Jenis-jenis tanaman sehat indoor dan fungsinya

Ingin rumah sehat, pasanglah tanaman-tanaman hias di dalam rumah

Sansevieria lidah mertua

Bahaya pencemaran udara
Sadar atau tidak selama ini kita hidup dikelilingi oleh sumber pencemaran udara. Pencemaran udara tidak hanya berasal dari cerobong asap pabrik maupun knalpot kendaraan bermotor. Di dalam rumah atau kantor tempat kita bekerja pun ternyata banyak terdapat sumber pencemaran udara. Berbagai macam bahan kimia digunakan untuk membuat produk kebutuhan manusia, mulai dari bahan bangunan, furnitur, pelengkap keperluan kita sehari-hari seperti obat pembasmi serangga, pengharum ruangan, parfum, deterjen, lem dan sebagainya. Berbagai aktivitas manusia seperti merokok, membakar juga semakin memperburuk kualitas udara di dalam rumah. Seperti musuh dalam selimut, senyawa berbahaya yang terdapat di udara akan terhirup, termakan atau masuk melalui kulit sedikit demi sedikit namun bisa berakibat fatal bagi tubuh kita.

Pencemaran udara (polution) di Indonesia sangat memprihatinkan. Udara bersih sangat sulit didapatkan tidak hanya di luar ruangan (outdoor) tetapi juga di dalam ruangan (indoor). Hal ini disebabkan adanya gas gas beracun yang berasal dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok serta adanya mikroorganisme merugikan di udara. Karbon monoksida (CO) dalam udara bebas akan teroksidasi menjadi karbon dioksida (CO2). Karbon monoksida juga sebagai kontributor meningkatnya efek rumah kaca dan meninmbulkan fenomena pemanasan globlal. 

Hal ini disebabkan karena karbon monoksida bersama polutan lainnya (CO, CO2, metana, ozon, dan N2O), akan membentuk gas rumah kaca sehingga panas matahari tidak dapat dipantulkan ke angkasa dan terperangkap di dalam bumi yang pada akhirnya menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Karbon monoksida (CO) adalah senyawa yang berwujud gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. CO lebih mudah diserap dan masuk ke aliran darah daripada oksigen (O2). Sumber CO dapat berasal dari gas buang dari sistem pembakaran kendaraan bermotor dan pembakaran sampah.

Meskipun dikelilingi polutan, kita masih dapat menjaga kualitas hidup kita yaitu dengan cara menghadirkan tanaman di dalam dan di sekitar rumah kita. Aneka tanaman antipolutan siap dipekerjakan sebagai pembersih yang akan menyedot berbagai senyawa polutan yang ada di udara. Banyak penelitian ilmiah yang membuktikan manfaat tanaman sebagai penyerap polutan di udara. Salah satu hasil penelitian NASA membuktikan bahwa tanaman indoor merupakan pembersih udara yang ampuh, yang mampu memerangi Sick Building Syndrom yang biasanya ditandai dengan keluarnya cairan dari hidung, kepala pusing, perut mual, dan badan lemas. Keadaan ini jika terjadi terus menerus dalam jangka waktu yang lama tentu akan berakibat fatal bagi tubuh.

Beberapa jenis tanaman sehat jika di tanam di dalam rumah dan fungsinya

Hidroponik indoor (di dalam ruang) dapat menjadi alternatif yang potensial karena suhu ruangan tidak sepanas di luar, sehingga tanaman bisa tumbuh sehat secara maksimal. Selain itu hidroponik indoor mampu mengurangi gangguan hama, kareana di dalam ruangan tanaman terlindungi secara lebih baik, tidak memerlukan penyemprotan pestisida sehingga menghemat biaya operasional. Kelemahan dari hidroponik indoor adalah karena sistem ini memerlukan biaya tambahan untuk energi lampu penerangan. Lampu penerangan diperlukan untuk memberikan penyinaran yang berfungsi untuk fotosintesis tanaman. Namun peningkatan biaya ini sebenarnya bisa saja terkompensasi oleh nilai tambah dari peningkatan kualitas produk yang lebih baik, sehat, dan bebas pestisida.

Ada banyak jenis tanaman indoor yang bisa dimanfaatkan sebagai antipolutan sekaligus menambah asri dan segar rumah kita. Sebagai antipolutan, masing-masing jenis tumbuhan mungkin akan menetralisir atau menyerap senyawa polutan yang berlainan. Misalnya saja senyawa formaldehid akan diserap atau dinetralisir oleh tanaman pakis boston (Nephrolepis exaltata), palem, Philodendron, dan Sansevieria. Sedangkan senyawa trichloro-etilen akan diserap dengan baik oleh bambu rejeki (Dracena deremansis) dan krisan (Chrysanthemum sp.). Sedangkan palem dan lili paris (Chlorophytum cosmosum) dapat menyerap gas xylene.

Sansevieria merupakan salah satu marga tumbuhan yang dilaporkan oleh NASA mampu menghancurkan benzen, xylene, formaldehid, dan trichloro-etilen. Tanaman ini mengandung bahan aktif yang mampu mereduksi polutan menjadi asam organik, gula, dan beberapa senyawa asam amino. Keunggulan lain Sansevieria adalah mudah perawatannya dan kemampuannya untuk tumbuh di beragam area baik di tempat yang mendapat intensitas cahaya matahari tinggi maupun rendah. Oleh karena itu Sansevieria dapat dimanfaatkan sebagai tanaman antipolutan di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Meskipun tanaman indoor mampu beradaptasi untuk tumbuh di dalam ruangan, tanaman ini tetap memerlukan pencahayaan yang cukup. Jika tidak, pertumbuhannya akan terganggu. Perlu diketahui bahwa serbuk sari dan spora yang dihasilkan oleh tumbuhan dapat memicu alergi pada orang yang sensitif. Dalam hal ini, tanaman berbunga seperti krisan dan suflir (Adiantum) meskipun dapat menyerap polutan tetapi bukan menjadi pilihan yang tepat. Memilih tanaman yang berdaun lebar misalnya Philodendron dan jenis sukulen misalnya kaktus mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat.

Dengan memelihara tanaman indoor kita mendapatkan berbagai manfaat karena tanaman tersebut dapat menyerap senyawa berbahaya yang terkandung di udara, menyaring debu, memproduksi oksigen, menambah kelembaban, menambah keindahan ruangan dan memberikan efek menyegarkan. Tidak diragukan lagi dengan adanya tanaman indoor rumah kita akan menjadi rumah yang lebih sehat.

Komentar