Pere Lachaise, pemakaman umum di Paris |
Pemakaman pada tokoh paling terkenal
Kalau ada daftar pemakaman yang paling terkenal di dunia, Pere Lachaise merupakan tempat pemakaman umum di Paris, Perancis, yang sangat terkenal dan dikunjungi oleh banyak orang hingga sekarang. Hal ini karena banyak artis dan tokoh terkenal dimakamkan di sini. Beberapa orang terkenal yang beristirahat di sini, antara lain vokalis The doors Jim Morrison, sastrawan dan penyair dunia Oscar Wilde, serta komposer musik klasik Prederic Chopin. Tak heran, Pere Lachaise juga menjadi obyek wisata ziarah yang penting di Perancis.
Pemakaman dengan luas 48 hektar ini bisa dikunjungi dengan kereta bawah tanah Metro dengan turun di Stasiun Phillipe Auguste. Dari situ, Anda bisa melihat gerbang utama pemakaman Pere Lachaise setelah berjalan ke arah Boulevard de Menilmontant. Tak perlu khawatir akan biaya karena Pere Lachaise gratis untuk dimasuki. Menariknya, Pere Lachaise mencantumkan denah pemakaman lengkap dengan nama blok makam di pintu gerbang. Denah ini dimaksudkan untuk membantu pengunjung mengetahui arah menuju makam yang ingin dikunjungi. Peziarah juga bisa membeli peta agar tidak tersesat di tengah kompleks pemakaman itu.
Makam Jim Morrison menjadi paling banyak dikunjungi oleh peziarah. Sekadar info, Jim Morrison merupakan penyanyi dan pencipta lagu asal Amerika Serikat. Dia adalah vokalis utama band The Doors yang tenar pada 1967. Dia meninggal di Paris pada usia 27 tahun. Keunikan lainnya ada pada makam Oscar Wilde. Makam penyair yang terkenal dengan karyanya berjudul The Picture of Dorian Gray pada 1890 ini, penuh dengan bekas lipstik. Diduga banyak penggemarnya yang berziarah kemudian mencium makamnya.
Pere Lachaise juga tidak hanya dijadikan untuk berziarah atau melihat makam. Beberapa orang menggunakan Pere Lachaise sebagai tempat untuk bersantai. Lingkungan Pere Lachaise yang didesain terbuka dan rapi membuat kompleks pemakaman ini jauh dari kesan angker dan menakutkan. Pere Lachaise dibuka pada 1804 atau sekitar abad ke-19. Jenazah pertama yang disemayamkan di sini adalah seorang anak perempuan berumur 5 tahun bernama Adelaide Paillards de Viller, putri dari Fauburg St Antoine, seorang pelayan kerajaan. Napoleon pun membuka pemakaman ini untuk umum tanpa memandang ras dan agama.
Saat awal dibuka, pemakaman ini dianggap terlalu jauh dari kota sehingga sepi peminat. Pihak pengelola kemudian mengambil strategi, yaitu memindahkan makam orang-orang terkenal Perancis di situ. Kemudian, banyak orang mulai tertarik untuk memakamkan sanak saudaranya di situ. Pada 1830, jumlah makam sudah mencapai 33 ribu unit. Kini, jumlah jasad yang dimakamkan di situ sudah mencapai 1 jutaan dengan pengunjung 1-2 ribu orang setiap hari.
Pemakaman ini sudah mengalami perluasan hingga 5 kali. Di sini, banyak kuburan unik yang kadang menghadirkan nilai seni yang cukup tinggi. Bentuknya pun beragam, mulai yang tampak biasa, monumen tinggi, hingga berbentuk kapel mini. Dengan banyaknya peminat yang ingin dikuburkan di sini, pihak pengelola mulai memberikan aturan ketat. Syaratnya, orang yang bisa dimakamkan di sini jika meninggal di Paris atau tinggal di kota ini. Saking ramainya peminat, jenazah yang akan dikuburkan pun harus masuk daftar tunggu.
Pemakaman raja-raja
Westminster Abbey
Mendengar nama Westminster Abbey, benak orang akan mmebayangkan gereja yang terdapat di London. Gereka gotik yang terletak pada sisi barat Istana Westminster ini dikenal sebagai tempat penobatan serta pernikahan keluarga kerajaan Inggris. Yang terkini, pada 2011 lalu, pernikahan Pangeran William dengan Kate Middleton atau dikenal pula sebagai Duchess of Cambridge.
Gereja ini memiliki sejarah hingga ribuan tahun silam. Tradisi menyebutkan bahwa biarawan-biarawan Benediktin pertama kali datang ke lokasi ini pada pertengahan abad ke-10. Sejak 1066, ketika Harold Godwinson dan William Sang Penakluk ditahbiskan, penobatan raja-raja Inggris seterusnya dilakukan ditempat ini. Sejak 1100, setidaknya telah dilakukan 16 kali pernikahan keluarga kerajaan di tempat ini. Terdapat 17 raja yang dimakamkan di tempat ini.
Sebagai salah satu bangunan religius utama di Inggris Raya. Westminster Abbey juga menjadi tempat peristirahatan terakhir keluarga kerajaan. Raja Henry III membangun kembali Westminster Abbey sebagai penghormatan terhadap Edward Sang Pengaku Dosa, raja terakhir dari Wangsa Wessex, yang memerintah antara 1042-1066. Peninggalan sang raja ditempatkan sebuah tempat khusus dekat altar. Henry III sendiri kemudian dimakamkan tak jauh dari tempat tersebut.
Sejak masa Edward Sang Pengaku Dosa hingga George II pada 1760, hampir semua raja dan ratu Inggris di makamkan di Westminster Abbey. Pengecualian antara lain Edward IV, Henry VIII, dan Charles I yang dimakamkan di Kapel St George di Kastel Windsor. Semua raja yang meninggal setelah George II dimakamkan di Windsor.
Meski awalnya merupakan tempat pemakaman pada raja, bangsawan dan biarawan, belakangan Westminster Abbey menjadi tempat pemakaman pilihan orang-orang tertentu di Inggris.
Kebiasaan memakamkan tokoh-tokoh kenamaan di Westminster Abbey dimulai sejak era Oliver Cromwell, dengan memakamkan Admiral Robert Blake pada 1657. Kebiasaan ini kemudian meluas, mencakup para jenderal admiral, politisi, dokter, ilmuwan, bahkan penyair dan penulis. Sejumlah nama beken dimakamkan di tempat ini antara lain penyair dan penulis seperti Geoffrey Chaucer, Charles Dickens, Thomas Hardy, Rudyard Kipling, and Alfred Tennyson. Selain itu, ilmuwan kenamaan seperti Sir Isaac Newton, Charles Darwin, dan Ernest Rutheford juga mendapatkan peristirahatan terakhir di tempat ini.
Komentar
Posting Komentar