7 Kesulitan yang dihadapi ketika gempa bumi

Gempa bumi
Bencana alam dapat terjadi setiap saat dan tanpa peringatan sama sekali. Ketika terjadi bencana, bisa dipastikan kita berada dalam keadaan shock atau panik. Kepanikan ini dapat membuat situasi semakin buruk.

Berbagai sejarah bencana alam yang pernah terjadi di indonesia adalah wilayah yang rawan bencana. Setiap kali terjadi bencana alam, setiap kali pula kejadian tersebut menimbulkan banyak korban jiwa. Banyak korban jiwa pada setiap bencana alam pada umumnya disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat bagaimana cara bertindak ketika terjadi gempa bumi.

Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami tekanan yang sangat hebat oleh pergerakan lempeng-lempeng. Sebagian besar terjadi ketika dua lempengan di kerak bumi saling bergesekan. Lempengan yang dimaksud yaitu lempeng samudra dan lempeng benua. Ketika lempeng saling bergesek dan bertumbukan, akan menghasilkan gelombang kejut yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Gempa bumi antara lain bisa disebabkan karena pergeseran dan pergerakan lempeng tersebut dan bisa juga karena aktivitas gunung api. Gempa bumi dapat terjadi dengan tiba- tiba tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.

Dalam setahun, gempa bumi dapat terjadi hingga jutaan kali akibat dari pergerakan lempeng bumi yang sangat aktif. Akan tetapi, getarannya tidak terasa oleh manusia yang ada di atas permukaan bumi. Gempa bumi yang dirasakan oleh manusia hanya puluhan kali pada setiap tahunnya dan akibatnya dapat merusak bangunan yang ada di atasnya. Kekuatan gempa bumi diukur dengan skala Richter. Skala Richter diukur mulai dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9 (getaran merusak).

Ini adalah kesulitan-kesulitan pada saat terjadi gempa bumi, sebagai peringatan untuk anda.

1. Kesulitan mendapatkan informasi
Setelah terjadi gempa bumi, selama beberapa hari ponsel sulit tersambung dan internet susah diakses. Kesulitan lainnya adalah terputusnya aliran listrik sehingga baterai ponsel tidak dapat diisi. Kesulitan ini membuat banyak orang tidak mengetahui info tentang apa yang terjadi saat itu, serta tidak dapat menghubungi keluarga dan teman-teman.

2. Pemadaman listrik
Di beberapa daerah, listrik sudah hidup kembali keesokan harinya. Tetapi di daerah yang terkena dampak parah, listrik baru hidup kembali setelah satu minggu. Pemadaman ini membuat masyarakat khawatir karena melewatkan malam yang gelap gulita.

3. Pemutusan air 
Di banyak daerah, air keran terputus selama beberapa hari sampai satu minggu. Orang-orang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air untuk minum dan kebutuhan lainnya.

4. Toilet tidak dapat digunakan
Karena air keran terputus orang-orang mengalami kesulitan menggunakan toilet. Ada yang menggunakan sisa air mandi untuk toilet.

5. Pemutusan gas
Gas terputus di hampir seluruh daerah. Untuk memulihkannya, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan. Karena itu orang-orang kesulitan untuk masak, menghidupkan pemanas, dan mandi.

6. Kekurangan makanan
Orang-orang mengalami kesulitan untuk mendapatkan makanan. Walaupun sudah ikut antrian panjang, bahan makan yang dapat dibeli hanya sedikit karena dibatasi.

7. Alat transportasi tidak beroperasi
Kereta listrik, kereta Shinkansen dan kereta bawah tanah tidak beroperasi beberapa hari, serta jumlah bus yang beroperasi pun dikurangi. Karena kekurangan bensin, mobil dan motor tidak dapat digunakan. Saat itu, pengguna sepeda bertambah banyak.

Komentar