Ilustrasi |
Mengenai suhu panas air yang digunakan untuk merendam badan itu, diharuskan tidak kurang dari 35-37 derajat celsius. Sedangkan jangka waktu untuk berendam, kurang lebih 10-15 menit. Sesudah seseorang melakukan berendam seperti di atas, maka sarafnya akan tergugah. Yang demikian itu sudah jelas, lantaran pengaruh air panas pada kulitnya. Kadang-kadang kulitnya dapat berubah menjadi berkerut. Jika begitu, maka air rendamannya hendaklah diturunkan suhu panasnya.
Adapun caranya, cukup dengan menuangkan air dingin padanya, kecuali jika bermaksud agar si pasien dapat mengeluarkan keringat sesudah merendamkan badannya di dalam air hangat tersebut. Sesudah melakukan hal itu, hendaklah badan dikeringkan dengan baik. Adapun caranya, dengan beristirahat selama satu jam, umpama dengan duduk di atas kursi. Akan tetapi badan harus tetap tertutup rapat dengan kain (selimut).
Merendam dengan air hangat itu juga mempunyai beberapa cara. Diantaranya, ada yang merendam semua anggota badan, ada yang cukup dengan merendam kaki saja, ada yang hanya merendam kedua tangan dan ada yang merendam dengan cara duduk.
Kebanyakan, ahli pengobatan tradisional juga sering menambah bahan lain yang diperkirakan dapat memberi manfaat untuk kesehatan dan memelihara badan dari beberapa penyakit. Ditambah juga dengan air rendaman atau air masakan dari dedaunan, mineral dan lain-lain. Sedangkan untuk membuat tambahan tersebut, amat tepat kiranya apabila lebih dahulu diketahui atau dimengerti cara pembuatan ramuannya, yang akan kami terangkan berikut ini.
Pada saat berendam di dalam air panas, biasanya dengan menggunakan berbagai ramuan atau bahan tambahan, di antaranya adalah:
1. Jerami Avena Sativa
Adapun yang digunakan sebagai campuran ramuan, adalah daun dan biji pohon tersebut. Sedangkan untuk merendam badan dengan air panas, diperlukan daun atau biji jerami sebanyak satu kilogram. Untuk merendam separo dari anggota badan dengan air panas, diperlukan setengah kilogram. Sedangkan untuk merendam kedua tangan atau kaki, diperlukan seperempat kilogramnya.
Adapun cara membuat ramuan tambahan untuk air rendaman yang panas, maka ambilah jerami avena sativa seperlunya, lalu letakkan pada air yang dingin. Kemudian rebuslah hingga mendidih selama setengah jam. Setelah direbus, hasilnya disaring dengan kain tipis lagi bersih. Sesudah disaring, lalu dimasukan ke bak air sebagai bahan tambahan atau pelengkap. Jerami avena sativa boleh juga diiris-iris atau dihaluskan lebih dahulu, dan setelah itu langsung dimasukan ke bak air.
2. Air rebusan tumbuhan picea abies
Adapun cara membuat ramuan dari tumbuhan tersebut, yaitu daun dan buahnya yang sudah masak sebanyak satu setengah kilogram dihaluskan dengan mikser atau diiris-iris sampai kecil-kecil, lalu dicampur dengan air dingin, kemudian direbus selama setengah jam. Sesudah direbus setengah jam, lalu didiamkan selama 12 jam. Apabila akan digunakan untuk merendam badan, maka air rebusan daun dan buah picea abies itu disaring dengan kain tipis yang bersih, lalu dituangkan ke air untuk berendam sebagai campurannya.
3. Air rebusan dedak gandum
Adapun cara membuat ramuan untuk merendam badan sebagai tambahan. Ambil dedak gandum satu setengah kilogram, lalu dicampur dengan air dingin. Sesudah diaduk rata, lalu direbus sampai masak, kemudian dimasukan ke bak air yang untuk merendam badan.
4. Air rebusan Equisetum Arvense
Adapun cara membuat air rebusan dari tumbuhan Equisetum Arvense, hendaklah mengambil daun tumbuhan tersebut kira-kira 3/4 Kg, lalu dicampur dengan air dingin. Kemudian direbus sampai mendidih dan biarkan terus hingga setengah jam lamanya. Sesudah setengah jam, lalu saringlah dengan kain yang bersih. Setelah itu, tuangkan pada bak air yang digunakan untuk merendam badan.
5. Air rebusan Quercus Robur
Cara membuat air rebusan tumbuhan quercus robur sebagai campuran untuk merendam badan dengan cara duduk, adalah sebagai berikut:
Kulit tumbuhan quercus robur sebanyak seperempat kilogram, kemudian diiris-iris dsmpsi kecil-kecil, lalu direndam di dalam air dingin. Setelah itu, direbus sampai mendidih, dan setelah mendidih, biarkan saja selama setengah jam. Sesudah itu, disaring dengan kain tipis yang bersih, lalu tuangkan ke bak air untuk berendam.
6. Garam setrasfourt
Menambahkan garam setrasfourt sebanyak satu kilogram.
7. Abu kayu bakar
Abu dari kayu bakar itu dapat dijadikan sebagai bahan tambahan untuk merendam badan di bak air. Adapun cara membuatnya untuk bahan tambahan berendam: Satu timba abu kayu bakar diletakkan pada keranjang yang terbuat dari jerami pohon avena sativa, lalu diletakkan pada tempat yang terbuat dari kayu, yang diletakkan di dalam bak air. Kemudian, tuangkan beberapa timba air yang sudah mendidih ke keranjang tersebut, maka air yang mengandung beberapa mineral yang sudah hancur itu akan masuk ke bak air yang digunakan untuk merendam badan.
Biasanya, air itu dijadikan sebagai bahan pakaian sebelum ada sabun-sabun produksi pabrik. Cara demikian itu sudah membudaya sejak zaman dahulu, tidak hanya untuk sementara waktu. Apabila air yang dituangkan ke bak sudah dianggap cukup banyak, maka keranjang jerami itu diangkat. Akan tetapi, jika dirasa masih kurang, maka cukup ditambahkan air hangat, sehingga dapat digunakan untuk berendam.
Biasanya, air itu dijadikan sebagai bahan pakaian sebelum ada sabun-sabun produksi pabrik. Cara demikian itu sudah membudaya sejak zaman dahulu, tidak hanya untuk sementara waktu. Apabila air yang dituangkan ke bak sudah dianggap cukup banyak, maka keranjang jerami itu diangkat. Akan tetapi, jika dirasa masih kurang, maka cukup ditambahkan air hangat, sehingga dapat digunakan untuk berendam.
8. Serbuk dari biji sawi
Serbuk tersebut sering digunakan sebagai bahan tambahan air yang digunakan untuk merendam dua telapak kaki. Adapun caranya, ambil tiga ganggam serbuk biji sawi dan taburkan atau campurkan pada bak air yang digunakan untuk merendam kedua telapak kaki. Sesudah itu, beri atau campurkan pula tiga liter air panas, kemudian diaduk dengan kayu, sampai uap serbuk biji sawi itu mengepul ke atas dan dapat merasuk ke hidung baunya. Setelah itu, ditambah lagi air panas, yang kira-kira cukup dijadikan untuk merendam kedua telapak kaki.
9. Berbagai tambahan yang sudah disebutkan di atas, dapat dicampur jadi satu untuk dituangkan pada bak air yang digunakan merendam badan. Menurut para ahli pengobatan, bahwa cara demikian itu (mencampur semua tambahan di atas) mempunyai pengaruh yang lebih efektif daripada bahan tambahan yang tidak dicampur menjadi satu.
9. Berbagai tambahan yang sudah disebutkan di atas, dapat dicampur jadi satu untuk dituangkan pada bak air yang digunakan merendam badan. Menurut para ahli pengobatan, bahwa cara demikian itu (mencampur semua tambahan di atas) mempunyai pengaruh yang lebih efektif daripada bahan tambahan yang tidak dicampur menjadi satu.
Hendaklah diperhatikan! Bahwa bahan-bahan tambahan yang dijadikan sebagai campuran air yang untuk berendam, dengan ukuran yang sama. Adapun pencampurannya sebagai berikut:
- Jerami avena sativa dicampur dengan biji dan daun-daunnya.
- Getah picea abies dicampur dengan mineral salt.
- Jerami avena sativa dicampur dengan biji dan daun-daunnya. Dicampurkan juga dengan abu kayu bakar, serbuk biji sawi dan garam.
- Kulit quercus robur dicampur dengan biji dan daun avena sativa.
Apabila bahan-bahan campuran yang telah dusebutkan di atas akan digunakan untuk merendam anggota badan, maka sebaiknya bahan-bahan tersebut tidak di campur semua. Akan tetapi, cukup dicampur dengan satu nomor diantara empat nomor yang sudah bercampur dalam setiap nomornya. Dengan demikian, tidak perlu nomor satu dicampur dengan nomor dua atau nomor tiga dicampur dengan nomor empat. Sebab, cara yang begitu itu dapat menjamin keberhasilan dan lebih efektif.
10. Air teh
Seringkali air teh itu dijadikan untuk merendam sebagian anggota badan. Misalnya merendam kedua tangan atau kedua telapak kaki. Biasanya, yang demikian itu digunakan untuk mengobati sakit (luka) pada bagian badan yang sudah kronisatau bernanah, umpamanya bengkak yang biasa terjadi di bawah kuku (cantengan) atau luka yang sudah berbau.
Biasanya, air teh yang dipakai untuk pengobatan itu tidak perlu direbus, namun cukup dengan cara satu sendok teh, lalu diberi air hangat setengah liter. Sesudah itu, teh yang sudah diberi air hangat, dibiarkan terendam selama 5 menit. Karena, hal itu dimaksudkan agar sebagian dari unsur pengobatan dan manfaatnya dapat larut sebelum digunakan untuk membersihkan kulit.
Komentar
Posting Komentar