Makam yang dijaga oleh pasukan tanah liat

Pasukan terakota

Ada banyak pemakaman yang spektakuler di berbagai belahan dunia. Mulai dari makam yang misterius dan dipenuhi harta di Giza, Mesir, hingga katakomba yang dipenuhi rangka manusia di Paris, Perancis. Di Tiongkok, pemakaman spektakuler yang selalu mengundang decak kagum adalah tempat perhentian kaisar Qin Shi Guang, yang berkuasa antara 220-210 sebelum Masehi (SM).

Mengapa luar biasa? Pasalnya, untuk melindungi sang kaisar pada kehidupan selanjutnya, ia ditemani oleh "pasukan perang". Tidak tanggung-tanggung, pasukan tersebut terdiri atas lebih dari 8000 prajurit, 130 kereta dan 520 kuda, serta 150 kuda kavaleri. Semuanya merupakan patung terakota.

Kaisar pertama
Qin Shi Huang lahir pada 260 SM dan wafat pada 210 SM. Sosok yang memiliki nama lain Ying Zheng ini semula adalah raja dari negara Qin. Ia kemudian menaklukkan kerajaan-kerajaan lainnya dan menyatukan Tiongkok pada 221 SM. Ia kemudian menjadi kaisar pertama dan memulai dinasti Qin. Gelar kaisar (huangdi) kemudian dipergunakan oleh penguasa Tiongkok selama dua ribu tahun sesudahnya.

Selama berkuasa, ia bersama pasukannya terus memperluas daerah kekuasaan. Ia, misalnya, bergerak ke arah selatan negara bagian Chu di lembah Yangtze dan menaklukkan kawasan Yue, yang sekarang merupakan Provinsi Hunan dan Guangdong. Di Asia tengah, ia merebut Ordos Loop, kawasan yang berada di sebelah barat Beijing sekarang, dari bangsa nomadik Xiongnu.

Bukan cuma dari sisi militer, Qin Shi Huang bersama menterinya, Li Si, melakukan reformasi ekonomi dan politik yang intinya membuat standardisasi terhadap berbagai praktik yang pada masa kerajaan-kerajaan sebelumnya berbeda-beda. Hal ini berakibat antara lain dibakarnya berbagai buku serta eksekusi para cerdik-pandai yang tidak sejalan dengan pemikiran Sang Kaisar.

Untuk melindungi kerajaannya, Qin Shi Huang juga menyatukan tembok perlindungan berbagai negara yang ada sebelumnya menjadi sebuah tembok raksasa Tiongkok. Ia juga membangun sistem jalan raya secara besar-besaran, serta mausoleum raksasa seukuran sebuah kota yang dijaka oleh pasukan terakota. Ia berkuasa hingga ajal menjemputnya pada 210 SM.

Pasukan terakota
Sejumlah petani yang sedang menggali di kawasan timur Xian di provinsi Shannxi menemukan pasukan terakota pada 29 maret 1947. Lokasi ini terletak sekitar 1,6 kilometer sebelah timur makam Qin Shi Huang di Gunung Li.

Selama berabad-abad, beberapa laporan memang menyebutkan ditemukannya patung terakota dan bagian dari pemakaman Qin, baik berupa atap, batu bata, atau potongan-potongan bangunan lainnya. Berkat penemuan di Xian tersebut, para ahli arkeologi Tiongkok mengadakan penyelidikan dan akhirnya menemukan kumpulan karya patung terbanyak yang pernah ditemukan di Tiongkok.

Menurut sejarawan Sima Qian yang hidup antara 145-90 SM, pengerjaan mausoleum dimulai pada 246 SM, tak lama setelah sang kaisar naik tahta pada usia 13 tahun. Besarnya proyek ini dapat dilihat dari banyaknya tenaga kerja yang terlibat, yaitu mencapai 700 ribu pekerja.

Juru gambar peta Li Daoyuan yang menulis sekitar 6 abad setelah kematian Qin Shi Huang menyebutkan, pemilihan lokasi di gunung Li adalah karena kawasan tersebut sangat bagus. Gunung Li merupakan lokasi tambang batu giok. Sisi utaranya kaya akan emas, sedangkan sisi selatannya kaya akan giok. Sima Qian, yang menulis sekitar satu abad setelah selesainya pembangunan mausoleum, menyebutkan bahwa sang kaisar dimakamkan bersama istana, menara-menara, para pejabat, serta barang-barang berharga. Masih menurut Sima Qian, terdapat 100 sungai yang dibuat dengan merkuri. Pada langit-langit di atasnya ditempatkan sosok-sosok surgawi. Singkatnya, Qin Shi Huang dimakamkan beserta seluruh kebesarannya.

Komentar