Lebah dalam bahasa Latin disebut Apis, sejenis serangga penghasil madu. Terkait dengan rantai kehidupan di alam, lebah membantu proses penyerbukan alami bagi tumbuhan-tumbuhan, sehingga lebah dapat menghasilkan madu. Madu menyerupai sirup tetapi lebih kental dan berasa manis, yang dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Lebah madu telah dikenal oleh manusia seluruh dunia sejak zaman budaya kuno beberapa ribu tahun yang lalu.
Lebah madu adalah salah satu hewan yang hidup berkelompok dan kaya manfaat. Di mana semua lebah madu melakukan tugasnya masing-masing yang berbeda
satu sama lainnya. Ada yang bertugas mengumpulkan makanan dan ada pula
yang membersihkan sarang mereka serta sebagian menghasilkan madu.
Lebah madu mencakup sekitar tujuh spesies lebah dalam genus Apis, dari sekitar 20.000 spesies yang ada. Saat ini dikenal sekitar 44 subspesies. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Selain itu mereka juga membuat sarang dari malam, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja di koloni lebah madu. Lebah madu yang ada di alam Indonesia adalah A. andreniformis, A. cerana dan A. dorsata, serta khusus di Kalimantan terdapat A. koschevnikovi.
Madu adalah cairan yang dihasilkan oleh lebah dari berbagai tanaman (sari bunga). Setiap sari yang menghasilkan madu memiliki warna, rasa, aroma, dan manfaat yang berbeda. Manfaat madu dan produknya kepada umat manusia untuk digunakan sebagai penyembuh berbagai macam penyakit.
Secara umum madu berkhasiat untuk menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan stamina. Banyak penyakit yang dapat disembuhkan oleh madu, diantaranya penyakit lambung, radang usus,penyakit jantung, dan hipertensi.
Di Indonesia, lebah telah lama dikenal oleh masyarakat, terutama di pedesaan. Keadaan ini dapat diketahui dengan adanya berbagai nama lebah dalam bahasa daerah, misalnya nyiruan (Sunda), tawon (Jawa), nyawan (Bali), labah (Minang), loba (Tapanuli), dan sebagainya.
Berikut ini adalah jenis-jenis kelompok lebah:
1. Lebah Penyendiri atau Liar (Solitary or Wild Bees)
Lebah dari jenis ini yang dapat dibedakan karena setiap lebah betinanya mempunyai ciri dapat membangun sarangnya (yang terdiri dari satu sel atau lebih) serta melengkapi dengan segala kebutuhannya tanpa tergantung atau meminta bantuan kepada individu-individu yang lain dari jenis yang sama, tetapi ia tidak memelihara anaknya. Karena itu kehidupan antara individu-individu lebah ini adalah tanpa pekerjaan tertentu dan tanpa pembagian pekerjaan di antara mereka. Lebah penyendiri hidup sendiri-sendiri dan dua individu tidak bertemu kecuali pada masa perkawinan, antara jantan dan betina yang berlangsung dalam waktu singkat. Segi penting dari jenis-jenis lebah penyendiri ini adalah mengawinkan berbagai tumbuhan dan karena ini ia juga dinamakan sebagai lebah darat.
2. Lebah Bermasyarakat (Social Bees)
Jenis ini hidup di bawah kondisi-kondisi yang cocok dan keadaan-keadaan biasa di tempat-tempat berkumpul yang mempunyai jumlah hampir bersamaan. Kegiatan individu dalam kelompok ini secara keseluruhan dikerahkan untuk melayani semua individu. Semua jenis lebah bermasyarakat melakukan penggudangan makanan di sarang-sarangnya untuk memberi makan anak-anak dan seluruh anggota masyarakat lebah. Makanan itu disimpan di sel-sel khusus tempat penyimpanan. Di dalamnya ia membangun sumur-sumur dan tempat penyimpanan makanan. Umur dari ratu jenis lebah ini lebih panjang dari umur lebah penyendiri betina karena tugas khususnya menghasilkan telur dan para pekerja lebah melakukan perawatan terhadap ratu ini.
3. Lebah Kekanak-kanakan (ath-Thufaili)
Lebah jenis ini tidak membuat sarang sendiri dan tidak pula menyimpan makanan tetapi menempatkan telur-telumya di sel lebah jenis penyendiri atau lebah jenis bermasyarakat. Dengan demikian bibit-bibitnya mendapat makanan dari usaha orang lain sehingga akhirnya muncul serangga lengkap yang terdiri dari jantan dan betina.
Komentar
Posting Komentar