Kehadiran dan kisah dibalik terciptanya pokemon go

Game Pokemon Go

Permainan Pokemon Go memang telah menjadi fenomena tersendiri. Sudah banyak kisah, entah yang memukau atau membuat kita mengernyitkan dahi, yang mewarnai perjalanan Pokemon Go yang baru dirilis di iOS dan Android pada 6 juli lalu. Kesuksesan yang diraih Niantic Labs, perusahaan yang pada akhirnya mengembangkan Pokemon Go, bukan kesuksesan yang terjadi seketika. Pendiri Niantic, John Hanke, adalah pokemaster yang menghadirkannya ke dunia dan menjadikannya sukses setelah dikembangkan selama 20 tahun. Dilansir dari hasil wawancara dengan Time, Hanke mengatakan, dalam sepekan terakhir ia merasa semakin terpacu adrenalinya. "Kami sebenarnya sedikit khawatir, tapi juga tidak percaya dan takjub pada waktu yang bersamaan," ucapnya.

Ia mengatakan, mereka tentu saja memang merencanakan kesuksesan saat meluncurkan aplikasi permainan itu. Mereka juga telah menyiapkan infrastruktur yang memadai. Meski begitu, dengan jujur ia mengatakan, kegembiraannya terasa meluap-luap melihat respon masyarakat. "Kami tidak mengira dengan begitu banyaknya orang yang tertarik dengan Pokemon Go, kebanyakan memainkannya, dan durasi waktu mereka bermain. Itu benar-benar mengejutkan kami. Kami berpikir permainan ini akan populer, tapi tidak mengira akan sebesar ini kehebohannya," tuturnya.

Kehebohan permainan yang menggunakan teknologi augmented reality (AR) atau realitas tertambah itu memang kenyataannya telah mengubah gaya hidup masyarakat di dunia nyata. Apalagi, sejak era digital berkembang, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruang sehingga kurang memperhatikan lingkungan. Hal itulah yang dipikirkan Hanke. Meskipun cara bermain Pokemon Go bukanlah suatu yang baru, ia ingin masyarakat kembali bisa melakukan suatu hal secara bersama-sama, seakan membuat masyarakat menemukan alasan untuk keluar rumah dan bersosialisasi dengan orang lain. Apalagi, karena itu sebuah permainan, ada rasa senang di pengunjung hari.

Meskipun begitu, semua itu bukanlah kesuksesan yang ditempuh singkat, melainkan sudah dirintis sejak 1996 ketika Hanke masih menjadi mahasiswa. Saat itu ia menjadi pendamping untuk mengkreasikan permainan online yang dimainkan banyak orang yang diberi nama Meridian 59. Dia menjual permainan itu ke 3DO untuk melanjutkan hasrat terbesarnya yaitu untuk memetakan dunia, seperti dilansir dari storypick.

Pada tahun 2000, Hanke meluncurkan Keyhole untuk menghubungkan peta dengan fotografi aerial. Saat itulah dia menciptakan sarana online pertama yang memetakan dunia yang terkoneksi dengan GPS 3D. Lalu, pada 2004, Google membeli Keyhole itu. Dengan bantuannya, Keyhole itu pun dikreasikan menjadi apa yang sekarang kita kenal sebagai Google Earth. Saat itulah, Hanke memutuskan ingin menciptakan permainan berbasis GPS.

Pada 2004-2010, Hanke bergabung dalam tim Google Geo yang akhirnya menciptakan Google Maps dan Google Street View. Pada masa itu pulalah ia mengumpulkan tim yang membantunya mengkreasikan Pokemon Go. Lalu, pada tahun 2010, ia meluncurkan Niantic Labs yang awalnya didanai oleh Google. Perusahaan itu didirikan untuk  menciptakan permainan yang memanfaatkan peta. Nama Niantic berasal dari nama sebuah kapal. Pada 2012, Hanke menciptakan permainan pertama yang diproduksi Niantic yang diberi nama Ingress. "Aktivitas dalam permainan itu dilakukan di atas dunia nyata dan di layar telefon genggam kita. Inspirasinya berasal dari hal yang biasa saya lakukan, yaitu berkhayal tentang berbagai hal ketika dalam perjalanan pergi pulang dari ke Google," ucapnya.

Google dan Pokemon Company kemudian bekerja sama untuk kegiatan April Mop pada 2014. Saat itu, masyarakat bisa mencari karakter pokemon di Google Maps dan kemudian menjadi viral. Hanke kemudian berpikir untuk membuat permainannya. Sejak itu, dia mulai serius menciptakan Pokemon Go dan menciptakan titik lokasi pertemuan yang telah ada dari para pemain Ingress. Titik temu yang paling populer dipilih menjadi pokestop dan gym di peta Pokemon Go.

Dalam kurun waktu Desember 2015 sampai Februari 2016, ia mengumpulkan dana dari Google, Nintendo, dan Pokemon Company sampai 25 juta dollar AS. Pokemon Go kemudian diluncurkan pada 6 juli 2016 di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Tetapi, kehebohannya merambah ke banyak negara, termasuk Indonesia. Harga sama Nintendo pun meningkat menjadi 12 miliar dollar AS. Pembelian aplikasi itu setiap harinya juga bisa mengeruk penghasilan 2 juta dollar AS. Tidak heran bila Hanke merasa adrenalinnya terus terpacu.

Komentar