Apa jadinya bila mengajak anak berjalan-jalan di saat belum waktunya liburan sekolah? Berhati-hatilah, karena jangan-jangan orangtua akan kena denda uang karena telah asyik berliburan. Itulah yang terjadi pada Brent Catterson, sorang ayah di Telford, Inggris yang didenda karena mengajak anak laki-lakinya berlibur pada Mei 2016. Ia didenda 60 punds (Rp 1.100.000) akibat mengajak anaknya berwisata ke Majorca, Spanyol.
Penjatuhan denda terhadap orangtua yang mengajak anaknya berlibur bukan yang pertama kali. Akan tetapi, yang unik adalah Brent membayar dendanya secara tunai dengan uang koin. Ia pun menumpahkannya langsung di meja kantor Telford and Wrekin Borough Council. Ia mengambil langkah radikal itu setelah dijatuhi denda karena mengajak anaknya Michael yang berusia 8 tahun berwisata. Padahal, tingkat kehadiran Michael di sekolahnya mencapai 91 persen, seperti dikutip dari Daily Mail.
"Saya tidak menganggap yang saya lakukan salah. Anak saya sudah rutin hadir ke sekolah dan dia hanyalah anak delapan tahun. Dia tidak akan ketinggalan banyak pelajaran dan dia bukannya hendak akan ujian atau apa pun itu. Saya pikir itu tidak akan merugikannya sama sekali," tuturnya.
Selain merasa tidak bersalah, Brent mengatakan bahwa ia mendapatkan perilaku yang tidak baik dari petugas kantor tersebut. Ia sempat menelefon kantor itu dan dijawab dengan sangat arogan. "Oleh karena itu, saya berpikir untuk melakukan sedikit permainan dan saya akan menjadi orang yang tertawa paling akhir," ucap Brent.
Benar saja, petugas yang melihatnya menumpahkan uang koin dari plastik hanya bisa ternganga. Penjatuhan denda bagi orang tua yang mengajak anaknya berlibur bukanlah yang pertama kali. Peristiwa serupa juga pernah terjadi di Inggris pada 2015. Saat itu, Jon Platt menolak untuk membayarnya dan akhirnya memenangi kasusnya setelah dibawa sampai ke tingkat pengadilan tinggi.
Sebelum kasus dendanya, Jon mengajak putrinya yang berusia 7 tahun untuk berlibur ke Disney World, Florida, Amerika Serikat. Demi berlibur, anaknya tidak masuk sekolah selama enam hari. Jon awalnya didenda 60 pounds, namun karena tidak juga membayar maka dilipat gandakan menjadi 120 pounds. Jon mengatakan, seperti dilansir dari The Huffington Post, ia terpaksa membawa anaknya pergi bersama 17 anggota keluarga yang lain karena hanya di tinggal itulah mereka bisa pergi bersama-sama. Ia pun sudah meminta izin ke sekolah, tapi tidak diberikan. Meskipun begitu, ia tetap membawa anaknya berlibur.
Ia memang harus memproses itu dalam persidangan karena dianggap telah melanggar bagian 444 UU Pendidikan di Inggris. UU itu mewajibkan orangtua untuk memastikan bahwa anaknya bersekolah dengan rutin. Namun, Jon beragumentasi bahwa tingkat kehadiran anaknya sebelum dibawa berlibur ke Florida sudah mencapai 100%. Namun, surat izin ke sekolah tetap ditolak. Ia pun beranggapan orangtua harus membuat keputusan untuk keluarganya sendiri.
"Kalau saya membayar dendanya, itu artinya saya mengakui bahwa saya telah melakukan tindak kejahatan. "Itu tidak benar," ucap Jon. Ia pun menambahkan bahwa dia merasa lega bisa memenangkan argumentasi yang telah memberatkan orangtua selama ini.
Berdasarkan laporan BBC, dalam kurun waktu September 2013-Agustus 2014, hampir 64.000 orangtua didenda karena membawa anaknya berlibur. Aturan sanksi itu dikeluarkan Kementrian Pendidikan di Inggris pada 2013. Aturan itu menyebutkan bahwa hanya sekolah yang bisa mengeluarkan izin seorang anak untuk tidak masuk sekolah. Ketidakhadiran hanya boleh disebabkan hal penting seperti anggota keluarga meninggal atau harus menjalani ritual hari raya agamanya.
Komentar
Posting Komentar