Penyebab dan cara mengurangi pemanasan global

Global warning

Penyebab pemanasan global
Sejumlah bukti baru dan kuat dalam hasil penelitian mutakhir menunjukkan bahwa masalah pemanasan global yang terjadi saat ini disebabkan karena tindakan manusia. Dalam era revolusi industri 50 tahun terakhir ini penduduk dunia telah menggunakan sekurang-kurangnya lebih dari setengah dari sumber energi yang tak terpulihkan dan telah merusak 50% dari hutan dunia.

Penggundulan hutan telah menghilangkan kemampuan untuk menyerap emisi karbon sehingga memacu terjadinya perubahan iklim. Sejak Perang Dunia II jumlah kenderaan bermotor di dunia bertambah dari sekitar 40 juta menjadi 680 juta, yang merupakan kontibutor emisi carbon dioksida pada atmosfer. Enam tindakan manusia yang dikenal sebagai “Tragedy of Commons” sebagai penyebab utama perubahan iklim global adalah:

1. Meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfir.
2. Perobahan terhadap siklus bio-kimia global dari nitrogen dan elemen-elemen lainnya.
3. pembentukan dan pelepasan komponen organik secara terus menerus seperti chlorofluorocarbon.
4. Perubahan besar-besaran dalam tataguna lahan dan vegetasi tutupan permukaan.
5. Perburuan dan perambahan sejumlah besar sumber daya alam dan kehidupan predator dan konsumen.
6. Invasi keanekaragaman hayati oleh species asing.

Inilah cara mengurangi emisi CO2 pada pemanasan global

Merubah Penggunaan Bahan Bakar Pembangkit Tenaga Listrik
  • Listrik sebagai energi utama dalam kehidupan masyarakat harus dapat diproduksi dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, sehingga penggunaan batu bara perlu pertimbangan lingkungan dan mendapat porsi yang seimbang dengan ekonomi dalam rencana pembangunan (Nasrullah Salim, peneliti energi Yayasan Pelangi Indonesia). Sebagai contoh, untuk tiap MWh listrik yang dihasilkan, oleh pembangkit batu bara menghasilkan 934 kg CO2, maka total emisi CO2 yang dihasilkan tidak kurang dari 21 juta ton setiap tahunnya.
  • Penggunaan geothermal untuk pembangkit tenaga listrik akan lebih menguntungkan karena Indonesia memiliki 40% dari total potensi geotermal dunia, yaitu 27 MW yang tersebar di 151 lokasi, yang saat ini baru 270 ribu Watt yang dimanfaatkan. Penelitian pada satu industri manufaktur di Cilegon menunjukkan, mengubah penggunaan bahan bakar diesel ke gas alam dapat menurunkan emisi GRK pabrik tersebut sebanyak 31%.
  • Biodiesel menjadi alternatif yang perlu dipertimbangkan. Penggunaan biodiesel yang sekarang mulai berkembang untuk bahan bakar transportasi, tipe B10 (10% biodiesel, 90% diesel) juga bisa digunakan sebagai bahan bakar industri dan bisa mengurangi emisi GRK tanpa perlu modifikasi peralatan.
  • Cara lain mengurangi emisi GRK adalah partisipasi sektor industri untuk mengefisiensikan penggunaan listrik sebanyak 11% dengan mengurangi listrik pada motor dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien.
Mengurangi emisi dari berbagai aktivitas kita

1. Melakukan sedikit perubahan 
Pada pola hidup di rumah dan di sekitar lingkungan sendiri, kita dapat membantu mengurangi gas rumah kaca serta menghemat pengeluaran uang belanja harian.

2. Menggunakan produk dengan teknologi hemat energi
Membeli barang atau peralatan rumah tangga selain bentuk yang menarik juga harus dilihat spesifikasinya, terutama yang dapat mengurangi emisi CO2 serta polusi udara. Produk dari plastik bentuk kemasan, kantong-kantong atau peralatan alat rumah tangga lainnya merupakan bahan yang sulit membusuk selain proses produksinya memerlukan energi yang tinggi.

3. Memelihara peralatan yang menggunakan energi listrik 
Pemeliharaan peralatan secara rutin seperti AC, pemanas air atau peralatan lain yang menggunakan peralatan tambahan seperti filter dll, perlu dirawat dan dibersihkan sehingga selalu berfungsi dengan baik dan tidak menambah beban pada waktu digunakan.

4. Desain rumah hemat energi
Rumah sebaiknya direncanakan selain kuat, indah, sehat tetapi hemat energi (green house) dengan bukaan untuk penerangan dan sirkulasi udara (cross ventilation) yang cukup. Maksudnya adalah, untuk mengoptimalkan masuknya cahaya matahari yang masuk (untuk penerangan) ke dalam ruangan serta memudahkan pergantian udara sehingga temperatur ruangan sejuk. Selain juga menghemat penghematan penggunaan lampu dan alat penyejuk (AC) dll untuk daerah panas. Desain ruangan sesuai dengan fungsinya sehingga, memudahkan mobilitas penghuni. Kemiringan atap yang cukup, dengan sudut lebih dari 30ยบ, akan memberikan kondisi ruangan nyaman.

Jika rumah menggunakan penyejuk atau pendingin (AC), periksa semua bagian dinding bangunan terhadap kebocoran yang mengakibatkan udara luar masuk. Kebocoran akan mengakibatkan penambahan tenaga (power) dan energi yang dipakai.

5. Memanfaatkan tenaga alam 
Sumber tenaga dari alam seperti angin dan matahari, sangat ramah lingkungan sehingga pemanfaatannya harus dilakukan secara maksimal.

6. Menghijaukan halaman rumah 
Tanami halaman dengan tumbuh-tumbuhan seperti rumput, bunga atau pohon perdu sehingga dapat menyerap panas dan air hujan. Penataan halaman yang baik akan menghemat energi, uang dan menyerap emisi CO2 di lingkungan sekitar.

7. Transportasi 
Mengurangi penggunaan bahan bakar untuk bepergian dengan kendaraan pribadi jika tersedia alat transportasi lain seperti sepeda.


Referensi;
EPA, 1989: The Potential Effects of Global Climate Change on the United State. Report to Congress.
Hari Bumi 2006: Solusi Bagi Perubahan Iklim. Yayasan Pelangi Indonesia, 21 April, 2006.

Komentar