Inilah asal-usul & fakta menarik permen karet

Permen karet
Mengapa permen karet tidak habis meskipun dikunyah berjam-jam lamanya? Hal ini dikarenakan zat karet yang disebut basis gusi. Asal-usul permen karet modern dapat ditemukan dalam resin pohon yang digantikan oleh lilin parafin untuk sementara. Kemudian datang chicle, jenis getah dari pohon sawo Meksiko dan Amerika Tengah. Chicle akhirnya digantikan dengan bahan sintetis yang lebih murah. 

Selain rasa alami dan buatan ke dalam permen karet, minyak nabati yang membuat permen karet lebih lembut, serta gliserin yang menjaga kelembaban permen karet. Pewarna dan pengawet menemukan jalan mereka ke dalam permen karet, dan gula, mint, atau perasa lainnya menambah selera dengan tekstur kenyal. Permen karet bebas gula menggunakan pemanis seperti aspartam. Xylitol, manitol, sorbitol dan adalah gula alami yang sering digunakan dalam "gula" gusi karena mereka tidak bisa dipecah oleh bakteri di mulut kita. Jika mereka tidak bisa dipecah, mereka tidak dapat membuat asam yang akan merusak gigi.

Fakta permen karet dalam kehidupan
Ketika Anda menelan permen karet, apakah yang akan terjadi pada tubuh? Perasa, pengawet, gula, dan kalori dicerna secara normal oleh tubuh. Meski tubuh kita tidak dapat memecah basis gusi dari permen karet, namun ini akan keluar dari tubuh pada kecepatan normal. Tidak seperti sifatnya yang menempel pada benda-benda, permen karet justru kehilangan daya lekatnya setelah masuk di tubuh. Jadi, menelan permen karet tidak akan menyebabkan penyumbatan pencernaan dan sembelit. Kecuali, jika Anda menelan terlalu banyak permen karet pada satu waktu. Apakah Permen Karet Memiliki Sisi Negatif? Jawabannya, tergantung bagaimana Anda memperlakukannya.

Terkadang, saking asiknya, seseorang sulit berhenti mengunyah permen karet. Lalu, rahang mereka menjadi sakit. Otot-otot rahang yang terlalu stres dapat memicu suatu kondisi yang dinamakan disfungsi sendi temporomandibular atau TMJ. Jika Anda mulai melihat ketegangan atau rasa sakit di rahang Anda, berhentilah mengunyah permen karet. Menghabiskan terlalu banyak waktu mengunyah juga bisa membuat Anda meneguk banyak udara. Udara tambahan tersebut menciptakan gas yang dapat menyebabkan sendawa dan perut kembung. 

Ketika Anda mengunyah permen karet, gula menempel pada gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Permen karet tanpa gula pun hadis sebagai jawaban atas kekhawatiran tersebut. Manfaat Apa yang Bisa Diperoleh dengan Mengunyah Permen Karet?Nenek moyang kita mengunyah getah karet untuk menangkis rasa haus, membersihkan gigi, dan menyegarkan napas. Sejak saat itu, mengunyah permen karet dipercaya dapat memuaskan dahaga atau menyegarkan mulut yang kering. Permen karet juga sangat berguna untuk meminimalisir tekanan pada telinga yang disebabkan perubahan ketinggian. 

Zat aditif yang terkandung dalam permen karet seperti ekstrak kulit magnolia dapat memerangi bau mulut yang disebabkan oleh bakteri. Kini produsen permen karet malah membuat terobosan yang dapat membantu mencegah gigi berlubang. Ketika kita mengunyah makanan kita, proses ini menghasilkan zat asam yang dapat mengikis enamel gigi. Dengan mengunyah permen karet tanpa gula selama setengah jam setelah makan, asam akan dibersihkan, melakukan perlindungan terhadap gigi dan mengurangi risiko sakit maag dari refluks asam.

Fakta manfaat permen karet yang mengandung xylitol
Xylitol adalah gula alternatif golongan polialkohol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk plak. Xylithol juga mampu mengurangi sintesa polisakarida ekstra seluler yang dapat mengakibatkan perlekatan bakteri plak. Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol mulai banyak dilakukan di beberapa negara untuk melindungi gigi.

Permen karet yang mengandung xylitol dapat digunakan sebaga alat pembersih gigi dan gusi. Konsumsi karbohidrat yang tinggi pada anak-anak menyebabkan bakteri berkembang biak lebih cepat di dalam mulut. Bakteri menyebabkan suasana asam dalam mulut dan mempermudah terjadinya karies. Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol akan mengurangi terjadinya demineralisasi akibat karbohidrat. (Susanto,2011).

Xylitol adalah gula alternatif golongan polialkohol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk plak. Xylithol juga mampu mengurangi sintesa polisakarida ekstra seluler yang dapat mengakibatkan perlengketan bakteri plak. Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol dilakukan untuk mengurangi plak. Efeknya dalam mulut dapat mengurangi jumlah plak yang dilihat berdasarkan kerja bakteri terhadap xylitol untuk memproduksi asam, tidak seperti pada jenis gula lainnya (Donna Pratiwi,2009). 

Xylitol tidak menghasilkan asam sama sekali pada plak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa xylitol meningkatkan pH dan karenanya gula jenis ini dianggap sangat aman bagi gigi, meskipun adaptasi bakteri pada plak tetap masih mungkin terjadi.

Kandungan xylitol dalam permen sangat bermanfaat bagi orang yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Xylitol dapat mengurangi gigi berlubang, plak, dan dengan sendirinya akan menghambat perkembangan bakteri streptococcus mutans.


Referensi:
Susanto G, 2011. Terapi Untuk Kesehatan dan Kecantikan Gusi, Penerbit Erlangga.
Pratiwi D, 2009. Gigi Sehat Dan Cantik, PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta.

Komentar