalahartikan. Kecantikan bukan hanya berarti bentuk tubuh bagian luar, tetapi juga kecantikan dari dalam. Kecantikan di dalam diri adalah sumber kebahagiaan abadi. Saya pria yang sangat kurus dan langsing, dan banyak orang yang mengkomentari hal ini. Jawaban saya pada mereka adalah, "Karena hal itu menganggu anda dan tidak mengganggu saya. Saya tahu siapa saya dan seperti apa saya ini." Jadi, belajarlah untuk menghargai bentuk fisik anda. Itu adalah karunia Tuhan untuk anda.
11. Jadilah pendengar yang baik
Kebanyakan dari kita punya kebiasaan untuk tidak mendengarkan ketika orang lain sedang bicara. Kita selalu mencoba untuk memasukkan dan memaksakan. Sangatlah penting bagi kita untuk menjadi pendengar yang sabar, karena tanpa sadar kita akan belajar banyak. Hal ini bukan akan membantu kita mengukur pikiran dan perasaan orang lain, yang pada gilirannya akan membantu mereka memahami dengan lebih baik.
12. Ingatlah bahwa tiap masalah punya solusi
Sebuah masalah muncul karena ada solusi untuk masalah itu. Tanpa solusi, masalah itu takkan muncul dengan sendirinya. Masalah muncul ketika sesuatu menjadi rumit. Cobalah metode dan pendekatan yang berbeda-beda dalam mencoba menyelesaikan masalah anda. Fleksibilitas adalah kunci utama pada solusi. Jangan menyerah pada saat mencoba memecahkan masalah. Anda pasti akan sukses.
13. Gunakan waktu untuk melakukan hal-hal yang membangun
Sering dikatakan bahwa pikiran kosong adalah bengkelnya setan. Gunakan waktu luang anda untuk mengerjakan hal-hal yang membangun. Hal itu juga akan meningkatkan kreativitas anda. Kreativitas membawa ke inovasi dan anda akan bergerak menuju aktualisasi diri.
14. Bebaskan pikiran dari pikiran buruk
Kemurnian pikiran, tubuh, dan jiwa adalah unsur-unsur penting dari berpikir positif. Jangan dengarkan kejahatan, jangan melihat kejahatan, dan jangan membicarakan kejahatan. Perhatikan perbedaan yang terjadi bila ini anda lakukan.
15. Hidup adalah sebuah pengalaman, nikmati saja
Hidup adalah seperti pelangi dengan berbagai warna, tetapi secara bersama-sama, warna-warna itu terlihat indah. Terimalah hidup ini apa adanya. Semua terjadi untuk satu kebaikan atau yang lain. Kita hidup dan berpikir hanya dalam konteks saat ini. Ini tidak selalu mendapatkan hasil yang menguntungkan untuk masa depan kita. Hal-hal yang tidak dapat kita terima saat ini mungkin mempunyai kebaikan-kebaikan bagi kita di masa depan. Jadi, alami tiap warna kehidupan yang datang dan belajarlah untuk menikmatinya. Lagipula, kita hanya hidup sekali.
16. Selalu ada kesempatan kedua
Orang menyesali kesempatan dan peluang yang gagal ditangkap. Menyesal tidak akan membantu anda. Bahkan seandainya anda mendapatkan kesempatan itu anda juga tidak tahu secara pasti masa depan anda. Tak seorang pun telah melihat hari esok. Mungkin akan ada kesempatan yang labih baik bagi anda. Saya sangat percaya akan kehendak dan keinginan Tuhan, dan saya petikkan di sini, "Aku telah belajar untuk bersabar menunggu kehendakNya terwujud, karena Dia memiliki banyak karunia yang tersembunyi." Sering kali segala sesuatu menjadi untuk kebaikan. Tidak ada gunanya menyesali nasi yang sudah menjadi bubur.
17. Jujurlah dan hargai kejujuran
Kejujuran selalu menjadi kebijakan terbaik. Kejujuran bukanlah sekedar istilah yang berhubungan dengan masalah finansial. tapi mencakup seluruh bidang karakter manusia. Pertama-tama, jujurlah dengan diri anda sendiri dan kejujuran kepada orang lain akan mengikuti.
18. Belajarlah menerima kesalahan
Seseorang yang tidak pernah berbuat salah biasanya memang tidak pernah berbuat apa-apa. Ada tiga jenis manusia. Jenis pertama adalah mereka yang berkata "Aku selalu benar dan orang lain selalu salah," Yang kedua adalah mereka mengatakan, "Aku selalu salah," dan terakhir adalah mereka yang mengatakan, "Aku terkadang benar dan terkadang salah." Cobalah untuk menjadi jenis yang terakhir. Mengakui kesalahan kita menunjukan kebesaran jiwa dan membantu menghilangkan perasaan bersalah.
19. Ekspresikan diri
Ekspresikan perasaan adalah kunci menuju kesehatan mental yang baik. Perasaan tidak pernah salah. Perasaan adalah cermin kejujuran anda dari dalam. Menahan perasaan akan membebani diri dan membuat kita berperilaku secara tidak alami. Jadi bebas sajalah menyatakan pendapat, isi hati, dan perasaan anda dengan mempertimbangkan situasi dan kenyataan yang ada. Mengekspresikan diri itu baik untuk meluaskan ruang bagi perasaan-perasaan yang baru dan sehat.
20. Jangan biarkan hati menguasai pikiran anda
Pikirkan dan pikirkan lagi. Apakah memang hal itulah yang benar-benar telah anda pikirkan. Bertindaklah berdasarkan pikiran, dan bukan karena emosi.
21. Terimalah tantangan
Nasib bukan masalah kesempatan, nasib adalah masalah pilihan; nasib itu bukan sesuatu untuk ditunggu, melainkan sesuatu yang harus dicapai. Jadi jangan melarikan diri dari situasi sulit. Maju terus dan hadapi.
22. Hindari ketergantungan
Belajarlah untuk menjadi mandiri. Mandiri dalam pikiran, ucapan, dan tindakan. Sebelum anda belajar untuk memercayai diri anda sendiri, anda tidak dapat memercayai orang lain. Jadi buanglah sikap tergantung yang masih anda miliki. Berkembanglah.
23. Jangan membuat alasan yang mengada-ada
Banyak orang terbiasa membuat alasan yang mengada-ada untuk membenarkan tindakan. Rantai kebiasaan semacam ini begitu halusnya untuk dirasakan sampai menjadi terlalu kuat untuk dipatahkan. Jadi waspadalah sebelum terlalu terlambat. Membuat alasan yang mengada-ada tidak akan membantu anda berkembang dan tumbuh. Terimalah kebenaran dan tanggung jawab alih-alih membuat-buat alasan.
24. Berbuat baiklah kepada orang lain
Sebuah tindak kebaikan, seberapa pun kecilnya, tak pernah sia-sia. Ada sebuah pepatah lama yang menyatakan bahwa Tuhan membantu siapa yang membantu dirinya, tetapi saya tidak sepenuhnya setuju dengan pepatah ini. Saya percaya bahwa Tuhan membantu orang yang membantu orang lain. Jadi bantulah orang yang membutuhkan dan nikmati kepuasan dan kebahagiaan sebagai buah tindakan anda.
25. Anda bukan orang yang tak tergantikan
Jangan pernah mempunyai anggapan salah bahwa anda tak tergantikan. Terimalah kenyataan bahwa sudah ada dan masih akan ada orang lebih baik daripada anda dalam setiap bidang. Jika anda mulai menganggap diri tak tergantikan, hal ini menjadi akhir perjalanan anda. Berilah ruang untuk diri anda sendiri maupun orang lain untuk berkembang. Menerima hal ini akan mendorong anda untuk terus maju dan tidak berjalan di tempat.
26. Jangan terperangkap pada pujian
Para pengambil muka atau penjilat adalah orang yang paling berbahaya. Mereka jarang memiliki pendapat baik mengenai orang yang mereka puji-puji. Orang menjilat hanya untuk satu tujuan, yaitu mendapatkan keuntungan. Orang seperti ini jarang membicarakan sisi baik dari orang yang mereka puji. Jadi janganlah memberi dorongan atau memercayai para pengambil muka dan jangan terperangkap pada pujian-pujian. Ucapan yang tepat bagi para pengambil muka adalah, "Jangan coba-coba mengatakan padaku siapakah aku karena aku tahu apa yang bukan diriku.
27. Ingatlah bahwa sebenarnya kita tak pernah kalah
Bila anda telah memberanikan diri mengerjakan sesuatu dan anda tak berhasil mencapai hasil yang diinginkan, jangan pernah berpikir bahwa anda gagal. Evaluasilah seluruh situasinya. Carilah di mana anda keliru dan cobalah memperbaikinya. Dengan demikian anda telah belajar, dan belajar tidak pernah merugikan anda. Yang anda dapatkan adalah keuntungan.
28. Selalu berbicara positif
Kita dapat mengenal seseorang dari bahasanya. Cobalah untuk tidak menggunakan kata-kata negatif. Urutan kata-kata yang dipilih oleh seseorang sangat menunjukkan proses berpikirnya. Bahasa yang rumit mengindikasikan rumitnya individu itu. Ambiguitas berbahasa harus dihindari. Pernyatan-pernyataan kita harus mencerminkan dan berisi pikiran yang positif. Sewaktu berbicara ikuti prinsip SAAD: Sederhana, Aktif, Afirmatif, dan Deklaratif. Gunakan kata dan pernyataan yang sederhana, aktif, afirmatif, dan deklaratif secara gramatikal. Berpikirlah positif dan berbicaralah positif.
29. Jadilah positif tanpa batas
Secara matematis pun, dua negatif mengahasilkan nilai positif. Tidak ada akhir bagi pikiran dan perbuatan positif, Semua yang baik di dunia ini bernilai positif. Semua yang buruk di dunia ini juga mempunyai sisi positif. Kita harus mencari kebaikan. Jika kita berbuat demikian, segala keburukan akan terhapus dengan sendirinya. Jadi, mari selalu berpikir tentang sisi yang lebih cerah dalam kehidupan.
Saya ingin memetikkan pernyataan Theodore Roosevelt: Dunia ini tidak akan menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi siapa pun kecuali jika kita membuatnya menjadi tempat yang nyaman bagi semua orang.
Komentar
Posting Komentar