Telur itu baik untuk kesehatan dan mitos atau faktanya

Telur
Hal-hal baik sering kali datang dalam bentuk yang kecil saja. Seperti telur. Sebutir telur yang bobotnya hanya puluhan gram, mengandung banyak gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Telur, umumnya telur ayam, sering kali menjadi persediaan wajib di rumah tangga. Tidak apa bila stok daging sudah habis, asalkan selalu ada telur supaya bisa diolah cepat untuk dikonsumsi. Bukan hanya mengolahnya mudah, telur hasil dari hewan unggas itu memang memiliki manfaat besar bagi kesehatan tubuh. Manfaat itu pun bisa dirasakan siapa saja, mulai dari anak-anak.

Satu butir telur mengandung 7 gram protein dengan kualitas tinggi. Protein kualitas tinggi itu dapat digunakan tubuh untuk berbagai hal, seperti pertumbuhan pada anak, berperan dalam sistem imun, dan struktur tubuh. Bukan hanya protein telur juga memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Telur juga mengandung lemak, berbagai vitamin, bermacam-macam mineral, dan energi sebesar 75 kkal.

Satu butir kuning telur mengandung 5 gram lemak dalam bentuk trigliserida dapat digunakan sebagai sumber energi, sementara fosfolipid dan kolesterol bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Kemudian, telur mengandung bermacam-macam vitamin, yaitu A, D, E, K, dan vitamin B yang berperan dalam berbagai fungsi metabolisme di dalam tubuh. Kandungan mineral yang ada di dalam telur antara lain selenium, iodium, zinc, zat besi, dan tembaga.

Konsumsi telur dengan bijak
Setiap jenis bahan makanan alami memang mengandung banyak kebaikan atau manfaat bagi tubuh. Akan tetapi, sesuatu yang baik kalau dikonsumsi sevara berlebihan, bisa jadi malah membawa keburukan bagi kondisi tubuh. Begitupun saat kita ingin mengonsumsi telur yang kaya gizi itu. Bila mengonsumsi secara berlebihan dengan alasan ingin mendapatkan manfaat secara besar-besaran, malah akhirnya akan berujung pada risiko penyakit yang ditimbulkannya.

Kekayaan lemak pada telur, yang salah satu jenisnya adalah kolesterol. Dalam satu butir telur, terdapat terkandung 213 mg kolesterol dan itu tergolong tinggi. Jadi, hati-hati untuk orang dengan kadar kolesterol darah yang tinggi. Karena kandungan kolesterol yang tinggi pada telur ayam, maka dianjurkan untuk dikonsumsi tidak lebih dari empat butir per minggu.

Namun, kandungan kolesterol yang tinggi itu ada pada bagian kuning telurnya. Oleh karena itu, putih telur tetap bisa dikonsumsi setiap hari bila menginginkannya, karena tidak mengandung kolesterol. Peneliti dari Asosiasi Jantung Amerika (AHA) menyebutkan bahwa rekomendasi batas konsumsi kolesterol dalam makanan adalah 300 mg sehari. Satu butir telur saja artinya sudah memenuhi dua per tiganya, seperti dikutip dari health.com.

Selain batas konsumsi yang bijak, penyimpanan dan pengolahan pun harus diperhatikan supaya telur yang kita konsumsi tetaplah sehat. Telur bisa saja mengandung salmonela dan akan membawa penyakit bila kita tidak memerhatikan penyimpanannya. Situs milik Centers for Disease Control dan Prevention menyebutkan beberapa langkah pencegahan. Langkah-langkah itu berupa teknik penyimpanan dan pengolahan yang mampu mencegah tubuh kita terinfeksi salmonela.

Telur harus disimpan di lemari pendingin 4 derajat Celcius sepanjang waktu. Lebih baik membeli telur di mana penjualnya memang meletakan telur di dalam pendingin. Saat ingin membelinya, jangan ambil yang retak atau kotor. Saat mengolahnya, jangan lupa untuk mencuci tangan dan semua peralatan memasak yang sudah terkena telur mentah . Misalnya pisau, sendok, garpu, papan pemotong, dan sebagainya. Cuci bersih menggunakan air dan sabun. Telur yang sudah dimasak atau diolah menjadi makanan lain sebaiknya langsung dikonsumsi setelah masak. Telur jangan disimpan terlalu lama apalagi bila ditempatkan di tempat yang hangat atau panas.

Mitos atau Fakta tentang Telur
Meskipun telur adalah bahan makanan yang sangat umum, murah, dan wajar dikonsumsi, banyak sekali mitos seputar telur yang beredar di masyarakat. Sering kali, mitos itu malah dipercaya turun-menurun sehingga banyak orang salah mengerti tentang telur. Beberapa mitos tentang telur akan dijelaskan di bawah ini. Semoga bisa membuat kita lebih bijak untuk mengonsumsi telur-telur itu.
1. Telur menyebabkan bisul dan mata bintitan
MITOS. Telur tidak membuat mata bintitan. Sementara itu, untuk bisul, itu hanya terjadi pada orang yang memang sangat sensitif dalam mengonsumsi telur terlalu sering. Bila dikonsumsi secara wajar, orang yang sensitif sekalipun tidak akan terdampak.

2. Telur puyuh lebih tinggi kolesterolnya
FAKTA. Karena proporsi kuning telur yang lebih besar, telur puyuh memiliki kolesterol yang tinggi. Akan tetapi, kolesterol lebih tinggi ada pada telur bebek karena ukuran dan proporsi kuning telurnya yang juga lebih besar.

3. Lebih baik mengonsumsi telur setengah matang karena kandungan gizinya lebih besar
MITOS. Telur lebih baik dikonsumsi matang. Ditambahkan dari cdc, gov, telur sebaiknya dimasak dalam temperatur tinggi, yaitu 71 derajat Celcius atau lebih panas lagi supaya bagian kuning dan putihnya matang sempurna.

4. Mengonsumsi kuning telur saja lebih baik dibandingkan putihnya saja
MITOS. Putih telur malah lebih baik daripada kuning telur karena tidak mengandung kolesterol tetapi tetap memiliki kandungan protein yang lebih tinggi.

Komentar