Ternyata vitamin D bisa bantu mencegah influenza

Flu
Pada saat musim hujan seseorang bisa lebih mudah untuk terserang pilek dan flu. Agar kondisi badan bisa tetap optimal terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, biasanya kita selalu disarankan untuk rutin minum vitamin C. Tapi ada juga vitamin lain yang tidak kalah penting yaitu vitamin D. Vitamin D lebih dikenal sebagai nutrisi penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Padahal sebetulnya ia juga dibutuhkan dalam proses pembentukan sistem imun agar bisa membunuh bakteri dan virus. Tanda-tanda seseorang yang kekurangan vitamin D adalah lemah otot, nyeri kronis, keringat berlebih, rentan terkena infeksi, dan hipertensi.

Dilansir dari berbagai sumber, ketika musim hujan datang orang-orang lebih banyak berdiam diri di dalam ruangan membuat paparan sinar matahari berkurang. Nah berkurangnya paparan sinar matahari ini yang kemudian bisa membuat tingkat vitamin D dalam tubuh ikut terpengaruh. Vitamin D dari sinar matahari diketahui berfungsi mengatur jumlah kalsium dan fosfat dalam tubuh serta mendorong pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tulang, gigi, dan otot. Vitamin D lebih dikenal sebagai vitamin untuk kesehatan tulang. Namun, penelitian baru menyebutkan bahwa konsumsi tablet vitamin D setiap hari, atau minimal seminggu sekali dapat melindungi diri dari penyakit pilek dan influenza.

Penelitian tentang pencegahan influenza
Namun, tim peneliti dari Queen Mary University, London, menunjukan vitamin D juga bisa mencegah influenza dan pilek dengan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus. Tim ini menguji pemberian suplemen vitamin D kepada 11.321 orang dalam 25 kelompok. Riset menunjukkan, satu dari 33 orang yang diberi suplemen vitamin D terhindar dari influenza. Rasio itu lebih baik daripada vaksinasi influenza yang menghindarkan satu dari 40 orang. 

Adrian Martineau, salah seorang peneliti, mengatakan bahwa konsumsi suplemen vitamin D darian atau mingguan dapat menghindarkan seseorang dari infeksi saluran pernapasan akut, yang mencakup pilek, influenza, dan pneumonia. Setelah menyesuaikan faktor-faktor berpengaruh potensial, peneliti menemukan bahwa suplementasi vitamin D memotong proporsi peserta yang mengalami paling tidak satu infeksi saluran pernapasan akut sampai 12 persen.

Pemimpin penelitian Prof. Adrian Martineau dari QMUL mengungkapkan bahwa diasumsikan populasi Inggris ada 65 juta orang dan 70 persen mengalami setidaknya satu infeksi pernapasan akut setiap tahun. Suplemen vitamin D harian atau mingguan akan membuat 3,25 juta orang lebih sedikit yang akan mengalami paling tidak satu infeksi pernapasan akut dalam setahun. Para ahli mengatakan studi tersebut memiliki dampak terhadap kebijakan kesehatan masyarakat, termasuk kemungkinan penambahan vitamin D pada makanan untuk mengatasi kekurangan vitamin tersebut di Inggris.

Prof. Martineau menambahkan,"Intinya adalah efek perlindungan suplementasi vitamin D paling kuat untuk mereka yang memiliki kadar vitamin D paling rendah dan ketika suplementasi diberikan setiap hari atau setiap minggu."

"Penambahan vitamin D pada makanan, memberikan asupan vitamin D terus-menerus dengan kadar rendah yang secara virtual menghilangkan kekurangan vitamin D di beberapa negara," katanya.

"Dengan mendemonstrasikan manfaat baru vitamin D ini, studi kami memperkuat argumen memperkenalkan penambahan vitamin itu pada makanan untuk memerbaiki kadar vitamin D di negara seperti Inggris di mana kekurangan vitamin D adalah kelaziman," tambahnya.

Prof Ronald Eccles, yang berasal dari Common Cold Centre, Cardiff University, mengatakan vitamin D dapat memberikan sistem kekebalan sebanyak yang dibutuhkan untuk penahan selama musim dingin, di mana kandungan vitamin D pada saat itu ditemukan sangat rendah. Ia sendiri mengaku bahwa mengkonsumsi vitamin D setiap tahunnya merupakan tindakan pencegahan.

Dan juga menemukan bahwa flu dan pilek paling banyak menyerang di musim dingin dan gugur, musim dimana asupan vitamin D paling rendah. Selain itu, terdapat juga beberapa infeksi saluran pernapasan pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara atau paru-paru yang berlangsung hingga 30 hari. Tak hanya pernapasan, infeksi juga mengenai bagian telinga, lalu bronkitis dan pneumonia.

Seperti diketahui, kita banyak mendapatkan vitamin D dari matahari melalui kulit kita. Tapi, vitamin ini juga dapat ditemukan dari makanan seperti minyak ikan, telur, dan sereal untuk sarapan. Kebanyakan orang bisa mendapatkan vitamin D seimbang yang mereka perlukan dengan makan makanan sehat yang seimbang dan sinar matahari di kala musim panas.

Perlu diperhatikan juga agar jangan konsumsi vitamin D berlebih. Terlalu berlebih mengonsumsi vitamin D diketahui dapat menimbulkan komplikasi.

Komentar