4 Langkah cermat untuk merawat baterai aki tua

Baterai aki

AKI (akumulator) menjadi sumber listrik pada kendaraan bermotor. Lampu meredup dan suara klakson yang tak terdengar lantang menjadi indikasi sumber listrik ini sudah mulai tua atau usang. Aki yang sudah usang atau tua biasanya tidak mampu untuk menyimpan arus listrik dengan baik, tegangan yang dihasilkan pun tidak sesuai dengan kebutuhan perangkat listrik. Tak heran jika mobil sulit distarter ketika aki sudah mulai tua. Aki merupakan salah satu elemen penting dari mobil yang berfungsi memasok arus listrik ke seluruh komponen kelistrikan pada kendaraan. Aki yang bermasalah bisa menyebabkan mesin mobil mati dan tidak bisa dihidupkan. Alhasil, kendaraan harus tetap parkir di rumah.

Aki merupakan bagian yang paling vital pada sebuah kendaraan baik mobil maupun motor karena komponen ini menyalurkan daya listrik ke berbagai penunjang pada kendaraan seperti starter, klakson, lampu dan lain sebagainya. Namun sayangnya masih banyak orang yang menganggap alat ini kurang begitu penting dan bahkan ada yang tidak pernah mengeceknya sama sekali. Padahal Aki harus selalu dilakukan perawatan khusus supaya tetap awet serta berumur panjang.

Baterai atau aki berperan sangat penting dalam mobil, sebagai sumber listrik yang menyuplai energi ke beberapa bagian komponen kelistrikan seperti lampu, klakson, AC, starter hingga system audio video. Merawat baterai atau aki sangatlah penting untuk dilakukan, terutama pada mobil yang masih menggunakan aki basah.

Merawat aki bukan hal yang sulit, merawat aki adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan. Dengan perawatan yang benar, selain kita terhindar dari masalah aki droup (tekor), juga akan memperpanjang umur aki itu sendiri yang juga berarti akan menghemat banyak biaya.

Umur pakai aki berkisar 1,5 hingga 2,5 tahun. Namun, ini tergantung jenis aki dan cara perawatan kendaraan. Agar perangkat ini tetap bekerja maksimal, berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan.
  1. Langkah awal adalah dengan memperhatikan indikator air aki. Apabila indikatornya menyatakan bahwa air aki berada pada batas minimal, segera tambahkan air aki hingga mencapai batas normal. Lakukan hal ini di pagi hari sebelum mobil dihidupkan. Alangkah baiknya jika air aki berada pada batas di antara low level dan upper level (biasa tertera pada sisi aki). Bila aki kekurangan cairan, sel-sel di dalamnya dapat rusak dan melengkung. Tentu ini mengganggu aliran arus listrik yang dikeluarkan.
  2. Jagalah aki dengan baik ketika mobil tidak digunakan dalam jangka waktu lama. Di antaranya dengan melepas terminal negatif pada aki. Lalu, kepala aki yang dicopot tersebut dibungkus dengan kain. Ini dimaksudkan untuk menjaga agar tidak ada arus listrik yang bocor, dan terminal negatif tidak bersentuhan dengan bodi mobil.
  3. Periksa aki secara rutin. Di antaranya dengan melihat kondisi terminal aki (positif dan negatif). Dengan ini kita bisa melihat apakah terjadi korosi atau tidak pada kepala aki. Jika terdapat sedikit korosi, segera bersihkan dengan cara menyiramnya menggunakan air panas. Pastikan air tidak mengenai komponen kelistrikan dan perangkat penting lainnya.
  4. Yang tak kalah penting, bijaklah dalam menggunakan perangkat kelistrikan. Di antaranya dengan selalu mematikan komponen-komponen kelistrikan seperti AC, dan audio sebelum mematikan mesin mobil.

Komentar