Banjir merupakan bagian dari permasalahan lingkungan fisik di permukaan bumi yang mengakibatkan kerugian dan dapat diartikan suatu keadaan di mana air sungai melimpah, menggenangi daerah sekitarnya sampai kedalaman tertentu hingga menimbulkan kerugian. Banjir memang bukan hal yang aneh, karena banjir terjadi di belahan bumi mana pun. Banjir bisa terjadi karena curah hujan tinggi, karena es mencair, karena tsunami, badai laut dan lain-lain.
Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain, bahkan dapat dikatakan indonesia merupakan laboratorium bencana alam oleh orang asing, hal ini dikarenakan indonesia terletak pada daerah yang aktif tektonik dan vulkanik sebagai akibat pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng India-Australia, Pasifik, dan Eurasia.
Khususnya Jawa, sebab terjadinya banjir masih didominasi oleh adanya curah hujan yang tinggi, sehingga berakibat air sungai meluap dan menggenangi daerah di sekitarnya. Seperti halnya yang terjadi di Bengawan Solo, ketika curah hujan tinggi dan Bengawan Solo tidak dapat menampung air yang berasal dari air hujan, maka terjadi luapan dan mengakibatkan banjir. Luapan Bengawan Solo ini menggenangi daerah-daerah pinggir sungai, terutama yang dilalui oleh Bengawan Solo.
Penanganan akibat banjir, seringkali terhambat akibat informasi yang diterima bersifat simpang siur, baik dalam hal jumlah korban maupun kerugian material yang diderita. Salah satu sebabnya adalah kurangnya informasi tentang karakteristik topografi daerah yang terkena banjir, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan kurang cekatan dalam menanggulangi masalah banjir yang terjadi, hal ini merupakan sumber permasalahan yang utama, meskipun bantuan seringkali cukup cepat datang, selalu ada masalah pengkoordinasian dan merekam semua korban yang membutuhkan bantuan, dikarenakan belum mengetahui distribusi areal banjir.
Berikut ini adalah penyebab banjir
Sumber-sumber banjir adalah :
- Curah hujan tinggi, baik di suatu kawasan maupun di hulu sungai.
- Luapan air sungai akibat tingginya curah hujan di hulu sungai.
- Runtuhnya bendungan.
- Naiknya air laut (pasang/rob).
- Tsunami.
Selain itu, faktor kerentanan di suatu daerah juga akan mempengaruhi terjadinya banjir. Faktor kerentanan tersebut adalah sebagai berikut:
- Prediksi yang kurang akurat mengenai volume banjir.
- Rendahnya kemampuan sistem pembuangan air.
- Turunnya kapasitas sistem pembuangan air akibat rendahnya kemampuan pemeliharaan dan operasional.
- Deforestasi.
- Turunnya permukaan tanah akibat turunnya muka air tanah.
- Perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global.
Terjadinya banjir dapat menimbulkan bahaya, inilah dampak bahaya yang harus anda waspadai.
1. Kesehatan masyarakat
Penyakit kulit, demam berdarah, malaria, influenza, gangguan pencernaan seperti diare dan sebagainya merupakan penyakit yang umum terjadi pada saat banjir. Hal ini dikarenakan air bersih untuk berbagai keperluan (minum, memasak, mandi dan mencuci) sudah tercemar akibat banjir. Selain itu, genangan air banjir juga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang menjadi penyebab timbulnya penyakit demam berdarah dan malaria.
2. Penyediaan air bersih
Berbagai bahan dan zat yang membawa berbagai jenis bakteri, virus, parasit dan bahan penyakit lainnya saat terjadi banjir, dapat mencemari sumur warga dan cadangan air tanah lainnya. Oleh karenanya sumur warga dan cadangan air tanah yang terkena banjir untuk sementara waktu tidak dapat digunakan.
3. Cadangan pangan
Di daerah pertanian, banjir dapat menyebabkan gagalnya panen, rusaknya cadangan pangan di gudang, dan kemungkinan juga rusaknya persediaan benih. Tergenangnya kolam akibat banjir juga dapat mengakibatkan hilangnya ikan. Selain itu banjir juga mengakibatkan rusaknya lahan pengembangan dan ketersediaan pakan ternak.
Untuk wilayah yang sering dilanda banjir, maka faktor-faktor yang berhubungan dengan bahaya banjir, yaitu :
- Frekuensi banjir.
- Tinggi permukaan tanah (topografi).
- Kemampuan tanah untuk menyerap air.
- Bentangan daerah seputar sungai (kontur sekitar sungai).
- Catatan pasang surut dan gelombang laut serta kondisi geografi (untuk wilayah pantai/pesisir).
Bencana banjir dapat menimbulkan berbagai kerugian material maupun korban jiwa, baik yang meninggal, luka-luka atau hilang. Kerugian akibat bencana bisa berkurang apabila kapasitas meningkat. Semoga peringatan tersebut bermanfaat bagi anda.
Komentar
Posting Komentar