Inilah sejarah penemuan planet neptunus

Planet neptunus
Dari Matahari, Neptunus menempati urutan planet kedelapan. Planet ini ditemukan oleh Johann Gotfried Galle pada tanggal 23 September 1846. Johann Gotfried Galle adalah asisten kepala pada Observatorium Berlin. Galle mengarahkan teleskopnya ke posisi langit seperti yang disarankan oleh perhitungan John Couch Adams dan Joseph Leverrier dan mendapati Saturnus berada sangat dekat dengan posisi yang diperkirakan Leverrier.

Penemuan planet kedelapan ini dimungkinkan karena Observatorium Berlin baru menerima peta baru dan lengkap tentang bintang-bintang dalam daerah langit itu. Pemberian nama Neptunus mengikuti nama dewa laut Romawi, dipersamakan dengan dewa Yunani Poseidon.

Dalam penemuan Neptunus ini, terdapat perselisihan yang kurang menyenangkan. Akhirnya telah disetujui bahwa Adams dan Leverrier pantas menerima penghargaan yang sama atas perhitungan yang mengarah pada penemuan Neptunus. Bagi Galle, dia mendapat kehormatan sebagai orang pertama yang mengenali planet itu di langit.

Data Neptunus
Neptunus berupa bola gas raksasa yang sangat mirip dengan Uranus. Planet yang berjarak 4.500 juta km ini mempunyai diameter 49.500 km dan massanya 17,2 kali massa Bumi. Jika Neptunus adalah sebuah rongga kosong, maka dapat menampung 60 Bumi.

Neptunus memerlukan waktu selama 17 jam 6 menit untuk satu kali rotasi. Waktu yang diperlukan untuk mengelilingi Matahari adalah 165 tahun Bumi. Neptunus masuk dalam kelompok planet besar. Seperti Uranus, Neptunus berbentuk sebuah cakram kehijau-hijauan yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Menggunakan teleskop, bentuk cakram tersebut dapat terlihat jelas. 

Neptunus merupakan planet yang sangat dingin dan tempat berangin dengan awan yang sangat menarik. Suhu di permukaan sekitar -190 derajat C. Planet ini mempunyai kerapatan rata-rata 1,64 g/cm3.

Bagian-bagian Neptunus
Atmosfer Neptunus mirip dengan Uranus. Atmosfer Neptunus terutama terdiri atas 85% hidrogen, 13% helium, dan 2% metana. Di bagian mantel terdapat air, amonia, dan metana dalam bentuk es atau padat. Bagian paling dalam Neptunus adalah inti yang padat dan keras kira-kira sebesar ukuran Bumi.

Berdasarkan kerapatan rata-rata yang dimilikinya, dan perbandingan inti dengan ukuran planet, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penyusun Neptunus berupa gas.


Panas di dalam, dingin di luar
Meskipun permukaan Neptunus sangat dingin, tetapi bagian dalam planet sangat panas. Neptunus menerima panas dari Matahari dan hanya sedikit dari panas tersebut yang dilepaskan.

Neptunus berotasi dengan sangat cepat. Rotasi ini menyebabkan angin di permukaan planet bertiup kencang. Tiupan angin yang sangat kencang ini menghasilkan awan yang sangat menarik 


Mengapa Neptunus berwarna biru
Neptunus nampak berwarna biru indah. Warna biru ini disebabkan karena atmosfer Neptunus mengandung gas metana. Gas metana menyerap warna merah dari sinar Matahari dan memantulkannya sebagai warna biru.

Satelit-satelit alam Neptunus
Neptunus memiliki 13 satelit alam. Menggunakan teleskop, kita dapat melihat dua satelit alam yang mengelilingi Neptunus, yaitu Nereid dan Triton. Enam satelit alam lainnya ditemukan oleh Voyager 2 saat melakukan kunjungan ke planet itu.

Triton merupakan satelit alam terbesar yang dimiliki oleh Neptunus. Lassell menemukan triton beberapa minggu setelah penemuan Neptunus. Triton mempunyai ukuran sedikit lebih besar dari Satelit alam. Arah gerak Triton mengelilingi Neptunus adalah dari timur ke barat, berlawanan dengan arah rotasi Neptunus. Oleh karena itu gerak Triton disebut gerak mundur. Orbit Triton condong 40 derajat terhadap orbit Neptunus.

Voyager 2 menemukan bahwa Triton mempunyai atmosfer, terutama tersusun oleh nitrogen dan mengandung sedikit metana. Suhu permukaan Triton mencapai -235 derajat C. Nereid ditemukan oleh Kuipe, yang juga merupakan penemu satelit alam Miranda. Ukurannya jauh lebih kecil daripada Triton. Nereid bergerak mengelilingi Neptunus dari barat ke timur dan condong sekitar 5 derajat terhadap ekliptika. Proteus merupakan satelit alam yang sangat gelap dan bentuknya tidak beraturan. Proteus mempunyai diameter 418 km (436 x 416 x 402). Dari ukurannya, diketahui bahwa Proteus merupakan satelit alam terbesar kedua yang mengelilingi Neptunus. Seperti Proteus, Larissa mempunyai bentuk yang tidak teratur. Diameternya 193 km (208 x 178). Naiad, Thalassa, Despina, dan Galatea juga mempunyai bnetuk yang tidak teratur.

GDS adalah bintik gelap yang muncul di atmosfer Neptunus. Bintik gelap ini merupakan badai besar di atmosfer yang kecepatan berputarnya lebih cepat daripada badai yang terjadi di Bumi. lembaran awan putih yang memisahkan antara daerah gelap dan daerah berwarna biru pada bintik gelap. Bentuk spiral yang terlihat pada kedua daerah itu menunjukkan perputaran badai yang berlawanan dengan arah jarum jam.

Kunjungan Voyager 2
Neptunus baru dikunjungi oleh satu pesawat ruang angkasa, yaitu Voyager 2 pada tanggal 25 Agustus 1989. Pesawat ruang angkasa yang diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 1977 ini melintas sekitar 5.000 km di atas puncak awan Neptunus.

Cincin Neptunus
Sejak tahun 1984, ahli astronomi telah menduga adanya cincin pada Neptunus. Dugaan itu terbukti setelah pesawat ruang angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus. Dari hasil pengamatan, dapat dipastikan Neptunus mempunyai sedikitnya 3 cincin.

Komentar