Senam pada penderita asma & manfaatnya

senam asma
Asma bronkial adalah suatu penyakit saluran napas yang sudah lama diketahui dan dapat timbul pada berbagai usia, dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Manifestasi penyakit asma bervariasi dari gejala ringan sampai berat. Gejala bisa samar-samar serta berlangsung sangat singkat dengan interval antara satu serangan dengan serangan yang lain sangat lama, sampai pada serangan yang mendadak, sangat berat dan berlangsung beihari-hari serta interval antara serangan sangat pendek. Angka kematian, kesakitan dan prevalensi penyakit asma semakin meningkat di berbagai negara. Penyembuhan asma ini cukup sulit, hal ini disebabkan karena banyaknya pandangan yang salah baik mengenai pengertian asma maupun cara pengobaan.

Banyak penderita asma terutama asma ringan dan sedang yang mempunyai tingkat kebugaran fisik yang rendah dibandingkan dengan individu sehat. Keadaan tersebut tidak dapat diterangkan semata-mata oleh derajat beratnya obstruksi jalan napas, mungkin sebagian disebabkan oleh tidak ada motivasi atau keengganan penderita untuk melakukan exercise akibat asma yang berlangsung lama. Program latihan merupakan sebagian dari program menyeluruh dari pencegahan dan rehabilitasi yang pada kenyataannya jarang dipraktekkan dalam pelaksanaan asma.

Olahraga atau latihan fisik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan kerja otot, sehingga otot akan menjadi lebih kuat termasuk otot pemapasan. Olahraga atau melakukan latihan fisik yang teratur bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Kesegaran jasmani adalah kesanggupan tubuh melakukan penyesuaian terhadap beban fisik yang diberikan kepadanya, berupa aktivitas sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Unsur yang paling penting pada kesegaran jasmani adalah daya tahan kardiorespirasi. Daya tahan kardiorespirasi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain, keturunan/genetik, usia, jenis kelamin dan aktivitas fisik.

Penelitian senam asma

Penderita asma hendaknya tidak dilarang melakukan olahraga, oleh karena kegiatan olahraga mencerminkan aktivitas yang normal, di samping itu olahraga juga mempunyai manfaat untuk kesegaran jasmani. Dengan berolahraga pada alat pernapasan akan terjadi peningkatan efisiensi kerja otot pernapasan dan akan memperbaiki fungsi pertukaran zat asam dari alveolus ke pembuluh kapiler.

Dalam membuat pertimbangan untuk program rehabilitasi melalui latihan fisik 2 sasaran objektif yang harus ditetapkan yaitu meningkatkan kemampuan kardiovaskuler dan memperbaiki mobilitas serta fleksibilitas gerakan. Hasil yang dicapai dengan program rehabilitasi dengan latihan fisik antara lain kebugaran fisik meningkat (pada beberapa penelitian peningkatan tersebut berkisar 10-90%). Setelah berbagai program latihan tergantung kualitasnya, terjadi penurunan perasaan sesak dan ventilasi semenit pada beban kerja yang sama antara sebelum dan sesudah menjalani program (terjadi peningkatan efisiensi pemapasan dengan beban kerja yang sama). Latihan dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaksuler. Penelitian Nuri N. terhadap 34 penderita asma sedang yang mengikuti latihan pernapasan diafragma dalam (deep diafragmatic breathing) selama 8 minggu mendapatkan penurunan frekuensi sesak yang bermakna walaupun fungsi paru tidak menunjukkan peningkatan yang bermakna.

Beberapa hal,yang perlu diketahui oleh penderita asma yaitu :

1. Secara umum tingkat kebugaran jasmani penderita asma tidak sama dengan individu normal.
2. Pada penderita asma dapat timbul serangan setelah melakukan olahraga, hal ini bukan merupakan halangan untuk mengikuti senam.
3. Olahraga dan latihan kebugaran jasmani yang teratur dapat:
- meningkatkan tingkat kebugaran
- mempertebal rasa percaya diri
- melepaskan sikap ketergantungan terhadap
sekeliling
- menurunkan kecemasan
- mengurangi kebutuhan obat-obatan pengendali
asma
- menurunkan kekerapan serangan dan absensi
sekolah
- menurunkan serangan asma karena olahraga
4. Sudah ada obat-obatan yang dapat mencegah serangan asma karena olahraga.
5. Olahraga, exercise, senam dalam suatu kelompok yang mempunyai program latihan dengan supervisi memberi hasil yang lebih baik daripada kegiatan sendiri di rumah tanpa supervisi.
6. Olahraga semata-mata tidak dapat menyembuhkan atau mengendalikan asma.
7. Olahraga yang paling ditolerir dengan baik oleh penderita asma selain senam adalah renang, tenis dan bersepeda.
8. Olahraga lain seperti lari jarak jauh, basket, sepatu roda dapat dilakukan namun memerlukan obat-obatpencegahan sebelum berolahraga. Semua jenis latihan aerobik dapat dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.


Manfaat senam pada penderita asma

Senam yang dilakukan secara teratur oleh penderita asma akan memberi beberapa manfaat, yaitu:

1. Meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan, hal ini akan meningkatkan penampilan penderita sehari-hari, disamping itu juga berperan dalam kemampuan dirinya untuk menangani serangan penyakit asma.
2. Meningkatkan kemampuan otot-otot pernapasan dan kemampuan bernapas keseluruhan.
3. Meningkatkan rasa percaya diri oleh penderita.

Komentar