Hafal alquran dengan cara dibacakan

Membaca alqur'an

Alqur'an adalah kitab suci agama islam, sebagai pedoman hidup dan petunjuk bagi umatnya. Alqur'an merupakan kitab suci yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk memberikan ajaran yang benar. Oleh karena itu, bacalah kitab suci Alqur'an sebagai petunjuk hidup dan obat hati yang paling mujarab. Bacalah alqur'an di saat kita selesai solat atau pada waktu sedang santai atau tidak ada kerjaan. Lebih baik lagi kalau alqur'an dihafalkan walaupun dalam satu juz saja, lebih banyak labih baik.

Berikut ini dilansir dari koran pikiran rakyat, Faturahman bersama dengan tiga temannya, siswa SD di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, tertawa riang disela-sela menghafal juz 3 Alqur'an atau Juz Amma selepas salat asyar. Belum semua surat di juz ke-30 itu bisa dihafal memang. Namun, dia berharap perbendaharaan surat yang dihafal bisa lebih banyak dari sebelumnya.

"Ingin sih hafal semua Alqur'an, tapi pasti lama. Jadi, juz amma dulu," kata Fatur saat menjelang berbuka puasa.

Menghafal Alqur'an normalnya memang membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan bisa sampai bertahun-tahun. Namun saat ini sudah banyak metode yang bisa digunakan untuk mempermudah prosesnya. Dengan kemudahan tersebut, menghafal Alqur'an bisa dilakukan dengan tidak mondok di pesantren tahfizul Quran, tetapi dengan aktivitas padat pun bisa melakukannya.

Indra Aulia, pengasuh Pesantren Tahfizul Quran Daarussunnah Al Haroenniyah Mujjizah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, memaparkan metode yang digunakan di pesantren tempatnya mengabdi. Metode tersebut digagaskan oleh Ustadz Bobby Herwibowo, sang pendiri Yayasan Askar Kauny, yayasan yang menaungi pesantren itu.

"Dalam metode ini, menghafal ayat Alqur'an tidak dengan membacanya sendiri, melainkan dengan dibacakan mentor. Selain agar tajwid dan makhorijul hurufnya terawasi sejak awal, cara seperti ini untuk membuktikan menghafal Alqur'an bisa dilakukan oleh orang yang bahkan tidak bisa membaca dan menulis bahasa Arab," katanya.

Konsep ini dilandasi fakta Nabi Muhammad pun merupakan orang yang tak bisa baca dan tulis, tetapi bisa menghafal ayat-ayat Alqur'an yang dibacakan langsung oleh Malaikat Jibril. "Menghafalnya pun tidak perlu dengan menyediakan waktu dan tempat khusus. Misalkan dengan berdiam diri di tempat yang sepi dan berkosentrasi penuh pada naskah ayat," ujarnya.

Pasalnya dalam metode ini, menghafal dilakukan sambil memperagakan terjemahan ayat-ayatnya menggunakan tangan dan kaki. Misalnya, ketika ada kata "matahari" di ayat yang dihafal, maka pada saat bersamaan tangan langsung bergerak melingkar untuk mengisyaratkan matahari. "Menghafal sambil memperagakan terjemahan dari sebuah ayat, diyakini bisa membuat hafalan lebih mudah merekat dan makna ayat lebih cepat dipahami. Menghafal dengan disertai visualisasi melalui gerakan tubuh, pasti akan lebih mendalam hafalannya," katanya.

Komentar