Jam sekolah di banyak dunia cukup panjang. Di Amerika dan Inggris, misalnya, siswa sekolah menengah mulai belajar di sekolah pukul 08.00 dan berakhir pukul 15.00. Di Tiongkok, jam sekolah dimulai pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 16.00, bahkan bisa lebih. Sementara kebanyakan sekolah di Brasil memberlakukan tiga sif jam belajar, yaitu pukul 07.00 hingga 12.00, 12.00 hingga 17.00, dan 19.00 hingga 22.00.
Spanyol memiliki waktu belajar yang berbeda antar satu sekolah dengan yang lain dan berbeda pula di setiap daerah. Namun, secara umum, sekolah di Spanyol mulai pukul 09.00 hingga sore hari, sekitar pukul 17.00. Di tengah hari, murid mendapatkan waktu istirahat sekitar 2 jam sebelum mulai lagi aktivitas di sore hari. Mereka kembali ke sekolah pada pukul 15.00 dan belajar kembali hingga pukul 17.00.
Dilansir dari koran pikiran rakyat, di Spanyol, makan siang menjadi waktu makan utama. Umumnya, setiap sekolah menyediakan makan siang meskipun banyak juga anak-anak yang diizinkan membawa bekal sendiri dari rumah. Selain itu, sebagian anak juga diizinkan makan siang di rumah masing-masing. Di beberapa kota, ada pula sekolah yang menerapkan jam pulang hanya sampai pukul 14.00. Jam sekolah itu bisa diterapkan karena waktu istirahat yang lebih pendek. Di beberapa sekolah di Spanyol, sekolah diberlakukan setengah hari pada bulan juni dan september.
Di Prancis, rata-rata sekolah memulai jam belajar pada pukul 8.30 hingga 16.30 selama lima hari sekolah. Di sela-sela jam belajar, ada dua kali waktu istirahat, yaitu jam istirahat di pagi menjelang siang dan jam istirahat makan siang selama 1,5 jam. Murid dibebaskan untuk memilih makan siang di kantin sekolah atau pulang ke rumah.
Di Jerman, rata-rata anak bersekolah mulai pukul 08.00 hingga 13.00 dan 14.00. Akan tetapi, beberapa tahun terakhir ini, makin banyak sekolah di Jerman yang menerapkan jam belajar hingga sore hari. Pada awalnya, ketika wacana untuk membuat jam sekolah sehari penuh digulirkan di Jerman, kritikan keras bermunculan. Salah satu pertimbangan untuk menerapkan full day school, selain karena alasan hasil nilai tes PISA murid Jerman yang ketinggalan dari negara-negara tetangganya, juga karena pertimbangan untuk mengakomodasi para orangtua agar lebih bisa seimbang dalam bekerja dan mengurus keluarga. Cara itu juga ditempuh untuk mendorong tenaga kerja wanita di dunia kerja.
Di Asia
Di negara-negara lain di Asia, pemberlakukan full day school juga dilakukan, misalnya di Singapura, Korea Selatan, dan Jepang. Di Singapura. murid SD bersekolah mulai pukul 07.30 hingga pukul 13.00. Akan tetapi, di beberapa sekolah, diterapkan full day school yang menggabungkan jam belajar dengan kegiatan ekstrakurikuler hingga pukul 16.00. Di beberapa sekolah yang lain dengan kegiatan ekstrakurikuler padat, murid SD bisa pulang hingga pukul 18.00.
Di Korea Selatan, anak-anak SD belajar di sekolah mulai pukul 08.00 hingga 13.00. Pemberlakuan jam belajar yang lebih panjang dialami oleh siswa SMP, yaitu dari pukul 08.00 hingga 16.30, dan siswa SMA dari pukul 08.00 hingga 21.00. Hal yang sama juga diterapkan di Jepang. Anak-anak belajar di sekolah hingga sore hari untuk siswa menengah pertama dan malam hari untuk siswa menengah atas.
Dalam dunia yang ideal, sistem jam sekolah yang lebih panjang akan menghasilkan aktivitas yang baik bagi anak-anak. Sistem yang baik dan lebih mahal itu tentunya juga akan memungkinkan anak-anak berkembang, belajar, dan berimajinasi dengan lebih baik. Akan tetapi, tak semua negara di dunia tergolong ideal. Tak semua negara siap menerapkan sistem tersebut. Bagaimana pun, sistem itu tak bisa disamaratakan untuk seluruh negara di dunia. Adapun pemberlakuan jam sekolah tergantung pada usia anak dan karakteristik anak-anak itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar