Modus pembobolan ATM dan cara menghindarinya

skimming ATM
Realita baru ini dalam kenyataannya, terbentuk melalui jaringan komputer yang menghubungkan antar negara atau antar benua yang berbasis protokol. Hal ini berarti dalam sistem kerjanya adalah dapat dikatakan bahwa internet (cyberspace) telah mengubah jarak dan waktu menjadi tidak terbatas. Internet digambarkan sebagai kumpulan jaringan komputer yang terdiri dari sejumlah jaringan yang lebih kecil yang mempunyai sistem jaringan yang berbeda-beda.

Dalam perkembangan selanjutnya kehadiran teknologi canggih komputer dengan jaringan internet telah membawa manfaat besar bagi manusia. Pemanfaatannya tidak saja dalam pemerintahan, dunia swasta/perusahaan, akan tetapi sudah menjangkau pada seluruh sektor kehidupan termasuk segala keperluan rumah tangga (pribadi).

Internet telah mampu membuka cakrawala baru dalam kehidupan manusia baik dalam konteks sarana komunikasi dan informasi yang menjanjikan menembus batas-batas negara maupun penyebaran dan pertukaran ilmu pengetahuan dan gagasan di kalangan ilmuwan di seluruh dunia. Akan tetapi, kemajuan teknologi informasi (internet) dan segala bentuk manfaat di dalamnya membawa konsekuensi negatif tersendiri di mana semakin mudahnya para penjahat untuk melakukan aksinya yang semakin merisaukan masyarakat.Penyalahgunaan yang terjadi dalam internet atau dunia maya biasa disebut dengan istilah cybercime atau computer crime. Cyber crime di sisi lain, bukan hanya menggunakan kecanggihan teknologi komputer, akan tetapi melibatkan teknologi telekomunikasi di dalam pengoperasiannya.

Perkembangan teknologi komputer, telekomunikasi, dan informasi telah berjalan sedemikian rupa sehingga pada saat ini sudah sangat berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu. Namun demikian perkembangan ilmu positif pengetahuan dan teknologi informasi juga dibarengi dengan aspek negatif yang melekat padanya yaitu dengan munculnya kejahatan-kejahatan baru yang sangat kompleks disertai dengan modus operandi yang baru. Salah satu contoh nya adalah kejahatan skimming yang dilakukan melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), yaitu kejahatan dengan cara menyalin data atau informasi nasabah secara illegal dengan memasang alat skimmer pada mesin ATM. 

Modus operandi dalam kejahatan skimming yang dilakukan melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah pelaku memilih mesin ATM atau mesin EDC di lokasi yang sepi dan tidak ada pengawasan dari tim keamanan (security), kemudian pelaku memasang alat yang dinamakan skimmer yaitu perangkat elektronik yang berukuran kecil di mesin ATM/EDC , alat tersebut dapat menampung hingga ratusan nomor atau PIN dari kartu ATM/debit milik nasabah. Dari alat itu para pelaku mendapatkan salinan data serta informasi nasabah bank, kemudian pelaku menyalin data tersebut ke kartu ATM kosong, dengan kartu ATM baru tersebut pelaku bisa dengan bebas melakukan pembobolan terhadap dana yang dimiliki nasabah bank.

Dalam menjalankan aksinya para pelaku menggunakan teknik yang berbeda dan modus yang berbeda pula, jadi harus waspada jika mengambil uang di ATM.

Berikut ini adalah  cara pelaku pembobolan ATM dengan modus skimming yang harus di waspadai:

Pada intinya pelaku hanya perlu dua hal yang pertama duplikat kartu ATM dan PIN ATM nasabah sendiri. Kedual hal tersebut diperoleh oleh pelaku secara tidak langsung dari tangan nasabah sendiri sewaktu nasabah menggunakan Automatic Teller Machine (ATM). Secara diam-diam pelaku memasang alat tertentu pada mesin ATM tersebut sebelum calon korban menggunakannya. Kemudian pelaku meng-copy data kartu ATM nasabah, dengan cara menempelkan alat skimmer pada tempat nasabah memasukan kartu ATM bentuk dari alat skimmer ini hampir menyerupai bagian dari mesin itu sendiri, sehingga tampak asli dan tidak membuat nasabah curiga.

Saat nasabah hendak menggunakan ATM dan mulai memasukkan kartu, saat itulah skimmer bekerja. Alat tersebut bisa membaca data yang tersimpan pada kartu melalui magnetic stripe (pita hitam yang terdapat pada bagian belakang kartu) kemudian menyalin dan menyimpannya. Setelah mengumpulkan beberapa salinan data, proses selanjutnya pelaku datang kembali untuk mengambil skimmer dan mulai menggandakan kartu. Tahap ini dilakukan manual namun, tergantung seberapa canggih alat skimmer yang digunakan oleh pelaku. Karena, alat skimmer sendiri ada yang bisa mengirimkan data secara otomatis melalui pesan singkat di handphone dan ada yang tidak.

Bagaimana pelaku bisa mengetahui nomer Personal Identity Number (PIN) ATM nasabah?
 
Sejauh yang saya tahu ada 3 cara yang bisa pelaku lakukan, yang pertama pelaku memasang kamera pengintai ukuran kameranya jauh lebih kecil dari kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang dipasang ditempat yang sekiranya bisa merekam gerakan jari saat anda mengetik PIN. Yang kedua pelaku memasang papan tombol palsu yang dipasang di atas papan ketik yang asli sehingga saat anda mengetik PIN papan ketik palsu tadi merekam dan mencatatnya. Yang ketiga, alat skimmer yang canggih tidak hanya dapat meng-copy data, tapi juga dapat menyimpan PIN yang nasabah masukan.

Modus skimming yang digunakan saat ini oleh para pelaku

Pertama adalah membeli data kartu kredit lalu injeck kartu pada tahap injeck inilah peran skimmer, chip read/write dan print card agar terciptalah ATM palsu dengan data dari nasabah yang dibeli dari pasar gelap tadi pada jaman sekarang ini semua bahan yang dibutuhkan sudah dijual di pasar Indonesia. 
Modus yang kedua adalah dengan teknik spam ke email dengan cara meminta kepada korban untuk memasukan data pribadi dari mulai data pribadi bahkan data bank itu sendiri setelah pelaku mendapatkan data korban lalu pelaku injeck data tersebut ke kartu yang kosong.

Apakah pelaku selalu menggunakan hasil skimming dengan cara mengambil uang lewat ATM?

Biasanya pelaku menggunakan hasil dari skimming dengan belanja online di situs-situs yang ada di internet. Misalnya dengan membeli tiket konser, tiket pesawat, tiket hotel atau membeli barang seperti handphone dan sebagainya para pelaku ini jarang sebenarnya mengambil uang secara langsung di ATM karena ada kelemahan yaitu ketika kartu di read di mesin ATM tidak akan terbaca oleh mesin ATM sehingga para pelaku lebih memilih untuk membelanjakan uang tersebut di mall-mall besar dengan menggesekkan ke mesin ECD (Electronic Data Capture) atau yang lebih dikenal dengan ATM Mini adalah Mesin yang berfungsi sebagai sarana penyedia transaksi dan alat pembayaran yang penggunaannya dengan cara memasukkan atau menggesek kartu ATM. Karena, tidak semua kasir yang ada di mall itu mengerti cara membaca suatu kartu debet atau kredit.

Bagaimana cara agar terhindar dari modus skimming tersebut?
 
Ada beberapa cara agar nasabah bisa terhindar dari kejahatan skimming ini, yaitu:

Pertama adalah sebelum menggunakan ATM amati dan teliti mesin ATM terlebih dahulu dari mulai papan ketik atau lubang tempat memasukan kartu ATM, jika terdapat bagian yang mencurigakan atau terlihat rusak lebih baik tinggalkan mesin ATM tersebut lalu nasabah bisa menghubungi bank yang bersangkutan. 
Yang kedua, pakailah mesin ATM yang terdapat kamera pengintai yang dipasang oleh pihak bank. Yang ketiga, pilihlah ATM yang lokasinya ramai seperti mesin ATM yang berada didepan bank atau yang terdapat penjagaan satpam. 
Yang keempat, saat menginput PIN selalu tutupi dengan menggunakan tangan atau bisa juga dengan badan mendekat ke papan ketik dan punggung membungkuk. Yang kelima, aktifkan selalu SMS/Email banking yang terdapat pada handphone nasabah dan cek saldo secara berkala jika terjadi pengurangan saldo yang bukan dari transaksi nasabah segera laporkan kepada pihak bank dan apabila terjadi transaksi pendebetan di rekening nasabah yang bukan dilakukan oleh nasabah sendiri dihimbau untuk menghubungi pihak bank untuk melaporkan transaksi yang mencurigakan tersebut, dan dihimbau untuk segera memblokir kartu ATM dan menghapus semua e-banking yang teregister di kartu ATM.


Waspadalah jika mengambil uang di ATM di mana pun dan kapan pun.

Komentar