Penyakit Radang Tenggorokan Bisa Menyebabkan Jantung Rematik
Radang tenggorokan, sepertinya telah menjadi penyakit yang umum didengar para orangtua karena sering dialami oleh anak-anak. Akan tetapi, jangan sepelekan radang tenggorokan! Ada satu jenis yang dampaknya bisa sampai menyebabkan penyakit jantung rematik alias kebocoran katup jantung. Saat anak-anak masih kecil, seringkali mereka mengalami sakit yang setelah diperiksa ternyata adalah radang tenggorokan. Penyakit itu dianggap umum dan lumrah sehingga seringkali disepelekan atau pengobatannya tidak dilakukan secara tuntas.
Padahal, ada satu jenis radang tonggorokan yang dampaknya membahayakan kondisi jantung anak-anak. Jika radang tenggorokan itu disepelekan, dampaknya akan terasa beberapa tahun kemudian saat anak-anak memasuki usia produktif. Penyakit jantung rematik diawali penyakit radang tenggorokan yang dialami saat usia anak-anak yang pengobatannya tidak tuntas. Penyakit jantung rematik terjadi karena demam rematik. Demam rematik terjadi karena radang tenggorokan. Radang tenggorokannya yang disebabkan oleh bakteri jenis streptococcus grup A.
Oleh karena itu, kewaspadaan harus ditingkatkan ketika anak-anak terkena radang tenggorokan yang disebabkan bakteri tersebut. Bila radang tenggorokan tidak diterapi dengan pengobatan yang adekuat, radang di tenggorokan bisa saja terasa membaik, tetapi peradangan sebenarnya terus berjalan. Peradangan itu biasanya berjalan ke jantung, sendi berupa nyeri, kulit yang mengalami ruam, dan otak yang menimbulkan gerakan yang tak terkendali atau chorea. Saat organ lain bisa sembuh dengan cepat, peradangan di jantung cenderung menetap dan mengena ke katup jantung.
Katup jantung bisa bocor. Katup itu seperti pintu yang memompa aliran darah keluar dan menahan aliran darah supaya tidak kembali ke serambi jantung. Biasanya yang terkena katup sebelah kiri, padahal bagian kiri itu penting sekali untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Bila katup bocor, jantung akan lebih capek bekerjanya dan darah tidak terpompa. Lama-lama jantung juga bisa membengkak.
Dari kasus selama ini, radang tenggorokan jenis tersebut paling banyak terjadi ketika anak-anak berusia 7-8 tahun, meskipun ada yang masih mengalaminya ketika umur 12 tahun. Bila radang tenggorokan dibiarkan, demam rematik akan terjadi dalam kurun waktu 3 minggu sampai 6 bulan kemudian. Bila dibiarkan juga, jantung rematik itu terasa dampaknya kurang lebih lima tahun kemudian.
Tanda-tanda
Tanda-tanda penyakit radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri adalah adanya demam yang tidak terlalu tinggi, sakit saat menelan, dan nyeri pada kelenjar. Radang tenggorokan yang disebabkan bakteri tidak menyebabkan batuk atau pilek yang hebat. Demam rematik ditandai suhu badan yang berada di atas 38 derajat Celcius. Anak akan mengalami nyeri yang umumnya di sendi-sendi besar dan berpindah-pindah. Bisa pula terlihat tanda seperti ruam di kulit dan munculnya gerakan chorea.
Jantung rematik terlihat saat anak usia belasan tahun atau 20-an tahun. Kelihatan kurus, sering merasa sesak saat beraktivitas, dan cepat capek. Padahal, itu usia produktif, anak akan sering bolos sekoah, dan kalau sudah berusia 20-an tahun jadi kurang produktif bekerja. Titik krusial tahapan penyakit itu adalah saat terjadi radang tenggorokan. Bila dibiarkan dan sudah terjadi demam rematik, prosesnya akan bergerak maju ke jantung rematik tanpa bisa mundur lagi.
Cara pencegahan
Meskipun belum ada vaksinasinya, penyakit ini bisa dicegah. Pertama kali tentu saja mencegah terjadinya radang tenggorokan akibat bakteri tersebut. Pencegahannya harus dari dalam diri seperti nutrisi yang baik untuk kekebalan tubuh serta dari luar diri dengan lingkungan perumahan yang sehat. Pencegahan harus dengan hal mendasar seperti lingkungan perumahan yang layak. Lingkungan memang juga menjadi transmisi penularan dan penyebaran kuman. Setiap rumah harus memiliki sanitasi yang baik, air bersih, sirkulasi udara yang baik, dan pencahayaan yang baik.
Namun, bila akhirnya anak terkena radang tenggorokan karena bakteri jenis streptococcus grup A, lakukan pencegahan supaya tidak sampai mengalami demam rematik. Caranya dengan melakukan pengobatan yang adekuat atau tepat dan tuntas.
- Antibiotik harus habis diminum selama 10 hari. Jangan berhenti di hari ke tiga hanya karena sudah merasa membaik. Bila tidak, kuman masih akan tetap hidup dan melanjutkan peradangan yang menjalar hingga ke jantung.
- Ikuti saran dokter saat dianjurkan agar kembali memeriksakan diri beberapa hari kemudian.
- Bila sudah telanjur kena demam rematik, harus lebih disiplin melakukan pengobatan supaya kerusakan katup jantung bisa dicegah. Waktunya tidak sebentar karena untuk demam rematik yang ringan saja memerlukan pengobatan selama lima tahun.
Jangan disepelekan di awal sampai akhirnya datang ke dokter saat katup sudah bocor. Bisa saja operasi ganti katup mekanik, tapi itu pun tidak menyelesaikan masalah secara tuntas karena harus mengonsumsi obat seumur hidup dan biayanya mahal.
Komentar
Posting Komentar