8 Macam polutan dan dampaknya bagi manusia

Dampak polusi udara
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar, kini kering dan kotor. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi, perubahan tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, kehidupan hewan serta tumbuhan. 

Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemaran (berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam udara. Masuknya zat pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, dan debu meteorit. Sebagian besar pencemaran udara juga disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi atau pun pembakaran serta kegiatan rumah tangga.

Menurut asalnya, pencemaran udara dapat dibagi menjadi dua macam, yakni:

1. Pencemaran Udara Alami
Masuknya zat pencemar ke dalam udara/ atmosfer, akibat proses-proses alam seperti asap kebakaran hutan, debu gunung berapi, pancaran garam dari laut, debu meteroid dan sebagainya.
2. Pencemaran Udara Non Alami 

Masuknya zat pencemar oleh aktivitas manusia, yang pada umumnya tanpa disadari dan merupakan produk sampingan, berupa gas-gas beracun, asap, partikel-partikel halus, senyawa belerang, senyawa kimia, buangan panas dan buangan nuklir.

Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran. Ada beberapa zat penyusun udara yang juga disebut sebagai pencemar, namun tidak berbau dan tidak mengubah warna udara. Karbon monoksida (CO) contohnya. CO merupakan gas pencemar yang sangat berbahaya karena tidak berbau seperti bau belerang yang menyengat. CO juga tidak mengubah warna udara, seperti asap yang mengepul dari pabrik. 

Berikut ini adalah beberapa macam polutan serta dampaknya bagi kesehatan manusia, yaitu:

1. Karbon Monoksida (CO)

Dampaknya: Gangguan pernafasan, penglihatan, jantung. Pada intensitas tinggi dapat menyebabkan kematian.
Sumber: Sisa pembakaran kendaraan bermotor dan pembakaran sampah.

2. Nitrogen Dioksida (NO2)

Dampaknya: Iritasi mata, hidung, tenggorokan dan paru-paru.
Sumber: Kompor elektrik, water heater, perkakas dengan bahan bakar minyak tanah.

3. Sulfur Dioksida (SO2)

Dampaknya: Dalam jangka panjang dapat menyebabkan bronkhitis, pemicu asma dan kanker paru-paru.
Sumber: Bahan bakar yang mengandung sulfur, misalnya perkakas dengan bahan bakar minyak tanah.

4. Hidrokarbon Polisiklik Aromatik (PAH)

Dampaknya: Kanker paru-paru, problem kulit dan sistem reproduksi.
Sumber: Asap dan abu tembakau, bahan bakar batu bara

5. Benzen

Dampanya: Kanker, iritasi mata dan kulit, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, gejala kelelahan.
Sumber: Tinta, oli, cat, plastik, karet, detergen, bensin, asap tembakau, serat sintetis, bahan-bahan farmasi.

6. Formaldehida

Dampaknya: Iritasi mata, gangguan pada hidung, tenggorokan, sakit kepala, radang dan problem kulit.
Sumber: Penghilang bau ruangan, lem, tisu wajah, kertas toilet, asap rokok, minyak tanah, furnitur baru, karpet sintetis baru, tripleks, produk kertas dan pembersih.

7. Trichloro-etilen

Dampaknya: Kerusakan hati
Sumber: Ditemukan pada dry cleaning, tinta cetak, cat pernis, lem

8. Xylen

Dampaknya: Mempengaruhi otak (nyeri di kepala), melemahkan koordinasi otot, pusing, iritasi mata, problem THT, melemahkan daya ingat dan kesadaran, berdampak buruk terhadap hati dan ginjal.
Sumber: Cat, karet, alat tulis, alat gambar, pernis, barang cetakan, dan industri kulit.

Komentar