Kenapa bentuk ufo itu berbentuk piring bulat

UFO
Pesawat terbang pada umumnya berbentuk lonjong atau cerutu yang diberi sayap panjang dan sayap pendek di belakang. Sejarah pembuatan pesawat pada zaman dulu hingga zaman sekarang berbeda-beda atau mengalami kemajuan dalam teknologi. Aerodinamis pada pesawat sangat mempengaruhi tekanan udara dan juga struktur sayap pesawat. Rata-rata kepala pesawat itu berbentuk lonjong dan lancip karena tekanan dan aerodinamis udara.

Pesawat ufo yang orang-orang atau saksi mata yang pernah melihatnya di langit itu berbentuk piring bulat bercahaya terang dan sangat cepat sekali gerakannya. Atas kejadian banyak saksi mata yang melihat ufo di langit dengan gerakan cepat dalam sekejap dan menghilang. Itu teknologi yang di pakai apa, dan bagaimana cara terbangnya seperti itu karena tidak mempunyai sayap apa pun, hanya berbentuk piringan bulat melayang di udara secara stabil lalu berhenti dan bergerak cepat sekali, luar biasa.

Menurut berbagai sumber dari buku-buku dan internet, pesawat ufo menggunakan teknologi antigravitasi yang ditenagai oleh listrik bertegangan tinggi. Dan ada juga sumber menyebutkan, bertenaga yang berasal dari nuklir. Tapi, menurut dari berbagai sumber-sumber, ufo itu ditenagai oleh listrik. Energi listrik dikombinasi dengan elektromagnetik atau medan listrik, lalu di hubungkan dengan generator listrik statis.

Lalu kenapa pesawat ufo berbentuk piring, tidak seperti pesawat-pesawat pada umumnya yang berbentuk lonjong dan ada sayapnya. Karena berbentuk piring lebih aerodinamis dan lebih simple dari pada pesawat pada umumnya. Ufo bentuknya piring lebih fleksibel, karena dapat maju, mundur, landing, berberak ke kanan dan ke kiri dengan mudah seperti dikendalikan oleh analog tertentu. Dan ufo juga berputar seperti permainan gangsing.

Jika dipikir dengan cermat, pesawat ufo terbang sambil berputar porosnya di udara akan sangat aerodinamis jika bergerak kemana pun karena tanpa sayap yang bikin ribet. Terus juga jika ingin mundur pun bisa dengan mudah mengendalikannya dengan alat analog tertentu. Tidak seperti pesawat terbang pada umumnya jika mau berbalik arah, mendadak belok dulu lalu putar arah dengan tekanan udara pada kemudi sayap yang selalu agak repot. Pesawat dengan sayap panjang agak merepotkan jika dibandingkan dengan pesawat desain piring bulat yang simple tanpa sayap.

Jika diteliti dengan alam sekitar, bumi juga berbentuk bulat, bulan juga bulat, planet-planet dan miliaran bintang-bintang di langit luar angkasa berbentuk bulat juga. Mungkin pesawat ufo itu didesain menirukan alam. Salah satu ada planet di luar angkasa mirip desainnya dengan ufo, yaitu planet saturnus. Disampingnya ada cincinya, bentuknya seperti pesawat ufo kalau dilihat-lihat. Dengan desain pesawat ufo berbentuk piringan sambil berputar porosnya, akan lebih mudah menembus udara dan juga tahan dalam medan apapun seperti cuaca.

Berikut ini adalah berbagai sumber yang lainnya:

Menurut para pakar UFO internasional, adalah murni karena alasan aerodinamika. Bentuk aerodinamika itu bisa diwujudkan asalkan, tentu saja, kita punya teknologi yang jauh lebih maju dibanding teknologi yang kita punyai saat ini. Para pakar itu berkumpul pada Kongres II UFO Dunia di Acapulco, Meksiko, akhir pekan ini.

”Dengan menggunakan sistem propulsi (tenaga penggerak) aerodinamik bermagnet, maka sebuah pesawat piringan simetris memang sungguh-sungguh masuk akal,” kata Stanton Friedman, seorang fisikawan nuklir yang pernah bekerja mendesain roket untuk kontraktor-kontraktor pertahanan.

”Dengan sistem itu, Anda bisa mengubah arah dan memperkuat daya magentik untuk mengionisasi (terurai menjadi ion) udara dan saling berhubungan dengan medan-medan magnetik dan elektronik,” kata dia kepada Reuters.

Makalah Friedman ”Piring Terbang Memang Kenyataan” Jumat pekan lalu menjadi salah satu pokok penting konferensi ini.

Konferensi ini menghadirkan banyak para penyelidik serius serta para pembicara yang menjangkau ”Di luar data,” kata Friedman mengakui.

Namun, kata dia, ”Soal piring terbang ini bukan masalah yang ganjil atau aneh.”

Piring terbang barangkali bukan sesuatu yang unik bagi sebuah peradaban yang sudah berulang kali berkunjung ke bumi. Namun, lebih banyak merupakan konsep desain universal yang digunakan oleh banyak makhluk luar angkasa. Mereka ini mungkin saja sudah membentuk semacam federasi galaksi untuk mengamati berbagai kekejaman penduduk bumi sambil mengembara di ruang angkasa.

”Ada karakteristik tertentu yang terdapat dalam kinerja kendaraan terbang,” kata Friedman.

”Yakni, kemampuan manuver yang lengkap sehingga dapat menghindari berbagai masalah. Keinginan akan adanya sebuah pesawat yang dapat berhenti dan berbalik dengan sangat cepat. Pesawat terbang tidak bisa bergerak seperti itu,” paparnya.

”Kedua, piring terbang diciptakan karena pemakainya ingin dapat mendarat di kawasan yang tidak terlalu luas, sehingga pesawat ini bisa pergi ke mana saja,” kata dia.

”Bentuk pesawat ini nyaris tak terjangkau radar. Sedikit mirip dengan siluman.”

Pembicara lain, Robert O Dean, mengatakan, piring terbang sudah lama mengunjungi makhluk bumi. Dia menunjukkan, sejumlah bentuk lingkaran bulat di atas kepala yang muncul pada lukisan Yesus dari era Renaisans membuktikan hal itu.

Dia kemudian memaparkan berbagai gambar seni, termasuk lukisan gua berusia 20.000 tahun dari Prancis selatan. Dalam lukisan ini, piring terbang muncul di antara mastodon.

”Secara aerodinamis, piring terbang adalah bentuk ideal untuk bisa melayang di atmosfer,” kata Dean.

”Teknologi lebih lanjut dari itu bakal mendesain piring terbang karena bentuk ini memang sempurna. Kenyataannya, sel darah manusia juga berbentuk seperti piring.”

Namun, kata dia, tentu saja tidak semua UFO adalah piring terbang.

”Makhluk luar angkasa pastilah menggunakan pesawat raksasa dengan panjang 24 sampai 30 km, seperti sebuah rokok raksasa,” kata Dean. ”Banyak pula yang pernah melihat bentuk bulat.”

Di luar atmosfer bumi, kata dia, bentuk kendaraan tidak lagi penting.

Komentar