7 Sejarah negara pernah lakukan uji coba nuklir

bom nuklir

Senjata nuklir pada dasarnya merupakan masalah klasik dalam hubungan internasional. Sejak dimunculkan pertama kali oleh Amerika Serikat dalam Perang Dunia II dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki bulan Agustus 1945, senjata nuklir menjadi momok yang menakutkan bagi komunitas internasional. Setiap pembahasan mengenai kepemilikan pengayaan dan uji coba senjata nuklir selalu mengundang kontroversi di tingkat internasional karena merupakan ancaman terhadap perdamaian internasional. Masa depan komunitas internasional akan sangat dipengaruhi oleh interaksi antara negara pemilik senjata nuklir negara non pemilik senjata nuklir dan upaya internasional untuk melarang uji coba senjata nuklir.

Negara-negara pemilik senjata nuklir dan pernah melakukan uji coba

1. Amerika Serikat
Senjata nuklir yang dimiliki negara maju diawali oleh Amerika Serikat sejak diluncurkan pertama kali tahun 1945 Hingga tahun 1997 Amerika Serikat telah melakukan 22 kali uji coba nuklir di Nevada Test Side hingga yang terbaru tanggal 23 Februari 2006. Uji coba nuklir ini ditujukan untuk mempelajari perilaku plutonium ketika berada di bawah tekanan yang dibentuk melalui letusan. Amerika Serikat menyatakan bahwa uji coba nuklir ini tidak melanggar Traktat Pelarangan Uji Coba Komprehensif (Comprehensive Test Ban Treaty CTBT) karena uji coba ini tidak memproduksi reaksi berantai.

 Uji coba nuklir:
  • Uji coba pertama 1945
  • Uji coba terbaru 1992
  • Total uji coba: 1030 (815 di bawah tanah)
Keterangan:
  • Amerika Serikat telah melakukan uji coba senjata nuklir lebih banyak dari negara mana pun di dunia dan merupakan satu satunya negara yang menggunakan senjata nuklir saat perang.
  • Pemerintah AS telah menandatangani Traktat Pelarangan Uji Coba Komprehensif (Comprehensive Test Ban Treaty) tetapi belum meratifikasinya Artinya belum membahasnya dalam Pademen AS untuk sebuah persetujuan resmi dan final.
2. Inggris
Inggris selama ini melakukan uji coba nuklir di Nevada Test Side dan belum memiliki wilayah sendiri untuk melakukan uji coba nuklir. Uji coba nuklir yang pertama tahun 1952 dan terakhir tahun 1991. Inggris dan Prancis menjadi negara pertama dari lima negara utama yang memiliki senjata nuklir dan meratifikasi CTBT. Kedua negara ini juga menyumbangkan instrumen untuk meratifikasi CTBT kepada PBB tanggal 6 April 1998. Namun demikian Inggris dan Amerika Serikat masih melakukan uji coba nuklir parsial di Nevada Test Side tanggal 14 Februari 2002 dan 23 Februati 2006.

Uji coba nuklir:
  • Uji coba pertama: 1952
  • Uji coba terakhir: 1991
  • Jumlah uji coba: 45 (24 di bawah tanah).
Keterangan:
  • Inggris melakukan uji coba senjata nuklir yang pertama di Kepulauan Monte Bello Australia Uji coba di udara terbuka dilakukan di kepulauan tersebut hingga tahun 1956 Inggris telah meratifikasi Traktat Pelarangan Uji Coba Kom rehensif.
3. Perancis
Prancis melalui Presiden Jacques Chirac mengumumkan bahwa negara ini melakukan delapan uji coba nuklir di Mururua Atoll di Pasifik Selatan yang dimulai tanggal 13 Juni 1995 hingga akhir Mei 1996. Kalangan militer Prancis menginginkan uji coba nuklir ini untuk menguji hulu ledak nuklir memvalidasi hulu ledak nuklir baru, dan membangun sistem komputer untuk mengalihkan uji coba nuklir menjadi lebih aman untuk lingkungan. Sayangnya banyak negara lain rengkritisi kebijakan kalangan militer Prancis ini Tanggal 10 Agustus 1995, Prancis menyatakan bahwa negara ini akan menghentikan semua uji coba nuklir setelah serangkaian uji coba nuklir telah selesai dilakukan dan meratifikasi CTBT yang melarang semua jenis uji coba senjata nuklir dengan menggunakan ledakan atau bentuk ledakan nuklir yang lain. Perancis telah melakukan uji coba nuklir sejak 5 September 1995 hingga 27 Januari 1996. Presiden Jacques Chirac mengumumkan penghentian uji coba nuklir Prancis tanggal 29 Januari 1996. Bahkan Prancis dan Inggris memberi kontribusi instrumen untuk meratifikasi CTBT kepada PBB.

Uji coba nuklir:
  • Uji coba pertama: 1960
  • Uji coba terakhir: 1996
  • Total uji coba: 210 (160 di bawah tanah).
Keterangan:
  • Prancis melakukan 6 kali uji coba di Pasifik Selatan antara tahun 1995 1996 Setelah menghadapi kecaman keras dad komunitas internasional bulan Januari 1996 Prancis mengumumkan akan menghentikan uji coba nuklir.
4. Rusia
Di sisi lain media massa Rusia melaporkan bahwa negara ini telah melakukan uji coba senjata nuklir volume rendah di Novaya Zemla, Artic antara tahun 1996 hingga 1999 Catatan lain melaporkan bahwa Amerika Serikat telah meninjau ulang data data uji coba nuklir Rusia termasuk data gempa bumi yang terjadi di negara tersebut. Beberapa laporan tahun 1998 hingga 2000 menyatakan bahwa Rusia telah melakukan uji coba nuklir yang tidak tercantum dalam CTBT. Rusia sendiri meratifikasi CTBT tanggal 30 Juni 2000. Bahkan pada bulan September 2005, Rusia secara intensif dan berkelanjutan mengamati moratorium uji coba nuklir hingga CTBT. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk tekanan terhadap pihak pihak yang tidak mentaati uji coba nuklir dengan tujuan aman dan damai. Negara ini juga berharap bahwa negara negara lain segera meratifikasi CTBT sehingga bisa dijadikan sebagai instrumen penekan.

Uji coba nuklir:
  • Uji coba pertama: 1949
  • Uji coba terakhir: 1990
  • Jumlah uji coba: 715 (496 di bawah tanah)
Keterangan:
  • Rusia adalah negara kedua di dunia yang melakukan uji coba nuklir terbanyak. Pada tahun 1961, Rusia melakukan uji coba senjata nuklir yang terbesar di tanah dunia, dengan daya ledakan mencapai 50 megaton, setara dengan 50 juta ton TNT, di Pulau Novaya Zemlya Arktik.
5. China
Sementara itu Cina tidak berpartisipasi dalam moratorium menuju CTBT. Cina telah melakukan uji coba nuklir tanggal 5 Desember 1993 walaupun dikecam oleh komunitas internasional. Pemerintah Cina menyatakan bahwa uji coba nuklir yang dilakukannya sebanyak 39 kali sebagaimana dilaporkan terhadap Sekretaris Jenderal PBB Boutros-Boutros Ghali. Cina menyatakan bahwa ketika CTBT telah diratifikasi oleh segenap anggota komunitas internasional dan menjadi kekuatan penekan yang efektif terhadap pelanggaran uji coba nuklir, maka Cina akan meratifikasi CTBT dan menghentikan uji coba nuklir yang selama ini dilakukannya.

Cina masih melakukan uji coba nuklir dari tanggal 10 Juni hingga 7 Oktober 1994, 15 Mei hingga 17 Agustus 1995, dan 8 Juni hingga 29 Juli 1996. Cina pernah menyatakan bahwa uji coba nuklir bulan Juli 1996 merupakan uji coba yang terakhir yang akan mengawali moratorium tanggal 30 Juli 1996. Pemerintah Cina mengusulkan kesepakatan CTBT kepada National People's Congress untuk diratifikasi tanggal 29 Februari 2000. Dalam buku putih kebijakan Pemerintah Cina yang dikeluarkan bulan Desember 2004, Cina menyatakan komitmennya terhadap ratifikasi CTBT hingga moratorium. Sayangnya hingga bulan April 2006, Cina tidak kunjung meratifikasi CTBT ini.

Uji coba nuklir:
  • Uji coba pertama: 1964
  • Uji coba terakhir:  1996
  • Total uji coba: 43 (22 di bawah tanah)
Keterangan:
  • Semua uji coba nuklir dilakukan di Lop Nur, Xinjiang, Cina Barat.
6. India
India melalui Perdana Menteri Atal Behari Vajpayee menyatakan bahwa negara ini telah melakukan tiga kali uji coba nuklir tanggal 11 Mei 1998. Hal ini diperkuat oleh Pemerintah India yang menyatakan bahwa uji coba nuklir yang dilakukan menggunakan komponen yang terpisah, volume rendah, dan peralatan termonuklir. Kesemua uji coba nuklir yang dilakukan menunjukkan bahwa India telah menunjukkan kemampuannya sebagai negara pemilik senjata nuklir India juga mengumumkan melakukan uji coba nuklir tanggal 13 Mei 1998. Berdasarkan data seismik yang dilakukan oleh Kelompok Studi Pemerintah India, India dan Pakistan melaporkan lebih besar dari volume uji coba nuklir yang sebenarnya. Bahkan India tidak melakukan uji coba nuklir sejak bulan Mei 1998. Namun demikian, Sekretaris Luar Negeri Pemerintah India, Lalit Mansingh, menyatakan bahwa Amerika Serikat seharusnya tidak mengharapkan India untuk menandatangani CTBT yang bagi Amerika Serikat sendiri merupakan hal yang sulit dilakukan. Pernyataan dua negara India dan Pakistan tanggal 20 Juni 2004 menyatakan bahwa kedua negara melakukan konfirmasi ulang atas moratorium yang dalam pembahasan mengenai uji coba nuklir menggunakan ledakan untuk menghentikan pengaruh pengaruh dari luar mengenai uji coba tersebut. Menteri Luar Negeri India, Shri Rao Inderjit Singh, menyatakan bahwa India tidak akan menunjukkan tanda-tanda akan meratifikasi CTBT tersebut pada tangga1 22 Desember 2005. Hingga bulan April 2006, India tidak kunjung meratifikasi CTBT ini.

Uji coba nuklir:
  • Uji coba pertama: 1974
  • Uji coba terakhir: 1998
  • Total uji coba: 6
Keterangan:
  • Tahun 1966, India menyatakan akan menghasilkan senjata nuklir dalam 18 bulan Delapan tahun kemudian, India menguji coba sebuah alat sehingga berkekuatan 15 kilo ton dan menyebutkan sebagai sebuah "ledakan nuklir bertujuan damai". Tahun 1998, India mengagetkan dunia dengan melakukan uji coba di bawah tanah di Pokharan, Negara Bagian Rajasthan, dan menyatakan diri sebagai sebuah negara bagian nuklir.
7. Pakistan
Pakistan mengumumkan bahwa negara ini telah melakukan lima kali uji coba nuklir pada 28 Mei 1998 dan keenam kalinya pada tanggal 30 Mei 1998. Uji coba nuklir yang dilakukan menggunakan peralatan berbobot terendah mulai dari nol hingga beberapa kilo ton dan bobot tertinggi mulai dari dua hingga empat puluh lima kilo ton. Namun demikian, uji coba nuklir yang dilakukan Pakistan tidak dibarengi dengan pencatatan data seismik yang merekam getaran bumi akibat uji coba nuklir tersebut. Pakistan tidak melaporkan penggunakan peralatan gabungan untuk uji coba nuklir yang dilakukannya. Program persenjataan militer Pakistan dilengkapi dengan teknologi asing yang memiliki senjata dengan hulu ledak nuklir namun tidak dipergunakan dalam uji coba nuklir. Hulu ledak nuklir ini juga terdapat dalam Rudal Ghauri yang merupakan senjata nuklir bervolume rendah berdaya jangkau 900 mil.

Uji coba nuklir:
  • Uji coba pertama: 1998
  • Uji coba terakhir: 1998
  • Total uji coba: 6
Keterangan:
  • Tahun 1972, setelah perang ketiga dengan India, Pakistan memulai sebuah program nuklir rahasia untuk mengimbangi kemampuan India. Pakistan membalas uji coba nuklir India tahun 1998 dengan meledakkan enam alat di bawah tanah di wilayah Baluchistan, dekat perbatasan Afghanistan.
Sebagai respons atas uji coba nuklir yang dilakukan India dan Pakistan, Amerika Serikat memberlakukan sanksi ekonomi terhadap kedua negara ini. Pada bulan November 1999, Menteri Luar Negeri Pakistan Abdul Sattar menyatakan bahwa Pakistan tidak akan meratifikasi CTBT kecuali sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat telah dicabut. Abdul Satar pun menambahkan bahwa Pakistan tidak akan menjadi negara pertama yang menghentikan uji coba nuklir yang selama ini telah dilakukannya. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Presiden Pakistan Persev Musharraf yang menyatakan bahwa saat tersebut Agustus 2000 bukan merupakan momentum untuk meratifikasi CTBT karena dengan menandatangani traktat tersebut akan menimbulkan ketidakstabilan di Pakistan.Hingga bulan April 2006 Pakistan tidak kunjung meratifikasi CTBT.


Referensi:
Medalia, Jonathan. 2006. "Nuclear Weapon: Comprehensive Test Ban Treaty". CRS Issue Brieffor Congress, Order Code I1392099, 21 Juni 2006.
Barston, R. P. 1988. Modern Diplomacy, Longman House. United Kingdom: Harlow.

Komentar