Gizi di Indonesia masih menjadi perhatian. Ini lantaran dampak kekurangan gizi dapat beraktivitas serius. Antara lain stunting, wasting, gizi buruk, konstipasi, serta daya tahan tubuh terhadap infeksi yang rendah. Masyarakat Indonesia tergolong pengonsumsi karbohidrat skala berat. Contohnya saja, sudah mengkonsumsi nasi (karbohidrat) masih memadankannya dengan lauk perkedel kentang atau bakwan jagung yang juga karbohidrat. Sementara itu, konsumsi protein masih terbilang jauh dari cukup, terlebih lagi susu.
Berdasarkan Data Nielsen RUU Data, konsumsi susu di Indonesia baru mencapai 12 liter per orang per tahun. Masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga, seperti Malaysia (36 liter), Vietnam (20 liter), dan Thailand (17 liter).
Oleh karena itu, kita tidak hanya perlu mengkonsumsi makanan yang beragam, tetapi juga harus menerapkan perilaku hidup sehat, melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, serta memantau berat badan untuk mempertahankan berat badan normal.
Sumber protein
Tidak dapat dimungkiri jika masih banyak orang beranggapan bahwa mengkonsumsi protein sangatlah mahal. Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Protein susu maupun telur merupakan protein terbaik diantara pangan sumber protein lainnya.
Oleh karena itu, protein susu sering digunakan sebagai protein referensi untuk menilai mutu protein pangan lainnya yang diperdagangkan baik nasional maupun internasional. Hanya protein dengan kualitas terbaiklah yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia pertumbuhan serta membentuk atau mengganti jaringan yang rusak di dalam tubuh.
Konsumsi pangan sumber protein dengan kualitas terbaik dan sumber kalsium yang relatif tinggi dapat melengkapi kekurangan zat gizi dari asupan makanan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi. Konsekuensinya, pertumbuhan normal dan hidup sehat akan tercapai bila disertai dengan aktivitas fisik. Asupan kalsium yang cukup sejak dini merupakan investasi kesehatan di masa tua agar bisa tetap bergerak aktif pada usia lanjut.
Sebagai salah satu protein terbaik diantara pangan sumber protein lainnya, susu merupakan sumber vitamin dan mineral yang juga baik, terutama kandungan kalsiumnya. Bahkan, susu telah lama dikenal dan berperan penting dalam kesehatan tulang. Susu atau produk olah susu lainnya, mengandung nutrisi keseimbangan dari protein, lemak, dan karbohidrat, dan merupakan sumber nutrisi penting, termasuk kalsium, riboflavin, fosfor, vitamin A dan B12, kalium, magnesium, dan seng.
Beberapa produk susu bahkan mengandung kalsium dan protein dengan tingkat tinggi, lebih dari kebutuhan harian. Bahkan juga pada produk olahan susu yang rendah lemak, seperti yoghurt atau keju rendah lemak. Bayangkan saja, secangkir yoghurt plan tanpa lemak, misalnya, mampu memberikan sepertiga dari asupan kalsium harian yang disarankan dari 17 persen estimasi asupan protein harian.
Begitu pula halnya dengan telur. Dalam hal nutrisi, telur sangat susah ditandingi. Oleh karena itu, telur dikategorikan sebagai makanan super. Telur mampu memberikan banyak manfaat bagi tubuh, sumber protein tinggi, meningkatkan kecerdasan otak, dan banyak manfaat kesehatan lainnya.
Faktanya, telur memang mengandung sangat banyak paket nutrisi alami yang biasanya harus kita peroleh dari kombinasi beberapa makanan sekaligus.
Selain itu, telur mengandung cukup vitamin E, vitamin K, zat besi, kalsium, seng (zync), serta beberapa mineral lain dalam jumlah yang lebih kecil. Dengan kandungan vitamin dan mineral tersebut, telur bisa memberikan manfaat yang tidak terbatas bagi tubuh kita.
Telur juga mampu memberikan tubuh protein yang berkualitas. Sebutir telur setidaknya mengandung 6,5 gram protein. Asam amino adalah pembentuk protein, dan terdapat banyak jenis asam amino dalam telur. Setidaknya 9 jenis asam amino dalam telur tidak dapat diproduksi oleh tubuh, yang berarti hanya bisa kita dapatkan melalui makanan. Telur menyediakan paket protein lengkap dan berkualitas bagi tubuh kita.
Jadi, dengan mengkonsumsi susu san telur yang harganya jauh lebih terjangkau ketimbang daging sapi, Anda tetap dapat memenuhi gizi dan kebutuhan protein keluarga. Tunggu apa lagi, variasikan menu keluarga dengan memasukkan susu dan telur sebagai bahan utamanya.
Komentar
Posting Komentar