Manfaat, syarat, & kondisinya jika tidak donor darah

Donor darah
Bila seseorang mendonorkan darahnya, tubuhnya akan mengganti volume darah dalam waktu 48 jam setelahnya. Seluruh sel darah merah yang hilang akan benar-benar diganti dalam waktu empat sampai delapan minggu dengan sel-sel darah merah yang baru. Proses pembentukan sel-sel darah merah yang baru akan membantu tubuh tetap sehat dan bekerja lebih efisien dan produktif. Selain membantu resipien (penerima) yang memerlukan darah, kegiatan donor darah juga memberi manfaat ekstra bagi pendonornya. Yang paling besar adalah untuk kualitas darah pendonor, khususnya sel darah merah.

Dikutip dari koran pikiran rakyat, donor darah mengandung banyak faedah. Salah satunya bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan secara gratis. Itu karena sebelum donor, seseorang akan dicek dulu kesehatannya. Hanya mereka yang sehat yang bisa mendonorkan darahnya. Mereka yang rutin mendonor darah setiap tiga bulan sekali juga akan memiliki sel darah merah yang lebih baik. Donor darah berguna untuk meningkatkan vitalitas produksi eritrosit.

Selain itu, donor darah baik bagi penderita penyakit jantung. "Itu karena kadar Fe (zat besi) akan seimbang. Kadar yang terlalu tinggi berpotensi lebih rentan terkena serangan jantung.  Kadar besi yang tinggi memiliki potensi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular karena zat besi mempercepat proses oksidasi kolesterol dalam tubuh, yang merusak arteri dan pada akhirnya mempermudah terjadinya aterosklerosis. Pendonor darah memiliki 88% kemungkinan lebih rendah terkena serangan jantung dan 33% lebih rendah kemungkinan menderita semua jenis penyakit kardiovaskular.

Donor darah juga baik bagi kesehatan ginjal. Fungsi utama organ tersebut adalah sebagai penyaring darah dan dengan kondisi eritrosit yang terus diperbarui (dan bersih), akan membantu meningkatkan fungsi ginjal.

Beberapa syarat untuk menjadi donor darah, antara lain:
  • Sehat jasmani dan rohani.
  • Berusia 17-65 tahun.
  • Berat badan minimal 45 kg.
  • Tekanan darah sistole 100-70 dan diastole 70-100.
  • Kadar haemoglobin 12,5% sampai 17%.
  • Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam setahun).
Ada yang menyebutkan kegunaan lain dari donor darah adalah seseorang terlihat lebih cantik. Meski belum diketahui korelasinya, namun logikanya, jika kualitas darah sudah baik tentu akan berdampak ke organ lain. Donor darah juga ditengarai mampu membakar sekitar 650 kalori persumbangan dari satu pint darah (500ml). Itu artinya, pendonor darah yang rutin menyumbangkan bisa kehilangan sejumlah besar berat badan. Meskipun sebaiknya donor darah tidak diniatkan dalam program penurunan berat badan.

Kondisi seseorang yang sebaiknya tidak jadi donor

Ada beberapa kondisi seseorang yang sebaiknya tidak menjadi donor darah. Berikut beberapa kondisi tersebut:

- Memiliki penyakit jantung dan paru-paru.
- Menderita kanker, hipertensi, kencing manis, dan epilepsi.
- Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya.
- Tengah atau pernah menderita hepatitis B atau C.
- Mengidap sifilis.
- Ketergantungan narkoba.
- Kecanduan minuman beralkohol.
- Mengidap atau berisiko tinggi terhadap HIV-AIDS.
- Tidak disarankan oleh dokter.

Jalan panjang darah yang didonorkan
Ada 74 negara yang mengumpulkan hampir 90% persediaan darah mereka dari donor sukarela. Hal itu menunjukkan panggilan berdonor yang sudah kritis pada setiap orang. Keinginan untuk berdonor semakin kecil tatkala semakin banyak orang yang menato tubuhnya. Kekhawatiran akan tingginya potensi tertular virus atau penyakit dari mereka yang bertato menjadi salah satu penyebabnya.

Padahal, setelah melakukan donor darah, biasanya, tidak serta merta darah langsung diberikan kepada pasien. Darah yang didonorkan akan melalui jalan yang cukup panjang agar sampai dengan bersih dan selamat ke penerimanya (resipien darah). Sebuah badan yang mengelola bank darah dan berbasis di Belanda, mengenai tahapan darah yang didonorkan berakhir di kantong darah yang steril di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

Setelah mengumpulkan darah dari donor, darah akan dimasukkan dalam sebuah tabung kedap udara dan aman untuk menjaga kualitas darah. Darah lalu dikelompokkan sesuai golongannya kemudian dimasukkan dalam kotak khusus. Setelah itu, tabung-tabung darah akan melakukan perjalanannya di laboratorium untuk dianalisis.

Proses itu dinamakan screening untuki mengidentifikasi virus atau infeksi yang terdapat dalam darah yang didonorkan. Proses screening itu tidak sebentar dan menggunakan banyak peralatan untuk menjaga agar darah benar-benar terbebas dari masalah. Setelah dipastikan "aman", darah-darah segar tersebut lalu masuk dalam tahap pengepakan sesuai produk yang diperlukan. Biasanya, akan dikemas dalam bentuk kantung darah.

Barulah setelah seluruh tahap dijalankan, darah akan didistribusikan kepada yang memerlukan. Seluruh proses mulai pengambilan sempel hingga pengemasan darah segar diupayakan dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya untuk menjaga ketahanan darah. Meskipun demikian, sebelum diberikan kepada resipien, selalu dilakukan cross-med atau pengujian kembali kecocokan darah donor dengan darah resipien. 

Komentar