19 Ciri wanita bentuk fisik dan sifat pada pasangan

Gambaran bentuk fisik dari beberapa jenis wanita Jawa dan sifat terhadap pasangannya

Wanita jawa


Dalam Serat Centhini jilid 2 pupuh Lonthang menyebutkan tentang ciri-ciri wanita menurut bentuk fisik dan bagaimana sifat sehari-hari juga sikap terhadap pasangan, berikut pernyataan yang dimaksudkan.

1. Bongoh (katon becik nyenengake)
Mempunyai ciri-ciri berbadan gemuk, berseri dan kuat, wanita seperti ini biasanya mempunyai karakter bijaksana dalam memberi atau membuat keputusan bersama pasangannya yang memperistrinya akan merasa puas, karena sikapnya yang membuat hati pasangan menjadi merasa ringan dalam menentukan suatu keputusan. Wanita yang seperti ini biasanya dapat membuka asmaragama. Maksudnya sebelum melakukan hubungan seksual kedua pasangan tersebut melakukan puasa, jadi bila semakin lama ditahan nafsu seks maka lebih dahsyat ketika keduanya bertemu dan bermain olah asmara.

2. Sengoh (katon blengah-blengah/kuning nyenengake)
Wanita ini berkulit kuning, banyak senyum agak gemuk sehingga sedap dipandang. Wanita seperti ini dapat membangkitkan keinginan untuk asmaratantra. Maksudnya ketika akan melakukan hubungan seksual dimulai dengan mencium daerah tertentu. Bagian-bagian yang dicium merupakan titik yang membangkitkan nafsu seks. Seperti mencium bibir, dahi, pipi, mata, atau bagian tubuh lainnya. Oleh sebab itu harus pintar-pintar mempelajari tekhnik berciuman, maksudnya berciuman yang membawa kenikmatan bagi keduanya.

3. Plongeh (eseme kadya paite madu)
Wanita seperti ini mempunyai senyum di galir matanya, mempunyai karakter setia dan rela berkorban untuk suaminya. Rela berkorban dalam artian mampu menerima apa yang suami inginkan dengan hati yang lapang dan ikhlas. Yaitu wanita yang dapat membuat pasangannnya mabuk kepayang ibarat terkena sihir cinta yang meluluhkan jiwa.

4. Ndemenaken (ora rewel ora nakal)
Wanita seperti ini mempunyai sinar muka, sinar mata dan tutur katanya memabukkan dan mengenakkan hati pasangannya. Penampilannya dapat membangkitkan asmaranala. Maksudnya perasaan birahi yang timbul dari hati ke hati, jadi hubungan seksual yang dijalankan harus dengan keikhlasan hati kedua belah pihak untuk mencapai kepuasan bersama. Laki-laki yang memperistrinya akan merasa beruntung, karena sikapnya yang tidak rewel dan tidak meminta yang aneh-aneh.

5. Sumeh (manis semu ngguyu)
Wanita ini mempunyai pancaran wajah yang menampakkan bahwa ia mempunyai hati yang sabar sehingga pasangnnya mempunyai ketertarikan untuk merayunya. Wanita ini dapat membuka asmaranada, yaitu ketika akan melakukan hubungan seksual dimulai dengan merayu melalui gandrung atau lagu-lagu cinta, sehingga akan hati pasangan menjadi luluh dan merasa terangsang.

6. Manis (becik ngresepake)
Wanita ini mempunyai ciri manis air mukanya, murah senyum, kontak matanya yang membuat orang terpesona karena mempunyai daya yang mengandung perbawa yaitu kekuatan yang timbul dari kelebihannya dalam berbagai hal. Wanita seperti ini mampu membuka asmaratura, yaitu untuk membuka birahi dengan mengerlingkan mata dengan tatapan hangat dan penuh kasih sayang. Karena mata merupakan pancaran suasana hati, jika ketika melakukan hubungan seksual mata kita mempunyai tatapan hangat penuh kasih sayang dan penuh gairah, maka nikmatlah hubungan seks tersebut.

7. Mrakati (manis nyenengake)
Tipe wanita seperti ini mempunyai ciri menarik hati dengan pandangan mata dan lafal bicaranya yang mampu menyejukkan hati pasangannya. Cahaya mata yang membuat hati luluh terkena sihir cinta berupa asmaraturida, yaitu yaitu ketika melakukan hubungan seksual selalu diringi nyanyian atau lagu-lagu bernuansa kasih sayang. Untuk mencapai kepusan bersama perlu rayuan-rayuan yang syahdu yang membuat hati terlena dan desahan-desahan yang membuat mabuk kepayang keduanya. Laki-laki yang memperistrinya akan beruntung sekali, karena untuk mendapatkannya membutuhkan usaha yang sangat keras untuk meluluhkan hatinya.

8. Jatmika (tangsah nganggo tata-trapsila)
Wanita ini mempunyai sifat yang sopan santun, sehingga yang memperistrinya akan mendapatkan ketenangan pikiran dan dapat membuka jalan penalaran yang benar. Untuk membuka birahi harus dengan pendekatan hati yang membuat jiwa bergetar. Yaitu cahaya mata yang mempunyai daya meluluhkan hati pasangan.

9. Susila (becik bebudine)
Wanita seperti ini mampunyai budi yang baik, hati yang narima dan legawa yang menjadi kelebihannya yaitu bisa menyatu dengan cahaya hati pasangannya. Sebagai wanita yang baik dan pengertian serta menjunjung tinggi tatakrama sebagai landasan menjalani kehidupan banyak lelaki yang mencari tipe wanita seperti ini. Sehingga lelaki yang memperistrinya akan mendapat suatu anugrah yang besar dari Tuhan.

10. Kewes (tarampil wicara)
Tipe wanita seperti ini mempunyai roman muka manis, cara berpakaian yang serba pas, tidak macam-mecam, sikap tegas, tajam pandangannya, membuat pasangannya tertarik untuk mengajak bicara. Bagi yang memperistrinya akan sangat beruntung, karena ia merupakan tipe ideal.

11. Luwes (ora wagu, gampang diatur)
Wanita ini mempunyai daya tarik terhadap pasangannya dengan cara bicara yang fasih dan lemah-lembut gerak-gerik anggota tubuhnya wanita seperti ini mampu menyenangkan pasangannya. Sehingga yang memperistrinya akan menjadi senang dan tentram hati saat memandangnya.

12. Gandes (luwes, kewes)
Hampir sama dengan tipe wanita luwes, tetapi wanita ini juga mempunyai tutur kata manis dan perilakunya menarik hati. Sehingga yang memperistrinya akan merasa sangat beruntung mendapatkan wanita dengan tipe ini, dengan memandangnya saja hati berdegup kencang.

13. Dhemes (sarta pas)
Wanita ini mempunyai ciri sikap yang tenang dengan tutur kata yang kalem dan sopan tingkah lakunya. Wanita ini dapat membuat hati pasangannya menjadi senang dan tentram melihat tingkahlakunya.

14. Sadhet (lincah)
Wanita ini mempunyai ciri sadhet atau tubuhnya berbentuk sedang bersifat cekatan dan tidak suka menyela saat ada yang berbicara. Dengan kelebihannya sebagai wanita yang cekatan, maka segala urusan rumah tangga cepat terselesaikan dan tentunya membuat pasangannya merasa puas dengan pelayanannya.

15. Bentrok (padet awake)
Wanita ini mempunyai ciri tubuh yang besar, tinggi, dan bersisi sehingga seimbang bentuk tubuhnya. Wanita ini mempunyai sifat yang sembada, yaitu selalu merasa cocok terhadap segala apapun. Dalam mengerjakan pekerjaan dengan teliti dan hati-hati sehingga pekerjaannya selesai dengan sempurna.

16. Lencir (duwur pawakane)
Wanita seperti ini berciri-ciri mempunyai postur tinggi semampai dan anggota tubuhnya berbentuk bulat berisi. Sehingga yang menatapnya akan terpesona dan ingin mengajak dia berasmaragama. Maksudnya sebelum melakukan hubungan seksual kedua pasangan tersebut melakukan puasa, jadi bila semakin lama ditahan nafsu seks maka lebih dahsyat ketika keduanya bermain olah asmara.

17. Sarenteg (cendik lan lemu)
Wanita ini mempunyai ciri sarenteg, artinya tinggi tubuhnya kurang tinggi, anggota tubuhnya bulat gemuk, dan buah dadanya gemuk. Wanita ini mempunyai sifat yang welas-asih terhadap pasangannya, akan tetapi bila pasangannya melakukan kesalahan maka kesalahan tersebut akan diingat-ingat seumur hidup dengan kata lain mempunyai hati pendendam. Jadi hati-hati bila menemui wanita seperti ini, harus pintar-pintar menjaga hati.

18. Lejag (polahe jag-jagan)
Wanita seperti ini patut dipertimbangkan untuk dijadikan pasangan hidup, sebab ia mempunyai kepribadian kurang dan tidak sedap tingkah lakunya. Biasanya wanita ini mempunyai ciri bertubuh agak kecil namun tinggi. Wanita seperti ini mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu sifat serik, iri,
dan dengki.

19. Rangkung (pawakan lencir cilik)
Wanita rangkung, berarti wanita yang mempunyai tubuh agak krempeng dengan anggota tubuhnya bulat besar dan posturnya kurang tinggi. Biasanya wanita tipe ini mempunyai sifat yang perhatian yang besar terhadap pasangannya, tetapi dibailk sifat perhatiannya ia juga mempunyai sifat iri, dengki, selalu berfikiran yang negatif. Bagi yang telah memperistrinya diharapkan dapat menjaga hati sehingga dapat meminimalisir sifat jeleknya.

Kebanyakan wanita memang tidak mengacu pada penjelasan di atas, namun kerap kali merupakan akumulasi kompleks dari tipe-tipe wanita tersebut, jadi untuk memilih pasangan yang baik harus melewati banyak pertimbangan demi mendapatkan pasangan yang baik. Mempertimbangkan bibit, bebet, dan bobotnya. Menegaskan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tipe wanita terdiri dari beberapa macam dan kesatuan yang membuat seorang wanita tersebut sempurna dilihat oleh lawan jenisnya.

Sedikit banyak masukan dari uraian diatas merupakan gambaran dari beberapa jenis wanita Jawa khususnya yang merupakan tipe ideal yang diharapkan seorang laki-laki. Namun dengan bijaksana menyikapi hal tersebut wanita dengan menjadi diri sendiri serta percaya dengan kemampuan sendiri itu lebih baik.


Referensi:
Kamajaya. 1985. Serat Centhini. Yogyakarta: CV. Surya Gading.
Kamajaya. 1985. Serat Centhini Latin. Yogyakarta: Yayasan Centhini.
Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

Komentar