Pantangan, anjuran, mitos dan fakta ibu hamil

ibu hamil
Kehamilan yang merupakan anugerah bagi setiap pasangan suami istri, menjadi kewajiban pula untuk menjaga dan mengawasi agar berlangsung sehat dan lancar. Salah satu upaya pengawasan terhadap kehamilan adalah adanya kepercayaan terhadap mitos. Kepercayaan tersebut meliputi pantangan dan anjuran yang dipercaya masyarakat dalam menjaga kesehatan serta keselamatan ibu hamil dan janin yang dikandung. Mitos tersebut berkaitan pula dengan kondisi ibu saat hamil, kondisi ibu saat melahirkan, kondisi janin, dan harapan tentang anak di masa depan

Kepercayaan terhadap mitos tentang kehamilan merupakan pemahaman masyarakat tentang kewaspadaan menghindari resiko selama masa kehamilan dan merupakan bentuk keberagaman budaya suatu masyarakat. Disadari bahwa setiap orang merupakan bagian dari budaya yang ada dalam lingkungan tempat tinggalnya. Budaya tersebut akan berpengaruh terhadap pola pikir, sikap dan perilaku setiap individu. Hal ini juga tercermin dalam kehidupan masyarakat terhadap kepercayaan mereka tentang berbagai pantangan dan larangan kehamilan yang berkembang secara turun temurun. Seperti adanya pantangan makanan tertentu yang berpengaruh pada perempuan hamil. Ketidaktahuan akan kesehatan reproduksi serta status perempuan dalam keluarga dan lingkungan menjadi faktor penting dalam hal kepercayaan terhadap mitos kehamilan.

Pantangan dan anjuran selama hamil seperti ini merupakan bagian dari mitos yang dikenal di masyarakat, dipercaya dan dijalankan masyarakat Aceh secara turun temurun. Mitos merupakan sebuah cerita yang memberikan pedoman dan arah tertentu kepada sekelompok orang. Mitos memberikan arah kepada kelakuan manusia dan merupakan semacam pedoman untuk kebijaksanaan manusia.

Demikian juga mitos tentang kehamilan, diyakini kebenarannya dalam upaya memelihara kesehatan jiwa ibu hamil. Kepercayaan ini menjadi salah satu usaha dan upaya yang berorientasi pada kebatinan. Bertujuan untuk menjaga keselamatan jiwa ibu hamil dalam mencapai keturunan yang baik secara psikis dan jasmani

Seorang perempuan dalam masa kehamilan akan memasuki suasana kehidupan sehari-hari yang penuh dengan berbagai kepercayaan terhadap mitos atas kehamilannya. Setidaknya penelitian ini akan mengungkapkan berbagai informasi mengenai mitos tentang kehamilan yang berkembang di masyarakat. Mengetahui sikap dan perilaku perempuan terhadap mitos tersebut serta pengaruh budaya yang menyertai sikap dan perilaku perempuan itu.

Berbagai pantangan dan anjuran tentang kehamilan yang berkembang di masyarakat lebih banyak diberlakukan terhadap perempuan. Meskipun terdapat juga berbagai pantangan dan anjuran yang dikenakan terhadap suami. Disinyalir, ada mitos yang dibentuk berdasarkan relasi gender yang timpang. Hal ini bila dikaji lebih dalam melihat konstruksi perempuan di masyarakat dimana perempuan berperan dalam urusan reproduksi. Memang, fungsi kodrati seperti hamil dan melahirkan tidak dapat dipertukarkan. Namun, perbedaan secara kodrat inilah yang secara turun temurun menjadikan perempuan memiliki kedudukan dan peran yang berbeda dengan laki-laki. Hal ini berkaitan pula dengan faktor sosial dan kebudayaan yang dianut oleh masyarakat tertentu. Dimana perempuan tersubordinasi oleh berbagai faktor yang dikonstruksikan secara sosial. Perempuan dipandang dari segi seks semata bukan dari segi kemampuan, kesempatan dan berbagai aspek manusiawi lainnya.

Pantangan ibu hamil
Pantangan perbuatan meliputi perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh istri yang sedang hamil maupun suami dan perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh keduanya. Perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh istri adalah duduk di pintu supaya tidak mengalami kesulitan saat melahirkan, duduk di atas tanah dan sapu supaya tidak lengket ari-ari saat melahirkan, mandi saat magrib atau senja hari supaya pada kulit bayi tidak kemerah-merahan (rahu), melakukan pekerjaan layu on (daun pisang diasap-asapkan pada api supaya menjadi layu dan wangi) agar kulit bayi tidak mengalami bercak-bercak lebam, melihat kera karena dikhawatirkan kelak bayi yang dikandung akan mirip dengan kera, keluar pada magrib atau malam hari, keluar saat hujan rintik-rintik (ujen meupret-pret) karena dikhawatirkan ada makhluk halus yang mengikuti dan mengganggu kandungannya, melangkahi parit dan kali supaya tidak menyebabkan keguguran.

Pantangan makanan bagi ibu hamil meliputi larangan memakan makanan yang dianggap ’tajam’, seperti nenas, dikhawatirkan mengalami keguguran. Tidak dibolehkan meminum es bagi ibu hamil, agar bayinya tidak besar sehingga dikhawatirkan akan kesulitan saat melahirkan. Larangan memakan nasi kerak, dikhawatirkan akan berdampak tidak keluarnya atau lengketnya ari-ari saat melahirkan. Memakan makanan yang sudah dingin, dikhawatirkan badan ibu menggigil kedinginan saat melahirkan.

Semua pantangan tersebut dimaksudkan untuk mencegah ibu hamil dari kemungkinan tertimpa bencana. Seperti jatuh, masuk angin dan hal lain yang diperkirakan dapat memberi pengaruh buruk terhadap dirinya dan kandungannya.

Perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh suami adalah bila pulang ke rumah pada malam hari jangan lekas masuk ke dalam rumah tetapi berhenti lebih dulu dipintu atau di luar rumah sambil meludah karena dikhawatirkan ada makhluk halus yang ikut bersamanya dan mengikuti masuk ke dalam rumah sehingga mengganggu ibu yang sedang hamil.

Perbuatan yang tidak boleh dilakukan keduanya (suami istri) adalah melilitkan kain di leher ataupun melilitkan benda-benda lain seperti tali dan benang supaya tidak terlilit tali pusat, menertawakan orang juling karena dikhawatirkan kelak bayi yang dilahirkan akan juling pula, membunuh binatang karena dikhawatirkan bayi akan mengalami kecacatan pada tubuh sesuai dengan perlakuan yang ditimpakan terhadap binatang tersebut.

Anjuran ibu hamil
Anjuran yang harus dipatuhi oleh ibu hamil meliputi anjuran untuk banyak bekerja seperti banyak berjalan, menyapu, mengepel untuk mempercepat proses melahirkan. Usia kandungan 7 bulan ke atas dianjurkan untuk melakukan hubungan suami istri sesering mungkin, dipercaya akan memudahkan dan mempercepat proses melahirkan serta membuat anak menjadi cerdas.

Anjuran untuk memakai penangkal (seunangkai) di pinggang (seperti tali pinggang) karena diyakini sebagai penangkal makhluk halus yang ingin mengganggu. Hal ini dipengaruhi oleh anggapan masyarakat bahwa seseorang yang hamil mengalami keadaan tubuh yang semakin lemah sehingga mudah dipengaruhi oleh makhluk halus dengan maksud yang jahat. Sama halnya dengan anjuran bila hendak bepergian diharuskan membawa bawang putih atau menyelipkan paku kecil di dalam rambut supaya tidak diganggu makhluk halus.

Memperbanyak membaca surat Yusuf dan surat Maryam. Surat Yusuf dipercaya kelak bila anak yang dilahirkan adalah laki-laki harapan akan menjadi laki-laki yang tampan. Surat Maryam dipercaya bila kelak anak yang dilahirkan adalah perempuan maka harapan menjadi perempuan yang cantik.

Mitos dan fakta kehamilan
Berbagai mitos kehamilan yang telah dikemukakan di atas berasal dari pendapat narasumber ibu hamil/ibu yang pernah hamil dan hampir semua dari mereka memberikan jawaban yang sama mengenai mitos yang berkembang di masyarakat. Pendapat dari ma blien dan orang tua mengenai mitos juga tidak berbeda dengan pendapat dari narasumber ibu hamil/ibu yang pernah hamil. Kepercayaan masyarakat terhadap mitos tersebut didapatkan dari pengetahuan turun temurun seperti yang dinyatakan oleh semua narasumber. Kepercayaan ini harus ditaati dan kecenderungan dari narasumber mematuhi apapun yang dikatakan oleh orang tuanya., bila tidak dikhawatirkan terkena kualat atau ada dampak akibat melanggar suatu pantang.

Biasanya pada kehamilan kedua dan seterusnya, kepercayaan terhadap mitos cenderung berkurang dibandingkan dengan kehamilan pertama. Kekhawatirannya tidak berlebihan dan bisa bergerak lebih bebas karena sudah berpengalaman dengan kehamilan pertama. Bila dianalisis, hal ini berhubungan dengan power yang dimiliki oleh seorang perempuan. Maknanya, ia mempunyai justifikasi sendiri untuk melakukan berbagai hal yang dianggapnya nyaman, aman dan baik untuk dirinya.

Ada ketakutan dari perempuan bila tidak mempercayai pantangan dan anjuran yang dikatakan oleh orangtua, kerabat atau tetangganya. Apalagi dari keluarga dengan ekonomi rendah, kepercayaan terhadap pantangan dan anjuran selama kehamilan menjadi suatu upaya penting dalam menghindari resiko terhadap kehamilan. Suami juga berperan dalam hal ini, dimana suami mewanti-wanti istrinya agar menjaga kehamilan secara baik dan tidak beresiko supaya saat melahirkan nantinya tidak perlu harus ke rumah sakit yang membutuhkan biaya lebih mahal. Apabila terjadi sesuatu gangguan terhadap kandungan dan janin yang dikandung, perempuan menjadi pihak yang disalahkan. Karena dianggap tidak hati-hati dalam mengurusi kehamilannya. Padahal bila dikaji lebih dalam, kesalahan tidak semestinya dilimpahkan kepada perempuan, tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhi hal tersebut. Misalnya, perempuan yang hamil tetap harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menimba air yang membutuhkan tenaga yang besar.

Ibu hamil yang diwawancarai mengatakan bahwa kepercayaan mereka terhadap berbagai pantangan dan anjuran dimaksudkan sebagai upaya menjaga kehamilan agar dapat berjalan lancar dan sehat sampai melahirkan. Upaya lain yang dilakukan dalam menjaga kehamilan adalah dengan mengkonsultasikan kepada dokter dan bidan. Meskipun demikian, keyakinan yang berasal dari turun temurun tidak mereka tinggalkan. Ada mitos yang dipercayai ’katanya terbukti kebenarannya’ karena ada kejadian di masyarakat yang dipercaya akibat melanggar suatu pantangan tertentu. Maknanya, ada mitos tertentu yang relatif dipatuhi dan ada mitos yang berani dilanggar oleh perempuan. Mitos yang relatif dipatuhi bila perempuan meyakini bahwa akan terjadi sesuatu hal terhadap diri dan kandungannya bila melanggar pantangan tertentu. Hal ini dilakukan karena melihat pengalaman orang lain atau pengalaman dirinya sendiri pada kehamilan sebelumnya yang mengalami kejadian buruk karena dipercaya akibat melanggar pantangan tertentu. Mitos yang berani dilanggar adalah mitos yang menurut perempuan tidak bisa diterima oleh alam pikirannya karena tidak masuk di akal.

Untuk mencari tahu mitos yang banyak berkembang sekaligus mengetahui apa saja fakta di baliknya, mitos VS fakta tentang kehamilan di bawah ini

1. Mitos bentuk perut ibu dan jenis kelamin bayi
Ibu hamil yang perutnya membulat ke samping, maka bayi akan berkelamin perempuan. Jika perut ibu meruncing ke depan, berarti bayi akan berkelamin laki-laki.
Faktanya?
Bentuk perut ibu hamil tergantung kepada bentuk tubuh alami ibu hamil itu sendiri.Jika ibu hamil bertubuh mungil, maka bentuk perut cenderung berbeda dengan bentuk perut ibu hamil yang berpostur tinggi atau besar.

2. Mitos gerhana bulan
Ibu hamil yang melihat gerhana bulan, bayi di dalam kandungan akan lahir dengan kondisi bibir sumbing.
Faktanya? Bibir sumbing bisa terjadi karena adanya faktor genetik dan faktor lingkungan di sekitarnya. Berbeda dengan suku Aztec yang percaya bahwa gerhana bulan adalah gigitan di wajah,sebagaimana mereka meyakini bahwa ibu hamil yang melihat gerhana akan mengalami kejadian yang sama pada bibir bayi yang dikandung. Jadi dengan kata lain, bibir sumbing pada bayi tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan bulan. 

3. Mitos larangan mandi
Ibu hamil tidak boleh mandi karena kotoran yang ada di air akan meresap dan membuat bayi terkontaminasi oleh kotoran dari tubuh ibu.
- Bayi terlindungi oleh selaput lendir yang membungkus rahim sehingga kotoran tidak akan sampai ke tubuh bayi. Meskipun sedang hamil, Bunda dapat tetap mandi asalkan menggunakan air dengan suhu yang sejuk untuk tubuh.

4. Mitos makan banyak
Ketika hamil, ibu hamil harus makan untuk porsi dua orang.
- Ibu hamil memang harus makan untuk dua orang, tetapi bukan berarti dalam sekali waktu makan harus mengkonsumsi dua porsi untuk orang dewasa. Sebagai gambaran, wanita dengan berat badan normal, pada saat hamil hanya membutuhkan kalori tambahan sebesar 300 kalori per hari untuk menunjang pertumbuhan bayi. Jumlah itu hanya setara dengan segelas susu skim. Jadi, jangan sampai Anda menambahkan kalori secara berlebihan karena akan sulit membuang kalori lagi nantinya setelah melahirkan.

5. Mitos larangan naik pesawat
Naik pesawat akan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan akibat radiasi, baik karena mesin pemindai di bandara maupun karena tempat ketinggian.
- Mesin X-ray atau mesin pemindai tubuh yang ada di bandara dan berada di ketinggian di dalam pesawat memang memancarkan radiasi,namun yang perlu Anda ketahui adalah tingkat radiasi tersebut terbilang kecil dan tidak cukup untuk menembus masuk ke tubuh sehingga tidak akan mengganggu bayi yang ada di dalam kandungan, menurut seorang profesor ahli fetomaternal.

6. Mitos berhubungan intim
Berhubungan seksual dapat membahayakan kehamilan.
- Hubungan seksual tidak akan membahayakan bayi di dalam kandungan karena bayi terlindung oleh kantong ketuban, otot rahim yang kuat, serta lapisan lendir tebal di mulut rahim. Orgasme juga tidak menyebabkan keguguran karena kontraksi otot pada saat orgasme berbeda dengan kontraksi ketika melahirkan. Anda tidak perlu khawatir selama kondisi kehamilan tidak ada kelainan. Namun tanyakan terlebih dahulu ke dokter bagi ibu yang berisiko keguguran, persalinan prematur, ataupun terjadi perdarahan dari vagina yang belum diketahui sebabnya. Kemungkinan dokter menganjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual. Yang perlu diwaspadai adalah infeksi penyakit menular seksual. Jika ibu hamil terinfeksi penyakit tersebut,misalnya HIV, klamidia, kutil, atau herpes, maka besar kemungkinan bayi akan terinfeksi juga.

7. Mitos kondisi awal kehamilan
Semua ibu hamil mengalami kondisi awal yang sama.
- Lonjakan hormon yang terjadi pada awal kehamilan membuat ibu hamil mengalami kondisi yang tidak biasa. Misalnya, sensitif terhadap aroma tertentu, ingin menikmati makanan tertentu, atau mulut yang tidak pernah berhenti memproduksi liur. Kondisi semacam ini tidak selalu sama. Ibu hamil yang sensitif terhadap aroma tertentu belum tentu mengalami produksi liur yang berlebih. Begitu juga dengan ibu hamil yang mengalami produksi liur berlebih, belum tentu merasa ingin mengkonsumsi makanan tertentu.

8. Mitos: Mengkonsumsi kepiting dapat membuat anak hiperaktif  
Fakta: Tidak ada penelitian yang membuktikan jika kandungan suatu makanan dapat membuat seorang anak hiperaktif. Namun sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk menjalani pola makan yang seimbang dan sebisa mungkin menghindari makanan tanpa kandungan bahan kimia dan bahan pengawet. 

9. Mitos: Melukis selama kehamilan dapat menimbulkan tanda lahir pada bayi
Fakta: tanda lahir biasanya terjadi karena terbentuknya pigmentasi pada kulit bayi. Kondisi ini juga bisa terjadi karena adanya kelainan kondisi pembuluh darah yang terletak pada suatu daerah kulit. Beberapa tanda lahir dapat hilang setelah anak mulai membesar namun sebagian lagi tidak. 

10. Mitos: Mengkonsumsi pisang kembar dapat membuat Anda mengandung bayi kembar siam
Fakta: Bayi kembar siam adalah sepasang bayi yang memiliki satu atau lebih organ yang menyatu. Hal ini terjadi murni karena proses perkembangan satu embrio yang kurang sempurna. Pada saat perkembangannya, embrio seharusnya akan terbelah pada saat dua minggu setelah konsepsi. Pada kasus kembar siam, pemisahan ini tidak terjadi pada waktunya dan tidak terpisah sepenuhnya.

11. Mitos: Ibu yang sedang mengandung harus menghindari panganan dengan efek “mendinginkan” semisal cincau, nanas, dan pisang hijau untuk menghindari risiko keguguran
Fakta: Tidak ada bukti nyata yang menyatakan jika ada kaitannya antara makanan tertentu dengan keguguran yang dialami oleh ibu hamil. Keguguran biasanya terjadi selama tiga bulan pertama masa kehamilan dan biasanya disebabkan oleh janin yang tidak terbentuk secara sempurna. Penyebab lain adalah terjadinya infeksi dan kondisi medis yang kurang menunjang kehamilan, seperti diabetes.

Beberapa mitos ibu hamil yang lainnya:

1. MITOS WANITA JANGAN MANDI AIR PANAS SAAT HAMIL
BENAR : wanita hamil sebaiknya menghindari berendam air panas, sauna atau hoststeam yang suhunya melebihi 38 derajat celcius. PENELITI menunjukkan adanya pengaruh peningkatan suhu tubuh dengan perkembangan sel janin, terutama selama trimester pertama 

2. MITOS WANITA HAMIL DILARANG MEMELIHARA KUCING 
SALAH : Sah-sah saja tetap bermain dan member makan si kucing kesayangan . NAMUN sebaiknya mintalah bantuan orang lain untuk mengurus kotorannya, agar anda terhindar dari risiko terkena toksoplasma. Kotoran kucing mengandung virus yang dapat membahayakan janin. Agar aman pastikan kucing peliharaan anda mendapat vaksinasi dan negative mengandung parasit. 

3. MITOS JAUHI TELPON GENGGAM 
BENAR : Tidak ada larangan bagi wanita hamil untuk menggunakan telepon genggam. Namun memang ada himbuan bagi wanita hamil agar jauh dari radiasi handphone. Beberapa penelitian telah mempublikasikan bahwa radiasi telepon genggam dapat mempengaruhi perkembangan otak janin tentunya jika penggunaan telepon genggam berlebihan 

4. MITOS MORNING SICKNESS BERHUBUNGAN DENGAN IQ BAYI 
BENAR : Sebanyak 50% - 90 % wanita hamil biasanya mengalami mual dan pusing di awal kehamilannya atau biasa disebut morning sickness. Sebuah penelitian yang dilakukan sebuah rumah sakit anak di Totonto mengungkapkan morning sickness dalam kehamilan mungkin pertanda tingginya tingkat IQ pada anak. Hormon kehamilan yang berhubungan dengan morning sickness dicurigai mempengaruhi perkembangan otak bayi selama masih dalam rahim.

5. MITOS DILARANG NAIK PESAWAT TERBANG KETIKA HAMIL 
SALAH : Wanita hamil bebas bepergian dengan pesawat. Namun maskapai penerbangan memang memperketat aturan bagi wanita hamil. Sesuai dengan procedure penerbangan. Wanita haid yang usianya lebih dari 28 minggu harus membawa surat rekomendasi dari dokter 

6. MITOS BENTUK PERUT MENUNJUKAN JENIS KELAMIN 
SALAH : Ada anggapan jika wanita hamil bentuk perutnya turun punya bayi laki-laki, sedangkan jika bentuk perutnya tinggi akan punya bayi perempuan. Nyatanya bentuk perut saat hamil ditentukan oleh tonus otot. Bentuk tubuh usia kehamilan posisi bayi di dalam rahim dan tidak berkoretasi dengan jenis kehamilan bayi 

7. MITOS MELAKUKAN SEKS DAPAT MERUGIKAN JANIN 
SALAH : Selama hamil tidak dilarang untuk berhubungan seks . Hubungan seks tidak akan mengganggu perkembangan bayi. Akan tetapi perlu diingat kondisi kahamilannya juga perlu dijaga. Melakukan hubungan seks tidak akan bermasalah karena janin terlindungi oleh selaput dan cairan ketuban. Dengan catatan hubungan seks wajar atau dengan kata lain tidak ekstrem.

8. MITOS MUAL-MUAL HANYA PAGI HARI 
SALAH : Faktanya perubahan hormone pada wanita hamil dapat terjadi sepanjang hari. Sehingga rasa mual bias saja menghampiri pada siang. Sore atau malam hari. 

9. MITOS MORNING SICKNESS TANDA AKAN MENDAPAT BAYI LAKI-LAKI 
SALAH : Perbedaan hormon yang dihasilkan janin perempuan dan janin laki-laki memicu perubahan derajat morning sickness yang dirasa. Jika morning sickness yang dialami ibu cukup parah kemungkinan besar anaknya perempuan. Sebaliknya jika tidak mengalami morning sickness atau tidak terlalu berat akan mendapat bayi laki-laki. Kemungkinan mitos ini benar cukup tinggi dokter juga mempercayainya. Dikarenakan hormone relaxin yg memproduksi tubuh bertanggung jawab atas rasa mual dan kenyamanan ibu hamil dan wanita yang mengandung bayi perempuan. Lebih rentan terhadap morning sickness.

10. MITOS BAYI PERTAMA BIASANYA LAHIR TERLAMBAT 
BENAR : Sekitar 60% bayi pertama lahir setelah tanggal perkiraan , 35% lahir lebih cepat, dan 5% lahir sesuai tanggal perkiraan. Waktu kelahiran biasanya berkaitan dengan lamanya siklus menstruasi ibu. Jika siklus pendek biasanya ibu melahirkan lebih cepat dari tanggal perkiraan Dan sebaliknya jika siklusnya panjang biasanya ibu melahirkan melewati tanggal perkiraan. 

11. MITOS SAKIT PINGGANG BISA DIHINDARI SAAT HAMIL 
BENAR : Sakit pinggang bisanya dihindari. Misalna dengan memperhatikan postur tubuh. Jangan membungkuk untuk mengambil benda yang di lantai, sebainya tekik kaki anda dan turunkan bahu untuk menjangkau benda dilantai. Kurangi penggunaan sepatu hak tinggi karena dapat menimbulkan ketengangan pada punggung dan menimbulkan sakit pinggang . lakukan gerakan peregangan ringan agar otot di daerah pinggang dan pinggul tidak kaku.

12. MITOS MAKANAN PEDAS MEMPERCEPAT KALAHIRAN 
SALAH : Tak ada bukti ilmiah yg benar –benar valid bahwa makanan pedas bias mengakibatkan kontraksi dan berpengaruh pada janin. Pengaruh makanan pedas lebih kepada ibu. Jika terlalu banyak mengkonsumsinya biasanya menimbulkan rasa mulas. Hal ini terjadi karena adanya iritasi lambung , bukan karena kontraksi melahirkan. 

13. MITOS HINDARI PENGECATAN RAMBUT SAAT MELAHIRKAN 
SALAH : Saat hamil ibu sebaiknya menghindari terpapar produk bahan kimia dalam pewarna rambut yang dapat terserap kulit dalam jumlah yang kecil tidak membahayakan . Terkadang bau menyengat dari produk perawatan rambut dapat menyebabkan mual, jadi gunakanlah di tempat yang ventilasinya memadai. Serta pastikan jika produk pewarna yang anda gunakan adalaj produk yang aman dan sudah disertifikasi dinas kesehatan. 

14. MITOS MAKAN ASIN AKAN MENDAPAT BAYI LAKI-LAKI SEDANGKAN MAKAN MANIS AKAN MENDAPAT BAYI PEREMPUAN
SALAH : Wajar bila wanita hamil selera makannya meningkat dan menginginkan berbagai macam makanan. Namun selera makan yang cenderung menyukai asin dan manis.

15. MITOS WANITA HAMIL CENDERUNG TIDUR KE KIRI 
SALAH : Tidur dengan posisi miring ke kiri akan membuat anda pegal. Tidurlah dengan posisi yang nyaman bagi anda. Beberapa dokter ada yang menyarankan tidur miring ke kiri dapat meningkatkan aliran darah ke uterus dan placenta.

16. MITOS SUAMI JUGA MENGALAMI PERUBAHAN HORMON SAAT ISTRI HAMIL BENAR : Suami juga bias mengalami perubahan horman saat istri sedang hamil. Sering dijumpai suami yang mengalami couvades syndrome. Dimana suami juga merasakan mual, sakit punggung , ngidam sera ikut bertambah berat badan. 

17. MITOS MENYUSUI MEMBUAT PAYUDARA TURUN 
SALAH : Para peneliti telah mengkonfirmasi bahwa menyusui tidak menyebabkan breast ptosis atau payudara turun . Jadi ibu tidak perlu ragu menyusai buah hati ibu. 18. MITOS MELAHIRKAN DENGAN MUDAH ADALAH KETURUNAN SALAH : Mungkin ibu anda mewariskan panggul yang besar yang memudahkan proses persalinan. Faktor kelancaran dan normal juga dipengaruhi bobot bayi, posisi bayi, kesehatan ibu dan gaya hidup.

19. MITOS DOYAN MAKAN DAGING BAYI LAKI-LAKI, DOYAN SAYURAN BAYI PEREMUAN 
SALAH : Sebernarnya jenis kalamin bayi telah ditentukan saat sel telur bertemu dengan sel sperma . Ketika terjadi perubahan dengan sel gamet ayah membawa kromoson x maka bayi akan berkelamin perempua, sedangkan gamet ayah membawa kromoson y bayi akan berkalamin laki-laki 

20. MITOS KEHAMILAN MEMBUAT UKURAN SEPATU BERTAMBAH
BENAR : Sebagian besar wanita mengalami beberapa pembengkakan di pergelangan kaki, telapak tangan dan betis selama kehamilan.

Komentar

Posting Komentar