10 Bukti nyata keberadaan allah itu ada

Keberadaan tuhan
Berabad lamanya banyak orang yang mempertanyakan keberadaan Tuhan, sementara dalam sejarah umat Manusia, banyak pula yang dengan meyakinkan bersaksi bahwa Ia ada. Banyak orang mencoba untuk hidup tanpa keabadian, tanpa pedoman, tanpa tumpuhan tetapi rupanya Manusia tidak mungkin untuk hidup tanpa suatu bentuk kepercayaan. Menurut para teolog, kehidupan merupakan mukjizat tertinggi dan kehidupan Manusia merepresentasikan pencapaian yang teranugerahkan dari rancangan induk koskis Tuhan.

Manusia adalah makhluk sejarah, oleh karenannya nama-nama Tuhan juga muncul dalam wacana sejarah dan pemikiran agama. Manusia, dalam sejarah pemikiran, sudah lama mengenal adanya kekuatan-kekuatan yang mengatasi Manusia. Suatu yang di anggap maha kuasa, dapat mendatangkan kebaikan maupun bencana serta dapat mengabulkan do’a dan keinginan. Setiap orang sadar akan adanya sesuatu kekuatan di luar dunia ini, dan itulah sebabnya pada hakikatnya hampir semua orang percaya akan ada yang abadi.

Secara fenomenologis, Manusia mempunyai kesadaran untuk selalu berelasi dengan Tuhan, sehingga tidak dapat dihindarkan bahwa Manusia dengan latar belakang agama, budaya, dan bahasa apapun pasti membutuhkan sebuah pegangan keyakinan akan hal abadi, yang berbeda dengan dirinya. Dengan adanya perbedaan agama tersebut. Adanya saling memahami satu sama lain merupakan harapan bagi semua pemeluk agama maka kemudian untuk mengatasi agar tidak terjadi kesalahfahaman bahkan konflik antar agama, perlu adanya wacana sebagai bekal dalam mempersepsikan segala sesuatu secara positif khususnya dalam hal perbedaan sebuah kepercayaan dan keyakinan beragama, dalam hal ini dapat dilakukan dengan diangkatnya wacana baru melalui sebuah skripsi yaitu Tuhan Dan Manusia (Study Tentang Ukuran Kebenaran Dalam Perspektif Agama-agama). Oleh karena itu dalam skripsi ini akan dibahas dan diuraikan mengenai kebenaran dalam menilai eksistensi, konsepsi, serta persepsi tentang Tuhan dan Manusia sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahfahaman kepercayaan atau konflik pluralisme agama. 

Kesadaran Manusia akan Tuhan telah melewati perjalanan sejarah yang cukup panjang, sepanjang sejarah kehidupan Manusia itu sendiri. Bahkan bisa dikatakan, Tuhan memberikan jiwa yang cukup besar dalam setiap peradaban umat Manusia sejak dulu kala hingga saat ini, tentu saja, terlepas dari apa dan bagaimana Manusia mengkonsepsikan Tuhan.

Berikut ini adalah bukti-bukti keberadaan allah sang maha pencipta, yang di lansir dari berbagai sumber:

1. Keberadaan Alam Semesta
Apakah alam semesta terjadi begitu saja tanpa mengakui bahwa ada “akibat” yang terjadi adalah dari “sebab” yang cukup kuat menghasilkan akibat tersebut? Alam semesta tidaklah abadi dan tidak tercipta dengan sendirinya. Hal tersebut merupakan akibat, atau hasil dari suatu sebab di luar alam semesta yang mampu mewujudkannya. Hal ini tentu saja memerlukan pengakuan mengenai apa penyebab keberadaan alam semesta yang nyata dan berkelanjutan itu, karena tentunya tidak ada hasil dari sesuatu yang tidak ada. Banyak indikasi sifat alam semesta, dan dua diantaranya adalah:

a. Dunia dalam bentuk sekarang ini berubah terus-menerus dan segala sesuatu yang berubah-ubah dimulai dengan yang baru yang menjadi awal.
b. Bumi mengalami perubahan secara geologi secara terus menerus yang berakibat terjadinya perubahan alam di dunia ini menunjukkan bahwa bumi bersifat sementara, tidak abadi.

Dunia terdiri dari unsur-unsur yang tak terhitung jumlahnya dan segala sesuatu yang ada, merupakan akibat dari sesuatu. Kesaksian tentang penemuan modern menunjukkan bahwa dunia adalah pengerjaan satu tangan. Semua benda-benda yang diciptakan di dalamnya dibangun dan diperintahkan oleh satu kuasa. Benar-benar diyakini bahwa ada Pencipta yang hebat, Penyebab Utama dari segala sesuatu.

Ada juga pernyataan ahli-ahli geologi yang membuktikan bahwa bumi tempat kita hidup relatif baru:

a. Semua spesies hewan dan tumbuhan yang dikenal sekarang tergolong baru jika dibandingkan dengan periode usia bumi.
b. Benda yang tidak memiliki kehidupan di dalamnya tidak bisa menghasilkan kehidupannya sendiri, maupun kehidupan bagi yang lain. Hanya “hidup” yang bisa menghasilkan “kehidupan”. Dengan kata lain, tidak ada sesuatu yang dapat hidup dengan sendirinya tanpa ada yang mengerjakan.
c. Tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa makhluk hidup dapat diubah atau berubah menjadi jenis lain. Jadi, sesuai dengan prinsip ini, setiap makhluk atau tumbuhan memiliki awal dan segala sesuatu yang dimulai adalah sesuatu yang diciptakan, dan ini sekali lagi membuktikan bahwa ada pencipta.

2. Tanda-tanda adanya rencana dan tujuan dalam alam semesta
Hal ini adalah salah satu bukti yang paling bisa diandalkan mengenai keberadaan Tuhan. Keteraturan, membutuhkan seseorang yang dapat menggerakkan keteraturan tersebut dan alam semesta menunjukkan adanya keteraturan, sebagai contoh siang dan malam begitu sempurna, teratur dan memiliki tujuan.

Hal ini menunjukkan keberadaan Pribadi yang cerdas yang menegakkan keteraturan tersebut. Pribadi itu adalah Allah. Semua tanda-tanda dalam alam semesta membuktikan adanya Perencana yang bijak yang mampu merancang segala sesuatunya. Jadi kita harus menerima keberadaan seorang Pencipta yang bijak dan cerdas.

Tanda-tanda bahwa ada tujuan dibalik keberadaan dunia ini ditunjukkan dalam banyak cara, misalnya pengaturan yang tepat dari beragam makhluk, masing-masing selaras dengan kodrat yang dimilikinya. Mereka bertumbuh dan berkembang secara spesifik dan tertentu dalam sistem yang membuatnya mencapai tujuan penciptaannya; semua mengarah untuk mencapai tujuan moral yang ada di dalam pikiran Sang Pencipta, yang dimuliakan dengan buatan tangan-Nya. Sang Pencipta juga ingin mengajarkan manusia yang adalah makhluk yang cerdas dan pandai mengenai prinsip-prinsip moral dan spiritual. Tanpa perencanaan yang bijak dari Sang Pencipta, pasti terjadi kebingungan dalam seluruh ciptaan-Nya.

3. Adanya Rencana dan Tujuan dalam penciptaan Manusia.
Tidak ada ciptaan manusia yang sebanding dalam hal kesempurnaan, ketepatan fungsi dan inovasi seperti bagian-bagian tubuh manusia. Misalnya mata yang adalah alat penglihatan yang paling sempurna dalam hal penyesuaiannya terhadap aturan cahaya. Mata memiliki saraf yang tersambung sampai ke otak dan sensitif terhadap cahaya dan warna. Cahaya masuk ke mata melalui pupil namun pupil akan menyempit saat cahaya terang, dan melebar saat kurang cahaya. Proses ini diperlukan untuk menyesuaikan penglihatan. Pupil mata bekerja secara mekanis dan bukan sesuai kemauan kita. Namun, masuknya cahaya melalui mata tidak cukup untuk memberikan gambaran yang jelas tentang benda-benda yang terlihat. Cahaya harus melewati kaca cembung untuk memecah sinarnya dan dikumpulkan di tengah bola mata. Jika bagian tengah dalam mata berwarna putih maka ia akan memantulkan sinar cahaya dan mengurangi pemandangan.

Jadi, mata diciptakan dengan lapisan hitam untuk menerima cahaya.

Selain itu, ada otot khusus di mata yang mengendalikan penglihatan karena memusatkan perhatian pada hal yang dekat atau jauh. Ini berfungsi dengan kecepatan yang menakjubkan. Semua ini menunjukkan hikmat Tuhan yang tiada bandingannya dalam mempersiapkan sarana agar tujuan yang diinginkan dapat diperoleh, dengan cara di luar kemampuan manusia dan melebihi apa pun yang dapat dibuat manusia.

Telinga juga memiliki mekanis yang sempurna, sebagai saraf pendengaran. Ia memiliki bagian mirip gelombang yang membawa gelombang suara ke selaput halus, yang disebut gendang telinga. Selaput ini bergetar ketika gelombang suara mencapainya. Di dalam selaput ini, ada tulang halus kecil yang membawa getaran ke saraf pendengaran, yang pada gilirannya membawa getaran-getaran ini ke pusat pendengaran di otak. Kita semua tahu bahwa pada umumnya hubungan sosial bergantung pada telinga yang mengagumkan ini sehingga pembicaraan dapat dipelajari.

Jika kita mempelajari bagian tubuh satu per satu, kita akan menemukan bahwa konstruksinya begitu mengagumkan, luar biasa dalam kesempurnaan, dan sangat sesuai dengan fungsinya yang mengungkapkan hikmat, kekuatan dan kemampuan Sang Pencipta.

4. Tujuan dan Rencana Pemeliharaan Kehidupan ketika kelahiran
Kehidupan manusia tergantung pada oksigen yang dihirup. Jadi seorang bayi lahir dengan organ untuk bernafas, meski ia tidak membutuhkannya sebelum lahir. Organ ini juga berfungsi untuk memurnikan darah sebelum disebarkan ke organ tubuh lainnya. Di rahim, janin tidak membutuhkan makanan, tapi ia segera membutuhkannya setelah lahir. Oleh karena itu, sebelum anak lahir, Sang Pencipta menyediakan sistem pencernaan yang sempurna. Juga, sebelum lahir, seorang anak tidak memerlukan anggota badan untuk bergerak dan bekerja, namun sementara janin berada di rahim, Sang Pencipta membentuk tangan dan kaki untuk berfungsi setelah lahir dalam kehidupan. Bagian tubuh ini dibangun dengan sendi dan tulang untuk gerakan yang sesuai dengan kebutuhannya di masa depan. Semua ini menceritakan tentang Pencipta yang hebat.

5. Bagian Tubuh yang Proporsional dan Seimbang
Pada semua hewan, tubuhnya proporsional dan sesuai dengan kondisi masing-masing spesies. Pendengaran, penglihatan, pernafasan disediakan sesuai kebutuhan dan fungsinya. Variasi ini untuk memenuhi kebutuhan masing-masing jenis hewan. Satwa liar dilengkapi sesuai dengan lingkungannya, juga kehidupan laut dan burung. Dari karakteristik khusus tulang tunggal, seorang ilmuwan yang terlatih dapat memberi tahu jenis kelamin dan klasifikasi hewan.

Burung bangau yang berdiri di air untuk makan ikan disediakan leher dan kaki panjang sehingga bisa menjangkau mangsa mereka di bawah permukaan air. Burung yang hidup di permukaan air dan berenang, dilengkapi dengan kaki berselaput; burung yang terbang, dilengkapi dengan sayap lebar dan tulang berongga, sebanding dengan ukurannya, sehingga ringan. Burung yang tinggal di pohon memiliki cakar dan paruh yang tajam dan lidah yang panjang, sehingga bisa mendapatkan makanan mereka dari dalam batang pohon.

Ada banyak contoh dari Pencipta yang bijaksana untuk melengkapi sesuai kebutuhannya. Contoh lainnya adalah serangga yang memiliki kemampuan untuk mengambil kotoran burung atau kupu-kupu yang bisa menyerupai bentuk daun, menggunakan kamuflase ini untuk mempertahankan diri. Semua kekhasan pada hewan ini adalah ketetapan untuk kebutuhan mereka, meyakinkan kita tentang hikmat Allah Sang Pencipta.

6. Persediaan dan Persiapan
Hal ini mungkin merupakan salah satu bukti yang terkuat di dunia dalam perencanaan sang Pencipta. Contohnya, persiapan makanan untuk bayi baru lahir yatu air susu ibu. Saat bayi memasuki dunia, makanan yang paling sesuai ini sudah tersedia untuk makanannya. Bagi hewan bertelur, embrio dikelilingi oleh kuning telur dan putih telur sebagai makanannya sehingga tumbuh sampai pada tahap tertentu memecahkan kulit telur, dilengkapi dengan cangkang telur sebagai tempat untuk mendapatkan makanan sendiri. Persediaan ini berasal dari Tuhan.

7. Kesesuaian Unsur-unsur dengan Kebutuhan Makhluk Hidup
Di dunia maya kita melihat tujuan dan rencana Sang Pencipta untuk melindungi kehidupan tumbuhan dan hewan. Dunia tumbuhan dan hewan ini tidak bisa hidup tanpa cahaya, udara dan panas. Siapa yang telah menciptakan unsur-unsur ini untuk mereka? Siapa yang menyebarkannya ke seluruh dunia? Siapa yang menciptakan matahari, sumber cahaya dan panas? Siapa yang menyediakan udara dengan komponennya dalam proporsi yang tepat untuk melengkapi makhluk hidup dan menerangi bumi kita? Siapa yang menyebabkan air berubah menjadi uap, yang mengumpulkan di awan dan dibawa oleh angin dan turun lagi seperti hujan di permukaan bumi? Siapa lagi selain Tuhan yang Bijaksana dan Yang Maha Kuasa?

8. Misteri Kehidupan
Peralatan yang diciptakan sesuai kebutuhan hidup merupakan salah satu bukti nyata dari kebijaksanaan Sang Pencipta. Tidak ada yang bisa menafsirkan hidup, karena tidak memiliki bobot atau ukuran, namun memiliki kekuatan yang diberikan Tuhan untuk menghancurkan batu karang, untuk memanfaatkan air dan udara, untuk menguasai elemen dan menganalisanya atau membatasinya.

Hidup adalah pengukir yang tak ada bandingannya dalam membentuk makhluk hidup; merupakan seniman kreatif yang membuat sketsa setiap daun dari setiap pohon dan mewarnai setiap bunga. Hidup merupakan musisi, penikmat musik yang mengajarkan burung bernyanyi dengan merdu, dan mengajari serangga bagaimana berkomunikasi satu sama lain dalam irama yang indah. Hidup juga merupakan ahli kimia yang mahir memberi bumbu dan rasa khusus pada setiap buah, yang memberi aroma pada mawar, dan mengubah asam karbon menjadi gula.

Satu fakta yang disebutkan oleh para ilmuwan adalah bahwa setetes protoplasma, materi hidup transparan dan kental asal setiap makhluk hidup terbentuk, tidak terlihat oleh mata telanjang. Dibutuhkan energi dari matahari, dan mengandung benih kehidupan dan memiliki kekuatan untuk membagikan kehidupan ke makhluk hidup, baik itu besar maupun kecil. Kekuatan ini, merupakan hal yang lebih besar dari hewan atau tumbuhan dan bahkan manusia, karena semua kehidupan terbentuk dari protoplasma tersebut. Alam tidak mampu menghasilkan kehidupan, seperti yang dinyatakan beberapa orang. Demikian juga, batuan vulkanik dan air tawar tidak bisa diproduksi secara alami. Lalu siapa yang menciptakannya? Pencipta Terhebat, dimana semua hal dibuat dengan bijaksana.

9. Insting Binatang
Sang Pencipta yang bijaksana telah menciptakan binatang tanpa akal budi tetapi telah melengkapi makhluk ini dengan naluri yang diperlukan untuk kehidupan mereka. Misalnya ikan Salmon, ikan ini menghabiskan hidupnya bertahun-tahun di laut, tetapi akhirnya kembali ke tempat kelahirannya, ke perairan bagian atas sungai. Apa yang membawa salmon kembali ke tempat kelahirannya dan mampu melakukannya? Inilah naluri yang telah dilengkapi Tuhan sehingga bisa bertelur dan menjamin kelangsungan spesiesnya.

Ketika seekor ayam hutan melihat musuh menyerang ayam-ayam muda, ayam hutan tersebut akan pura-pura jatuh ke tanah, terbang sedikit dan kemudian jatuh kembali, seolah-olah memiliki sayap yang patah. Jika musuh mengikutinya, ayam tersebut akan mengulangi aksinya ini agar musuhnya menjauh dari tempat ayam-ayam muda itu. Bukankah naluri seperti ini merupakan bukti kebijaksanaan Sang Pencipta yang memberikan naluri tersebut?

Mungkin yang paling misterius adalah kebiasaan belut. Ketika tumbuh dewasa, belut ini meninggalkan sungai dan laut untuk bergabung dengan belut lain dari jenisnya di tempat yang dalam dekat Bermuda, dan melahirkan anak-anaknya, lalu mati. Sungguh mengherankan, bagaimana setiap kelompok belut muda ini kembali ke tempat asal induknya. Kita tidak dapat memahami makhluk-makhluk ini yang bertindak berdasarkan naluri, namun mengarahkan pemikiran kita kepada Sang Pencipta, yang memberi mereka kemampuan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan untuk melindungi keturunan spesies belut-belut tersebut.

10. Pikiran Manusia
Allah telah melengkapi manusia dengan kecerdasan melebihi makhluk hidup lainnya. Tidak ada makhluk yang bisa menghitung satu sampai sepuluh kecuali manusia. Jadi kita harus bersyukur kepada Allah bahwa Dia telah memberi kita pikiran yang dapat kita gunakan untuk memahami berbagai hal dan menganalisanya, dan kita dapat memahami bahwa kita memiliki Allah yang kebijaksanaan dan kuasa-Nya sempurna.

Jelas bahwa manusia memiliki kekuatan mental untuk berimajinasi tentang sesuatu dalam pikirannya yang tak terlihat, dan ini adalah bukti keberadaan Tuhan. Kesadaran akan Tuhan adalah sesuatu yang hakiki di dalam diri manusia, yang tidak dimiliki makhluk lain di bumi. Kesadaran manusia ini memungkinkan dia untuk memahami alam semesta dan apa yang terkandung di dalamnya, hal ini membuktikan bahwa Tuhan itu ada dan Dia Mahatahu dan Mahahadir, selalu ada dan di mana-mana dan dekat dengan hati kita.

Komentar